Tim Pengurus Pondok Pesantren Qisthos Mustaqim Pandeglang Banten Studi Banding ke Kampus Syafana Secondary dan Boarding

SYAFANA NEWS – Tim Pengurus Pondok Pesantren Qisthos Mustaqim Pandeglang Banten melakukan studi banding di Sekolah Syafana Islamic School-Secondary dan Boarding, Kabupaten Tangerang.

Rombongan Tim Pengurus Ponpes Qisthos Mustaqim disambut hangat Principal Lower dan Upper Secondary, Ust Mantazakka dan Ust Sainur dan jajaran. Pertemuan pun dilangsungkan dengan suasana yang sangat cair.

Pertemuan ini sekaligus silaturahmi antara pihak Ponpes Qisthos Mustaqim dan Yayasan Syafana Media Insani yang membahas visi-misi, program, manajemen, pengelolaan sekolah.

Dalam kunjungan ini, Tim Pengurus Ponpes Qistos pimpinan KH. Wawan Arwani Amin, Lc., M.Ag ingin belajar sistem pendidikan di Syafana Islamic School. Mereka juga melihat kegiatan belajar mengajar siswa di kelas.

Semoga hubungan dan silaturahmi kedua lembaga ini terus berlanjut demi kemajuan umat.

Kunjungan Prof. Dr. Muhammad Bashar Arafat – Founder & President of Civilizations Exchange & Cooperation Foundation – CECF ke Syafana Islamic School

Syafana Islamic School mendapatkan kesempatan untuk bersilaturahmi dengan Prof. Dr. Muhammad Bashar Arafat – Founder & President of Civilizations Exchange & Cooperation Foundation – CECF pada Rabu, 9 November 2022 yang berlangsung di Syafana Islamic Boarding School.

Dalam acara ini turut hadir Ibu Hj. Ummu Latifah (Chairperson), Bapak H. Nanang Firdaus Masduki, Lc.,MM (Managing Director), Kepala Sekolah dari seluruh kampus, dan perwakilan manajemen Syafana Islamic School. Selain perkenalan, kegiatan silaturahmi juga diisi dengan presentasi dan diskusi mengenai program-program yang dimiliki oleh CECF, salah satunya BUBW International Conferences yang ditujukan untuk anak-anak muda.
Sebagai sekolah yang memiliki visi dan misi menciptakan Muslim yang dinamis untuk menjadi pemimpin masa depan (Creating Dynamic Muslims to be Future Leaders), BUBW (Better Understanding for a Better World) International Conferences dapat menjadi wadah yang tepat untuk memberikan wawasan baru dan membuka cakrawala siswa/I Syafana terhadap perkembangan dunia.
BUBW International Conferences sendiri telah diselenggarakan sejak tahun 2009 dengan peserta yang berasal dari berbagai negara seperti Filipina, Indonesia, Pakistan, Kyrgyzstan, Uganda, Kenya, dan Jerman. Dalam konferensi ini para peserta akan bekerja sama dan didorong untuk melakukan dialog konstruktif, penyelesaian konflik, dan pembangunan perdamaian di komunitas mereka dan di seluruh dunia.
Diskusi yang singkat namun padat tersebut sayangnya harus berakhir, karena padatnya jadwal Prof. Dr. Muhammad Bashar Arafat yang didampingi oleh Ustadzah Sri Tuti Rahmawati, M.A selama perjalannya di Jakarta. Kegiatan pun ditutup dengan makan siang dan foto bersama sebagai kenang-kenangan.

Mobile Learning Programme – PRIMARY 1

Our 1st Mobile Learning Programme (MLP) AY. 2021-2022 started on Wednesday, 1st September 2021. The MLP aims to rebuild students’ confidence and improve their psychological disposition after more than two years studying from home. This activity also serves as preparation for hybrid-learning in the near future.
Students looked so enthusiastic and very happy because it was the first time they met, played and studied with their friends. They introduced each other, exercised, and enjoyed playing games.
Welcome back to school our little friends, we hope we will see you soon in the classroom.

 

 

Syafana Festival Closing – SIBS Launching – Tarhib Ramadhan 1442H / 2021

Alhamdulillah rangkaian acara Tarhib Ramadhan, Syafana Islamic Boarding School Launch dan Closing Ceremony Syafest 2021 telah usai kemarin 09/04/2021. Selamat kepada para pemenang lomba dan terima kasih kepada seluruh partisipan, audience serta panitia.
Semoga acara ini bermanfaat dan membawa keberkahan bagi kita semua.

