DBL Banten 2023, Tim Basket Syafana Kalahkan SMA Al-Azhar 

SYAFANA NEWS – Tim Basket Syafana Islamic School-Upper Secondary tampil gemilang di hari pertama Honda DBL with Kopi Good Day 2023 Banten Series, Kamis (7/12/2023).

Dalam laga itu, Tim Basket Upper Secondary melawan SMA Al-Azhar BSD. Selama pertandingan, tim basket Upper Secondary tampil unggul hingga akhir kuarter, dengan skor 28-13.

Dilansir dari laman DBL, pada kuarter pertama kedua tim tampil sengit dengan skor imbang 5-5.

Masuk ke kuarter kedua, kedua tim semakin panas. Pada kuarter selanjutnya, permainan mulai bisa dikendalikan oleh Tim Basket Syafana Islamic School dengan tambahan 10 poin.

Kapten Tim Basket Syafana Islamic School, Farrel Reyhansyah Abubakar mengatakan, tim basket Upper Secondary berasal dari gabungan siswa Kelas 10, 11, dan 12.

“Alhamdullilah, senang banget bisa main di DBL dan menang lawan SMA Al-Azhar BSD. Aku sangat menantikan pertandingan berikutnya,” katanya, kepada Syafana News, Jumat (8/12/2023).

Berikut daftar nama pemain Tim Basket Syafana Islamic School-Upper Secondary:

 

Darren Kaendra Ramadhan, G-10

Airlangga Mada Pradana, G-11

Nathan Caka Hibban, G11

Kevin Rafi Khairan, G-12

Khilal Ari Asyydiq, G-12

Riva Rasyya Augusta Permana, G-12

Fate Rachman Gio Winarto Sudiro, G-12

Farrel Reyhansyah Abubakar, G-12

Muhammad Rasya Adel Fachrezi, G-12

Nadhif Ahmad Kalila, G-12

Haqqi Ahmad Irtiza, G-10

Ahnaf Athallah Rizki Latif, G-10

Kedudukan Mulia Wanita dalam Islam

SYAFANA NEWS – Islam sangat memuliakan wanita. Dalam Islam, wanita berhak atas dirinya sendiri, baik di dalam menentukan pasangan hidup, maupun masa depannya.

Kebebasan ini sebelumnya tidak pernah ada pada wanita. Hingga akhirnya Islam masuk ke dalam tatanan masyarakat.

“Islam datang mengakhiri penindasan terhadap kaum perempuan. Islam memberi kesempatan bagi perempuan untuk mendapatkan kembali kehormatan dan kemuliaan,” kata Bunda Astri Ivo, dalam kajian Majelis Taklim Wardatul Jannah, di Syafana Islamic School-Secondary, kemarin.

Dijelaskan dia, sebelum datang ajaran agama Islam, laki-laki diperbolehkan punya istri banyak. Bahkan ada yang sampai memiliki 100 istri.

“Zaman dulu sebelum ada agama Islam, laki-laki diperbolehkan istri banyak, tidak diatur, bahkan ada yang sampai 100 orang. Setelah ada agama Islam, dibatasi hanya diperbolehkan 4 orang, jika mampu berlaku adil. Tapi jika kamu tak dapat berlaku adil satu saja,” sambungnya.

Seperti tertuang dalam Surat An-Nisa ayat 3 sebagai berikut:

وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا۟ فِى ٱلْيَتَٰمَىٰ فَٱنكِحُوا۟ مَا طَابَ لَكُم مِّنَ ٱلنِّسَآءِ مَثْنَىٰ وَثُلَٰثَ وَرُبَٰعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ فَوَٰحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰٓ أَلَّا تَعُولُوا۟

Artinya: “Dan Jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi; dua, tiga, atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”

“Pada zaman sebelum Islam, bahkan jika melahirkan seorang anak perempuan harus dibunuh, karena malu memiliki anak prempuan. Tetapi, sejak lahirnya agama Islam, hal itu dilarang,” tegasnya.

Dilanjutkan, peran wanita dalam rumah tangga sangat vital, karena memberikan kenyamanan dan kedamaian keluarga.