Untuk menyaksikan tayangan lengkapnya dapat disimak di:

Sampai jumpa 🎉🎉🎉
.
@syafanaprimary
@syafanagraharaya
@syafana_icon
@syafana.lowersecondary
@uppersyafana @syafest
@syafana.lsc @syafana.usc
.
#tarhibramadhan
#marhabanyaramadhan😇
#pandemic
#competitions
#Lomba
#softlaunch
#mondokyuk
#pesantrenBSD
#sekolahIslamTangerang
#islamicschool
#syafanaislamicschool

FIELDTRIP SYAFANA islamic school – icon bsd & CHARACTER BUILDING

Syafana Islamic School adalah sekolah yang sangat concern akan pembentukan karakter anak. Ini terlihat dari program-program yang ada di syafana. Salah satunya “FIELDTRIP” yang diadakan 2x dalam setahun. Siswa/i Syafana sudah diarahkan sejak dini untuk menjadi pribadi kuat dan tangguh baik secara fisik maupun mental untuk siap mengemban amanah menjadi pemimpin muslim masa depan.

Fieldtrip trip merupakan program yang selalu ditunggu anak-anak. Mengapa?? Jawabannya sudah pasti karena “SERU” nya, sehingga kenangan akan serunya fieldtrip menjadi satu hal yang sulit terlupakan.

Pada hari ini (17/9) Syafana Islamic School The Icon BSD mengadakan Fieldtrip ke Lubana Sengkol.

Tujuan utama field trip ialah untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih ‘nyata’ kepada anak-anak.
Ketika mereka melihat objek secara langsung, akan lebih menyentuh sisi emosionalnya.

Nah, apa saja manfaat fieldtrip dalam character building??

📌Mampu beradaptasi
Membiasakan anak keluar dari zona nyaman rumah akan memudahkan ia beradaptasi dalam segala kondisi. Kelak, anak sudah terbiasa beradaptasi dengan mudah terhadap lingkungan baru.

📌Memiliki pandangan yang terbuka
Begitu banyak hal berbeda di dunia ini, tidak untuk diperdebatkan, tetapi untuk diterima dan dihormati. Kelak ia akan mampu bertoleransi dengan orang lain

📌Membuka kesempatan melihat dengan ‘cara pandang’ yang berbeda
Saat mereka field trip ke suatu desa, misalnya, mereka akan melihat bahwa sebenarnya mereka dapat melakukan segala sesuatu sendiri tanpa bantuan orang lain karena banyak anak-anak seumurannya yang mampu melakukan banyak hal seorang diri. Sehingga, cara pandangnya bisa saja berubah. Disinilah pemahaman yang lebih baik terhadap anak-anak akan terbangun.

📌Melatih kemandirian
Salah satu cara melatih kemandirian anak yaitu dengan memberikan anak kesempatan dan tanggung jawab untuk melakukan hal secara sendiri. Dimulai dari hal kecil seperti membawa tas, memakai sepatu sendiri,dll

📌Meningkatkan minat belajar
Di Syafana anak distimulus untuk menggunakan “5W1H”. Dengan fieldtrip mampu membangkitkan rasa penasaran anak akan sesuatu objek yang baru dilihat

📌Meningkatkan kemampuan bersosialisasi
Pada saat fieldtrip anak akan bertemu orang baru, sehingga akan
meningkatkan kepercayaan diri anak. Dengan begitu, anak akan terbiasa berkomunikasi dengan orang lain.

🗝MasyaAllah…Begitu besar manfaat yang didapat anak-anak kita ..semoga apa yang kita usahakan ‘berbuah manis’ dalam pembentukan karakter anak dimasa-masa yang akan datang..

OPEN DAY SYAFANA ISLAMIC SCHOOL 2019

Kembali diselenggarakan hari Sabtu, 14 September 2019 di kampus SYAFANA Paradiso Gading Serpong. Ini merupakan acara tahunan terbesar dari Syafana Islamic School, tidak hanya menjadi ajang penyambutan calon siswi-siswi Syafana namun juga memperkenalkan kehidupan sekolah kepada calon siswa-siswi Syafana yang berasal dari berbagai lokasi di antara Karawaci, Gading Serpong, Kelapa Dua, BSD, Alam Sutra, Graha Raya dan lainnya.

Pada kesempatan Open Day ini, calon siswa-siswi diperkenalkan pada setiap program yang ada di Syafana melalui booth-booth yang sudah dipersiapkan. Di booth ini calon siswa/orang tua dapat bertanya secara rinci tentang Syafana.
Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan berbagai event, seperti bazaar, music performance, coloring competition, TRY OUT dan lainnya serta para calon siswa juga mendapatkan souvenir yang bisa dibawa pulang.
Tentunya, para calon siswa Syafana yang mengikuti acara Open Day dan mau mendaftar akan mendapatkan keuntungan, salah satunya adalah program Early Bird, program ini terbatas untuk pendaftar.

Di acara Open Day 2019, Pihak yayasan yang diwakilkan oleh Bapak Nanang Firdaus Masduki, Lc. Menyampaikan tiga hal penting yakni Ke-Islaman, Ke-Indonesiaan, Ke-Modernisasian. Syafana tidak akan terlepas dari ketiga hal tersebut dalam mengembangkan pendidikannya. Dengan tiga hal tersebut Syafana diharapkan menjadi role model pendidikan islam yang mampu membangun peradaban.

Dengan keseluruhan acara hari ini tentunya diharapkan calon siswa-siswi yang berkunjung mendapatkan informasi yang dibutuhkan secara jelas sebelum bergabung dengan keluarga besar Syafana Islamic School.

P6 School Tour to Secondary Campus, “Vorstellen.”

Senin tanggal 9 September 2019 merupakan hari yang tidak biasa bagi teman-teman dari P6 Syafana. Adik-adik dari kelas Primary 6 ini telah mengikuti kegiatan School Tour ke Syafana Secondary Building.

Kegiatan yang dipandu oleh kakak OSIS dari Secondary ini telah berjalan dengan sukses dan lancar! Hal ini terbukti dari antusiasnya adik2 kelas P6 untuk mengikuti semua kegiatan yang telah dipersiapkan oleh kakak mereka dari Secondary. Bahkan mereka mengikuti semua kegiatan dengan semangat dan menunjukkan keingintahuan mereka terhadap tempat dan kegiatan eksperimen yang mereka ikuti. Hal ini tampak pula dari hasil feedback mereka yang mereka tuangkan mengenai kunjungan mereka, rasa kekaguman mereka terhadap kebaikan kakak2 OSIS yang menyambut bahkan menjamu mereka dengan sangat baik.

Inilah hasil yang sebenarnya telah memperlihatkan hubungan yang baik antara kakak kelas dan adik kelas. Dengan kunjungan ini semoga teman2 P6 dapat merasakan suasana kekeluargaan dan persahaabatan dan juga semangat berorganisasi untuk nantinya menciptkana pemimpin masa depan. In sya Allah. 

whasathiyyah

SYAFANA ISLAMIC SCHOOL : MEMBUMIKAN WASATHIYYAH (MODERASI) ISLAM DI INDONESIA 

Oleh: H. Nanang Firdaus Masduki, Lc

Pendahuluan

Ketika akan mendirikan Syafana Islamic School 14 (empat belas) tahun lalu, langkah pertama yang kami lakukan adalah menyusun cetak biru sekolah mulai dari visi, misi, tujuan, target, manhaj yang diemban, kurikulum dan lain sebagainya. Dari sekian point yang kami rumuskan, visi, misi dan manhaj sekolah adalah diantara point yang paling awal dan secara mendalam dan teliti kami rumuskan. Mengingat hal itu akan menjadi fondasi Syafana dalam sepuluh, lima puluh atau seratus tahun yang akan datang. Salah satunya adalah manhaj Syafana. Sejak awal,kami sudah mengikrarkan diri bahwa manhaj Syafana adalah Ahlussunnah Wal jamaah Asy’aryah Syafiiyyah . Secara lebih gamblang, Syafana berkiblat kepada Al Azhar Assyarif di Cairo-Mesir yang dikenal selama ribuan tahun sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan Islam.