“Dan ditangan ibu yang sholihah dan cerdas, seorang ibu yang rela berkorban untuk kebaikan keluarganya, maka akan menciptakan anak-anak yang sholeh dan sholehah. Ibu adalah teladan bagi anak-anaknya dan membentuk ahlaq anak-anaknya,” sambungnya.

Untuk itu, seorang wanita harus dimuliakan dalam rumah tangga. Perlakukan wanita, seperti menghormati ibu dan bapakmu.

“Cara lain menghormati wanita menurut Islam adalah dalam pembagian warisan, seorang laki-laki mendapat hak 4x dari seorang Wanita. Hak tersebut diberikan kepada Ibunya, saudara prempuannya, istri dan anak-anaknya,” pungkasnya.

Maksimalkan Tumbuh Kembang Anak, Mulai dari Dalam Kandungan

SYAFANA NEWS – Tumbuh kembang anak terjadi sejak dalam usia kandungan. Maka itu, seorang ibu dituntut untuk mencukupi kebutuhan nutrisi, maupun kesiapan mental, jiwa dan raganya.

Hal inilah yang menjadi topik utama seminar PTA Syafana Islamic School-Kindergarten Gading Serpong, di Multifunction Hall Primary, Selasa (14/11/2023).

Mengambil tema “Orangtua Bijak, Anak Tumbuh Optimal,” seminar menghadirkan Dr Kristina Aulia, Medical Consultan HDI Gading Serpong. Dijelaskan, tumbuh kembang anak dimulai dari kandungan.

“Mental ibu sangat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Caranya, sehatkan mental ibunya dulu. Lalu lihat kondisi kesehatan dari bayinya,” katanya, saat ditemui Syafana News.

Dijelaskan dia, ibu hamil rawan terkena serangan mental breakdown, yaitu kondisi stress berat yang akan berdampak pada psikologis anak yang sedang dikandungnya.

Yang parahnya lagi, mental breakdown ini juga dapat menghambat tumbuh kembang anak, hingga stunting. Untuk itulah, pemulihan kesehatan mental, jiwa dan raga ibu menjadi sangat penting.

“Tentunya ibunya harus punya mental yang benar, berikan penjelasan bahwa dia sudah mendapatkan kepercayaan dari Allah SWT menjadi seorang ibu dan melahirkan seorang anak,” sambungnya.

Seorang ibu juga harus mendapatkan dukungan dari orang-orang terdekat, seperti suami dan orangtua. Sehingga, dengan begitu timbul kepercaayaan diri dan mental yang kuat.

“Golden age anak itu dari lahir sampai 5 tahun. Banyak yang mempengaruhi tumbuh kembang anak, dari genetik orangtua, sosial ekonomi orangtua, hingga pola asuh orangtua,” jelasnya.

Yang tidak kalah penting di dalam memaksimalkan tumbuh kembang anak adalah, penuhi nutrisinya dengan yang alami. Sehingga, perkembangan fisik anak dan emosional menjadi lebih maksimal.

“Selanjutnya, berikan pendidikan anak semaksimal mungkin, baik dari akademis maupun karakter. Perbanyak bonding dan beraktivitas bersama-sama dengan anak,” tandasnya.

Primary Entrepreneurship Day dan Bazaar for Charity 2023, Jualan Sambil Beramal

SYAFANA NEWS – Syafana Islamic School-Primary Gading Serpong, menggelar Entrepreneurship Day Event dan Bazaar for Charity Event 2023, Rabu (8/11/2023).

 

Principal Primary Ustadz Haris Hadikusuma mengatakan, Entrepreneurship Day tahun ini bertajuk “Halal and Tasty Food Around The World” dari delapan negara di Eropa, Amerika, Afrika dan Asia.

“Hari ini entrepreneurship day, temanya halal food. Tujuannya selain mengajarkan anak, bagaimana cara mempromosikan jualan, kemudian juga ada nilai sosialnya. Jadi keuntungan jualan, 2,5 persen kita donasikan,” katanya, kepada Syafana News, Kamis (9/11/2023).

 

Dikatakan dia, ribuan siswa mulai Kelas 1-6 Primary dilibatkan dalam perhelatan ini.

 

“Selain cara mempromosikan, menjual, hingga packaging. Jadi anak-anak belajar tentang pemasukan dan pengeluaran, promosi di medsos, pakai flyer, dan lain-lain. Tujuan utama bukan hanya dagang, tapi bagaimana cara mempromosikan dan menumbuhkan jiwa entrepreneur,” jelasnya.

 

Dilanjutkan dia, ada delapan negara yang produk halalnya dipilih. Terdiri dari Indonesia, Egypt, Mexico, Turkey, Thailand, Japan, Italy, dan Saudi Arabia.

 

“Kami juga akan memilih promosi terbaik, penjualan terbaik, produk paling unik, kreatif, bermanfaat, dan terfavorit. Untuk negara yang diambil, berasal dari Asia, Afrika, Eropa dan Amerika,” sambungnya.

 

Kegiatan Entrepreneurship Day ini juga sejalan dengan kegiatan ekstrakulikuler enterprenur.

“Jadi dalam eskul ini, anak-anak diajarkan bagaimana menjadi seorang entrepreneur dan pengusaha Muslim. Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin sekolah. Untuk peserta, terdiri dari Kelas 1-6. Ada 1.000 lebih siswa yang terlibat,” ungkapnya.

 

Dalam praktiknya, para siswa tiap kelas dibagi ke dalam tim. Mereka kemudian membagi tugas masing-masing, mulai dari yang menjadi penjaga, kasir, menghitung modal dan keuntungan, lalu ada yang primosi keliling menawarkan barang dagangan masing-masing.

 

“Dibagi dua sesi, sesi pertama kelas 1, 3 dan 5 itu jualan, dan 2, 4, 6 membeli, mulai jam 08.30-10.00 WIB. Sedang sesi keduanya kebalikan, jadi 2, 4, 6 jualan dan 1, 3, 5 yang jualan, mulai jam 10.00-12.00 WIB. Setelah jam 12, acara dilanjutkan dengan Bazaar for Charity,” jelasnya.

 

Dalam kegiatan Bazaar for Charity ini, di mana para siswa akan berdonasi barang preloved, seperti alat tulis, tas sekolah, mainan, dan kerudung.

 

“Hasil penjualan bazar juga akan diserahkan kepada Atta’awun Educare. Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa menjadi seorang entrepreneur sukses setelah besar,” pungkasnya.

Kajian PTA Kindergarten Gading Serpong, Mendidik Anak Islami

 

SYAFANA NEWS – Anak merupakan anugerah. Untuk itu, harus benar-benar dijaga dan diperhatikan cara mendidiknya. Sehingga, diharapkan dapat menjadi generasi unggul penerus bangsa.

 

Hal inilah yang menjadi tema sentral kajian kajian PTA Syafana Islamic School Kindergarten Gading Serpong, bersama Ustadzah Dr Nur Hamidah, Kamis (2/11/2023).

 

Menurut Nur Hamidah, ada beberapa hal yang harus disadari terlebih dahulu oleh para orangtua dalam mendidik anak secara Islami. Pertama, pahami terlebih dahulu bahwa anak adalah amanah.

 

“Jadi, untuk mendidik anak secara Islami, kita pahami dulu bahwa Allah SWT amanahkan anak pada kita untuk menjadi sebagai apa,” katanya, dalam kajian.

 

Dijelaskan, beberapa hal yang harus dipahami adalah, apakah anak sebagai musuh (QS. 64:14), ujian (QS. 64:15), perhiasan dunia (QS. 18:46) atau permata hati (QS. 25:74).

 

Dengan mengetahui anak sebagai apa, maka dapat ditentukan cara mendidiknya. Sehingga, anak bisa dibentuk sebagai pribadi-pribadi berkualitas di masa yang akan datang.

 

“Dengan memahami tujuan Allah memberikan kita anak, kita jadi paham kalau mendidik anak itu sulit. Maka diperlukan rumah yang hangat dan nyaman untuk penghuninya,” sambungnya.