Dalam kurun tahun-tahun awal Syafana berdiri, mayoritas pertanyaan yang muncul dari orangtua murid atau calon orangtua murid adalah seputar kurikulum, silabus, kualifikasi guru dan hal-hal yang berkaitan dengan operasional sekolah. Jarang sekali ada yang bertanya seputar manhaj sekolah. Tapi dalam empat tahun terakhir, muncul fenomena baru. Sudah ada pertanyaan dari calon orangtua murid baru tentang apakah sekolah ini bermanhaj salafy? Apakah sekolah ini mengamalkan sunnah? Apakah sekolah ini sesuai syar’i? Mau tidak mau kami harus memberikan penjelasan atas pertanyaan – pertanyaan tersebut. Walaupun kadang kala pengetahuan penanya seputar konsep-konsep dasar seputar sunnah, syar’i dan salafy juga masih sangat terbatas. Dengan senang hati kami memberikan jawaban yang komprehensif terkait manhaj yang Syafana jadikan fondasi dalam mengembangkan pendidikan berkualitas.  Syafana adalah sekolah yang didirikan atas dasar Wasathiyyah Islam (moderasi Islam), Ahlussunnah wal jamaah, Asy’ariyyah, Syaafiiyah dan berkiblat kepada Al-Azhar Asyarif Cairo-Mesir.

Makna Wasathiyyah (Moderasi) Islam

Wasathiyyah dalam bahasa  Arab  berasal  dari  kata  ‘wasath’ berarti penengah, perantara, yang berada di posisi tengah, pusat, jantung, mengambil jalan tengah atau cara yang bijak atau  utama,  indah  dan  terbaik,  bersifat  ‘tengah’  dalam  pandangan, dan berbuat adil. Dalam kajian Islam akademik, ‘Wasathiyyah Islam’,  sering  diterjemahkan  sebagai   ‘justly-balanced Islam’ , ‘the middle path’  atau  ‘the middle way’  Islam dan Islam sebagai mediating and balancing power untuk memainkan peran mediasi dan pengimbang. Istilah-istilah ini menunjukkan pentingnya keadilan dan keseimbangan serta jalan tengah dalam Islam untuk tidak terjebak pada ekstremitas. Selama ini konsep WasathiyyahIslam dipahami, merefleksikan prinsip tawassut (tengah), tasamuh (toleran), tawazun (seimbang), i`tidal (adil), iqtisad (sederhana). Dengan demikian, istilah Ummatan Wasathan sering juga disebut sebagai ‘a just people’ atau ‘a just community’.  Yaitu masyarakat atau komunitas yang menampilkan kriteria di atas.

Islam memiliki watak yang banyak, sebagai agama kasih sayang dan perdamaian (din ar-rahmah wa as-salamah) , agama keadilan (din al-‘adl) , agama berkemajuan (din al-hadharah) , bahkan secara gamblang Alquran menyebutkan Islam sebagai ummatan wasathan , umat moderat.

Pada hakekatnya seluruh ajaran Islam yang menjadi pandangan hidup (worldview) para penganutnya berwatak Wasathiyyah: berada di tengah, moderat alias tidak condong ke kanan atau ke kiri. Artinya, inti dari ajaran Wasathiyyah itu adalah sikap hidup untuk berperilaku tidak berlebihan dalam segala hal. Seorang muslim tak diperkenankan berperilaku ekstrim menjalankan ajaran agama. Sikap Wasathiyyah juga tak memperkenankan perilaku meremehkan (tasaahul) pelaksanaan ajaran agama. Gambaran yang dijelaskan dalam Al Qur’an maupun perilaku Nabi (sabda, perbuatan dan restu atas perbuatan orang lain) yang tertera dalam hadits-hadits shahih menegaskan hal tersebut.

Sekadar contoh, Allah mencela cara-cara beragama kaum terdahulu yang cenderung berlebihan seperti tergambar dalam QS An-Nisa’ ayat 171 serta Al Maidah ayat 77. Sementara Nabi sendiri bersabda, “Waspadalah anda sekalian dari bersikap ekstrim (ghuluw) dalam beragama, karena tidaklah binasa kaum sebelum kalian kecuali karena mereka bersikap ekstrim dalam beragama.” Hadits shahih senada masih banyak lagi yang menegaskan tentang larangan bersikap ekstrim serta penegasan mengenai pentingnya bersikap tawassuth (bersikap moderat) dan i’tidal (bersikap adil). Itulah sebabnya ajaran Wasathiyyah Islam ini sesuai dengan fitrah manusia.