 

Setiap anak akan melihat dan belajar dari kedua orangtuanya. Terutama dari kesabaran sang ibu, dan karakter yang kuat dari sang ayah dalam mendidik anak-anaknya.

 

Dengan memperlihatkan hubungan yang harmonis dan taat pada Allah SWT, maka akan membentuk karakter Islami pada anak, di mana akan berbakti kepada orangtua sepenuh hati.

 

“Karena mendidik anak yang sukses dunia akhiratnya, terlahir dari orang tua yang sholeh sholehah dan jadikan tujuan utama kita sekeluarga adalah reuni bersama keluarga di surga,” tukasnya.

Siswa Syafana Islamic School Serahkan Donasi Rp168.102.000 untuk Palestina

 

Kindergarten
Primary
Lower Secondary
Upper Secondary

SYAFANA NEWS – Syafana Islamic School berhasil melakukan aksi kemanusiaan galang dana untuk Palestina sebesar Rp168.102.000. Donasi akan segera diserahkan kepada lembaga pemerintah untuk disalurkan.

Total donasi itu berasal dari 7 kampus, terdiri dari 3 kampus Kindergarten terkumpul Rp25.698.700, Primary Rp90.912.200, Lower Rp26.217.700 dan Upper Secondary Rp20.273.400, serta Boarding Rp5.000.000. Sehingga, totalnya mencapai Rp168.102.000.

Navita Pribadhy, Ketua Pelaksana Galang Dana Palestina mengatakan, aksi humanis ini dikoordinir oleh Class Representative Union (CRU), dengan melibatkan 42 siswa dan anggota OSIS.

“Kita sebagai sesama Muslim, banyak saudara-saudara kita yang kesusahan dan kita yang lebih mampu, yang sudah merasakan kemerdekaan, alangkah lebih baik untuk membantu. Apalagi kita sekolah Islam,” katanya, kepada Syafana News, Selasa (31/10/2023).

Siswi G11 Soc 1 ini menambahkan, aksi galang dana dilakukan selama tiga hari, pada 26, 27, dan 30 Oktober 2023. Selama tiga hari itu, mereka berkeliling ke-7 kampus Syafana.

“Alhamdullilah, para siswa sangat interest dengan kedatangan kami dan mereka sangat senang ikut aksi kemanusiaan untuk Palestina,” sambungnya.

Sementara itu, Managing Director Syafana Islamic School, H Nanang Firdaus Masduki mengatakan, aksi kemanusiaan ini untuk menumbuhkan kepedulian siswa terhadap sesama Muslim.

“Kami berharap peserta didik dapat memahami dan semakin tumbuh rasa kepeduliannya terhadap sesama. Bahwa banyak orang di luar sana yang hidup dalam kesulitan dan keterbatasan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Nanang berterima kasih kepada Keluarga Besar Syafana Islamic School, donatur, ayah bunda, sayyidah dan siswa siswi Syafana atas donasinya. Semoga mendapat balasan dari Allah SWT.

Pelangi yang Tak Diharapkan, Cegah Anak Masuk Perangkap LGBT

SYAFANA NEWS – Kasus penyimpangan seksual pada anak jangan dianggap remeh. Jika dibiarkan, anak bisa masuk ke dalam perangkap LGBT atau komunitas gay.

Fenomena LGBT inilah yang menjadi pokok bahasan seminar PTA Syafana Islamic School-Primary bertajuk Pelangi yang Tak Diharapkan, Optimalisasi Peran Ayah Bunda Lindungi Anak dari Bahaya Penyimpangan Seksual di Era Digital, di Multifunction Hall.

Seminar menghadirkan trainer parenting anak Kang Febri dan hipnoterapis keluarga Erina Rusdian Sari sebagai pembicara.

Dipandu Nuzulia Rahma Tristinarum, woman and family mental health partner sebagai moderator, seminar berlangsung dinamis dan dihadiri ratusan orangtua siswa dan internal Syafana Islamic School-Primary.

Dalam paparannya, Kang Febri mengatakan bahwa pintu masuk terpaparnya anak dalam penyimpangan seksual hingga masuk ke dalam komunitas LGBT adalah media sosial. Di mana, propaganda LGBT sangat masif dan menyasar pada anak-anak.

“Orangtua yang harmonis adalah gerbang awal untuk membuat anak tumbuh dengan baik. Ciptakan rasa aman di rumah dan bangun komunikasi yang nyaman,” katanya, disela kegiatan, Kamis (26/10/2023).

Dengan menciptakan rasa aman di rumah dan membangun komunikasi yang nyaman, pihak orangtua bisa mendeteksi dini perubahan perilaku pada anak. Termasuk sejauh mana pengaruh negatif dari LGBT.

“Cara berkomunikasi yang baik adalah menjadi pendengar yang baik,” ungkapnya.

Senada diungkapkan Erina Rusdian Sari. Dia mengatakan, penyimpangan seksual dan perilaku negatif anak terjadi karena pikiran bawah sadar yang tidak cepat diatasi.

“Pikiran sadar paling banyak 10-12 persen, sisanya pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar yang menggerakkan anak menjadi LGBT. Penyimpangan seksual bisa terlihat dari tulisan dan gambar, karena tulisan dan gambar iti tidak bisa dikendalikan,” jelasnya.

Tidak hanya itu, prilaku menyimpang pada anak juga dapat terlihat dari gesture tubuh, dan pose anak tersebut saat difoto.

“Di era digital ini, melihat (tayangan LGBT) sekali dua kali jangan dianggap sepele, karena ketika sudah masuk ke pikiran bawah sadar akan berdampak buruk pada anak. Mulai dari gandengan tangan, lalu mulai coba-coba dan akhirnya ketagihan dan sulit untuk kembali,” sambungnya.

Dikatakan, rata-rata kasus penyimpangan seksual terjadi karena trauma masa lalu. Para pelaku awalnya menjadi korban. Tetapi saat dewasa, mereka menikmatinya.

Untuk gejala awal, dia membocorkan teknik hipnoterapi yang bisa digunakan para orangtua. Cara ini bisa dilakukan dengan menepuk bagian tubuh anak secara berulang kali sambil memberikan sugesti kata-kata untuk pikiran bawah sadar.

“Misal tepuk pundaknya dengan disisipkan kata-kata positif atau pujian, seperti kamu keren dll. Setelah itu, tanpa disebut keren, saat kita menyentuh pundak anak, mereka tahu kalau tepukan itu berarti keren. Hal yang sama dengan anak LGBT,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara Seminar Bunda Lala berharap, dengan diadakannya seminar ini semakin menambah wawasan para orangtua agar lebih optimal dalam mengasuh anak-anak.

“Sehingga kita bisa melindungi anak-anak dari penyimpangan seksual di era digital ini, serta cara yang benar mendidik anak, menurut agama Islam dan ajaran Nabi Muhammad SAW,” tutupnya.

Anak adalah Titipan Allah yang Banyak Membawa Syafaat

SYAFANA NEWS – Anak bukanlah beban. Dia adalah titipan Allah SWT, rahmat yang harus selalu disyukuri. Rawat dan didiklah mereka baik-baik, maka rasakan syafaatnya.

 

Hal inilah yang disampaikan Ustadz Harun Alrasyid, saat seminar PTA Kinder Syafana The Icon BSD bertajuk Merawat Titipan Allah dengan Mendidik Generasi yang Autentik.

 

Acara yang dilangsung di Hall Syafana Islamic School The Icon BSD, Senin (23/10/2023), ini dihadiri puluhan orangtua siswa dan pihak internal sekolah.

 

“Anak itu anugerah atau beban? Anak lebih banyak memberi kepada kita atau menerima dari kita?,” kata Ustadz Harun, saat ditemui Syafana News, usai seminar di Syafana The Icon BSD.

 

Dilanjutkan dia, seorang anak akan memberikan banyak syafaat kepada orangtua jika dia dirawat dan dididik dengan baik. Sebaliknya, jika salah urus akan menjadi beban di dunia dan akhirat.

 

“Jadi anak adalah anugerah dan lebih banyak memberi kepada kita. Tetapi kita sering melakukan kesalahan dalam mendidik anak? Seperti menempati anak sebagai orang dewasa,” jelasnya.