Untuk berempati terhadap kesengsaraan hidup dalam kemiskinan yang dialami oleh sebagian manusia, misalnya, kita diajarkan tentang pentingnya berpuasa ramadhan. Begitu pula karena manusia diciptakan punya hawa nafsu, maka untuk memenuhi hasrat dan nafsu kemanusiaannya serta untuk melanjutkan keturunan (regenerasi), Islam mengajarkan tentang pentingnya pernikahan. Dan begitulah seterusnya, terhadap hal-hal mendasar yang bersifat fitrah manusia. Islam memberi pemenuhan tetapi dengan aturan-aturan tertentu.

Cara beragama yang menentang fitrah kemanusiaan (ekstrim) masih kita temukan dalam tradisi Selibat pada agama Katolik. Gereja Katolik mengatur, hanya pria yang tidak menikah saja yang dapat ditahbiskan menjadi imam gereja. Jika melacak sejarah, banyak kita jumpai cara beragama yang ekstrim menentang fitrah manusia. Bahkan, dalam tubuh umat Islam sendiri masih kita temukan ajaran ekstrim dengan cara mengafirkan kelompok lain yang tak sepaham dengan dirinya. Dengan atas nama jihad, inilah kelompok yang akhir-akhir ini membuat citra Islam sebagai agama yang hanya identik dengan teror dan kekerasan.

Konsep Wasathiyah Islam bukanlah prakarsa baru karena sudah luas dimaklumi adanya prakarsa-prakarsa terdahulu antara lain oleh al-Azhar asy-Syarif di Kairo, Mesir. Selama ribuan tahun, Al Azhar Asy-Syarif di Cairo-Mesir dikenal sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan Islam, yang memiliki pengaruh dalam keberagaman umat Islam di banyak negara di dunia. Luas diketahui, celupan (shibghah) al-Azhar berwarna Wasathiyah Islam. Shibghah ini telah mempengaruhi persebaran manhaj wasathy sebagai arus utama pemikiran keislaman di dunia Islam. Itu pula yang mendorong Syafana menjadikan Al-Azhar Ass-syarif sebagai kiblat dalam membangun pendidikan.

Dengan demikian, sesuai filosofi Wasathiyyah di atas, Islam menolak segala bentuk ektremitas, menentang berbagai penyimpangan pemikiran, baik dalam sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan budaya karena itu bertentangan dengan watak Islam yang sejati tadi.

Fenomena Terkini

Namun, akhir-akhir ini peta gerakan Islam di Indonesia berubah. Ada pihak-pihak yang menginfiltrasi dengan menyulut api perpecahan. Tiba-tiba saja, untuk sekadar contoh, konflik Wahabi-Syiah yang menajam di Timur Tengah berpindah ke negeri ini. Konflik disana ditarik seakan menjadi konflik dalam negeri. Secara perlahan, mimbar-mimbar mesjid diisi oleh pihak-pihak yang dengan mudah mengkafirkan orang lain, membidahkan dan menganggap sesat orang-orang-orang yang berbeda pendapat. Secara sistematik muncul lembaga pendidikan yang melakukan indoktrinasi secara massif kepada anak didiknya dalam hal furuiyyah. Padahal Islam membuka lebar-lebar pintu ijtihad sehingga umat ini memiliki banyak alternatif dan tidak bersifat tunggal dalam menjalankan ajaran Rasulullah SAW. Tentu, ini tidak menguntungkan bagi gerakan Islam Indonesia kedepan. Secara spesifik, jika anak didik kita mendapatkan pola pendidikan seperti itu, hanya akan melahirkan anak-anak yang keras, mau menang sendiri, menganggap orang lain keliru dan jauh dari sifat-sifat moderat. Hendaknya, gerakan Islam Indonesia jangan terpengaruh dengan provokasi semacam itu. Dengan konsep WASATHIYYAH-nya gerakan Islam Indonesia yang punya sejarah dan latar belakang yang khas bercita-cita ingin menjadi semacam proto-type peradaban yang khas pula di Asia Tenggara. Sebuah gerakan Islam yang diharapkan mampu menyerap sains dan teknologi modern, sehingga bisa berkompetisi secara positif dengan peradaban lain.