 

Menurutnya, dunia anak bukan dunia orang dewasa. Mendidik anak dengan cara orang dewasa agar mengikuti ego orangtua merupakan kesalahan terbesar yang banyak dilakukan orangtua.

 

“Anak milik Allah, bukan milik kita. Ketika mendidik anak, masuk ke dunia anak. Jangan paksakan anak masuk dunia orang dewasa. Jadi harus sabar. Anak itu milik Allah,” terangnya.

 

Setiap anak yang lahir ke dunia selalu dibekali dengan fitrah. Tidak seperti kertas kosong, fitrah adalah potensi yang telah dimiliki anak sejak dia dilahirkan ke dunia.

 

“Anak lahir dalam keadaan fitrah. Fitrah itu bukan kertas kosong. Anak sudah punya potensi dari Allah sejak dilahirkan. Terdiri akal, fisik dan naluri,” sambungnya.

 

Dijelaskan dia, potensi anak yang ada sejak dia dilahirkan adalah kemanusiaan, kehidupan, dan naluriah (keinginan-keinginan, tertarik pada lawan jenis dan mempertahankan potensi diri).

 

“Jadi, cara untuk mengaktifkan potensi otentik pada anak adalah dengan cara Allah, bukan dengan cara kita. Tugas orangtua adalah menjaga fitrah ini,” jelasnya.

 

Melalui pemahaman ini, dirinya berharap kepada para orangtua mulai mengubah pola mendidik anak mereka dengan mengikuti cara-cara yang benar demi generasi yang lebih baik.

 

Hal lain yang dia tekankan juga adalah figur ayah sebagai pendidik bagi anak-anaknya. Peran ayah dalam mendidik anak, merupakan kunci keberhasilan seorang anak dalam meniti kehidupan.

 

“Kita diberikan ladang pahala oleh Allah lewat anak. Manfaatkan. Caranya dengan menjadi pendidik anak, ayah wajib hadir mendampingi istri dalam mendidik anak,” terangnya.

Menjadi Bestie, Saatnya Mendengarkan Suara Anak

SYAFANA NEWS – Orangtua harus bisa menjadi best friend (bestie) atau sahabat bagi anak-anaknya. Hal ini penting untuk mengenal anak dan tumbuh kembangnya.

Seperti diungkapkan Haniva Hasnah , M.Krim pakar parenting dalam seminar PTA Syafana Islamic School-Secondary bertajuk My Teens My Bestie, Ngobrol Asyik dengan Anak Seputar Dunia Remaja, di Multifunction Hall Primary, Kamis (19/10/2023).

Dikatakan, untuk mengetahui perubahan anak, para orangtua harus menjadi bestie dari anak-anaknya. Sehingga, anak bersikap terbuka kepada orangtuanya.

“Remaja itu masa paling labil, masa pengen bebas, masa di mana kita mau tahu banyak hal. Masa peralihan dari anak-anak menuju remaja, di mana lagi gencar-gencarnya mencari jati diri dan mencoba segala hal baru,” katanya.

Dilanjutkan dia, dengan sikap terbuka itu, akan terjalin komunikasi dua arah yang baik antara anak dan orangtua. Dari sinilah, orangtua bisa mencegah hal negatif yang terjadi pada anak saat tumbuh jadi remaja.

Contoh, perubahan biologis pada anak usia remaja. Pada periode ini, anak-anak akan merasakan perubahan di tubuhnya. Seperti tumbuh bulu dan tubuhnya yang membesar.

Tidak jarang, saat terjadi perubahan ini, anak merasa kurang nyaman. Sehingga tidak mau dipeluk dan menutup diri.

Dengan menjadi bestie anak, orangtua yang tahu perubahan ini akan bersikap untuk mengerti. Sebaliknya, orangtua yang bukan bestie anak-anaknya, tidak akan tahu. Sehingga, akan terjadi ketidakpengertian.

“Ketika kita menjadi bestie, kita menjadi tahu apa yang terjadi pada anak-anak dan terjadi pada dunianya,” sambungnya.

Saat terjadi perubahan kognitif dan sosial, seorang anak mengalami perubahan cara berbicara dan berinteraksi dengan teman-temannya. Mereka mulai berkumpul dengan kelompok-kelompok di lingkungan.

Secara singkat, perubahan anak menjadi remaja itu adalah sikap ingin dianggap dewasa. Namun, sering kali perubahan ini tidak diketahui oleh para orangtua.

Pada kondisi inilah, peran orangtua sebagai bestie bagi anak-anaknya menjadi penting.

“Jadi saat anak sedang mengungkapkan isi kepalanya, tangkap ceritanya, jangan dipotong. Jadi pendengar yang baik. Biar dia ngomong sampai selesai. Tanya, apa yang akan kamu lakukan?,” ungkapnya.

Seorang bestie, harus menjadi pendengar yang baik bagi anak-anaknya. Bantu si anak memecahkan masalahnya sendiri dan biarkan anak berproses secara alamiah.

Ketua pelaksana kegiatan, Nuzulia Rahma mengatakan, acara ini diikuti oleh ratusan peserta dari internal Syafana, orangtua, dan guru. Acara ini merupakan program Sie Workshop dari PTA Secondary.

“Dengan kegiatan ini, semoga parent dapat menjadi bestie bagi anak-anaknya, sehingga dapat mengetahui tumbuh kembang dan dunia anak-anak,” tukasnya.

4 Cara Mendidik Anak di Rumah ala Rasulullah, Mulai dengan Berlaku Adil

SYAFANA NEWS – Tahukah ayah bunda cara mendidik anak ala Rasulullah SAW? Mendidik anak bukan hanya tugas guru di sekolah. Tetapi juga para orangtua di rumah.

Menurut Ustadz DR Ruslan Marasabessy, ada lima cara mendidik anak ala Rasulullah SAW yang bisa diterapkan oleh ayah bunda di rumah.

 

1. Pilih saat yang tepat untuk nasehati anak

Nabi Muhammad SAW pernah menasehati Ibnu Abbas ketika sedang memboncengnya di unta dalam sebuah perjalanan, dan dilakukan dengan lembut, karena hakekat nasehat adalah kelembutan.

 

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُونُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَىْءٍ إِلاَّ شَانَهُ »

“Sesungguhnya kelembutan tidaklah diberikan pada segala urusan melainkan akan menghiasinya, dan tidaklah kelembutan ditarik dari tiap urusan kecuali akan menjadikannya buruk.” (HR Muslim no: 2594).

 

2. Berlaku adil kepada anak-anak

Berlaku tidak adil kepada anak akan menimbulkan kecemburuan kepada mereka. Saat Nu’man Bin Basyir tidak adil saat memberikan hibah kepada anak-anaknya, Nabi Muhammad SAW bersabda:

 

اِتَّقُوا اللهَ وَاعْدِلُوا فِي أَوْلاَدِكُمْ.

“Bertakwalah kepada Allah dan berbuat adillah kepada anak-anakmu. Adil dalam perhatian dalam harta dan urusan apapun terhadap anak.” (HR Bukhari 1623)

 

3. Jangan mencerca dan memaki anak

Bersikap kasar pada anak, dengan mencerca dan memakinya merupakan perbuatan yang paling dibenci oleh Allah SWT. Nabi Muhammad SAW selalu bersikap lembut dalam mendidik anak.

 

Saat menemukan perilaku anak yang tidak disukai, jangan tunjukkan sikap kasar. Hendaknya nasihatilah dengan lembut dan tetap penuh kasih sayang.

 

4. Selalu mendoakan anak

Nabi Muhammad SAW selalu mendoakan anak-anaknya. Doa merupakan salah satu cara Nabi Muhammad dalam mendidik anak-anaknya ketika melakukan kesalahan dan berbuat baik.

Doa nabi muhammad untuk anaknya:

“Ya Allah, penuhilah hati anak-anak kami dengan cahaya dan hikmah, dan jadikan mereka hamba-hamba-Mu yang pantas menerima nikmat, dan perbaikilah diri mereka dan perbaiki pula umat ini melalui mereka.”