Penerapan Wasathiyyah Islam dalam Pendidikan

Di Indonesia, wawasan Wasathiyyah Islam sesungguhnya sudah secara historis dan kultural menjadi warna dasar keberagaman umat Islam di Indonesia. Hal ini terwujud pada karakter Islam di Indonesia dan merupakan salah satu kekayaan Khazanah Islam Indonesia. Salah satunya adalah penerapan Wasathiyyah Islam dalam aspek pendidikan. Pendidikan Islam di Indonesia turut berperan mengembangkan karakter Moderasi Islam. Pendidikan Islam di pesantren, madrasah, dan sekolah Islam adalah model yang sangat baik tentang bagaimana pendidikan Islam dalam berkolaborasi dan adaftif terhadap kultur lokal dan sekaligus dinamika perubahan. Dalam ilmu-ilmu yang dipelajari, ilmu-ilmu Islam tradisional berspektif Wasathiyyah menjadi bagian integral di berbagai lembaga pendidikan yang dipadukan dengan pengetahuan modern.

Model lembaga pendidikan Islam ini sulit ditemui di negara-negara lain. Pendidikan Islam khas Indonesia ini setidaknya turut berkontribusi kepada pendidikan Islam yang mengajarkan Wasathiyyah (moderasi) Islam. Namun belakangan, wawasan dan karakter Islam Wasathiyyah di negeri ini mendapat ujian yang cukup berat. Munculnya pemahaman ekstrem dalam beragama, intoleransi, dalam perbedaan agama, ras, dan suku sedikit banyak telah mengikis pemahaman dan penerapan wawasan Wasathiyyah (moderasi) Islam di Indonesia.

Arah Pendidikan Syafana: membumikan Wasathiyyah (Moderasi) Islam

Oleh karena itu, rekonstruksi pemahaman Wasathiyyah Islam dalam pendidikan mutlak diperlukan. Syafana Islamic School memiliki misi mulia untuk membumikan Wasathiyyah Islam. Sehingga semua civitas akademik Syafana Islamic School dapat memahami bahwa perintah dakwah dalam Islam bertujuan terwujudnya transformasi dan perubahan kepada kebaikan dan kebenaran, baik pada level pribadi maupun masyarakat, yang dilakukan dengan cara persuasif dan komunikasi yang elegan, bukan indoktrinasi buta. Melalui jalur pendidikan,kita juga harus menunjukkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil  alamin, cinta perdamaian dan anti terhadap kekerasan. Serta mampu memaknai Islam dalam tataran tekstual yang fleksible, mampu membaca relitas hidup dan menolak ekstrimisme dalam bentuk kezaliman dan kebatilan. Melalui pendidikan pula, Syafana Islamic School harus mampu menumbuhkan karakter siswa-siswinya yang religius, humanis, nasionalis, demokratis dan mengutamakan kesejahteraan rakyat, serta yang paling utama adalah menjunjung tinggi akhlakul karimah, karakter, identitas dan integritas sebagai khairu ummah dalam kehidupan, kemanusiaan dan peradaban. Wallahu Alam.

Laporan Pengumpulan Hewan Qurban 1440 H

Terimakasih atas kepercayaan seluruh keluarga Syafana Islamic school kepada DKM Masjid Agung Syafana Al-Iman untuk melaksanakan penyembelihan dan pendstribusian hewan Qurban pada hari raya Idul Adha 14

40 H.

Total Hewan Qurban yang kita terima 50 ekor kambing dan 14 ekor sapi. Hewan Qurban kita distribusikan ke 25 Desa desa sekitar Syafana Islamic School:
(desa Curug sangereng, Masjid At Taqwa, Al Mudhollah, Al Hidayah, Kongsi baru, Cibogo Wetan, Cihuni, Kp Kandang, Pakulonan Barat, Pesantren Mathlaul Laila, Polsek Kelapa Dua, Musholla Ust. Mansyur, Kelap

a Dua, Kalipaten, Kademangan, Rumpak Sinang, Lengkong Kyai, Cipucung, Kebon Pala, Kampung Pugur, Pabuaran, Polsek Pagedangan, Cicayur, Kampung Sawah & Pesantren Ust Solahudd

in).

Semoga Allah SWT menerima Ibadah Qurban kita .

آجَرَكَ اللهُ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَبَارَكَ لَكَ فِيْمَا أَبْقَيْتَ، وَاجْعَلْهُ لَكَ طَهُوْرًا

“Mudah-mudahan Allah memberi pahala atas apa yang engkau berikan, memberikan berakah atas apa yang masih ada di tanganmu dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu.”

Penyembelihan Hewan Qurban 1440 H di Syafana Islamic School – Secondary

Gema takbir berkumandang di hari Tasyriq pertama, mengawali rangkaian acara Idul Adha tahun 1440 H di Syafana Islamic School – Secondary building. Kegiatan Idul Adha kali ini diawali dengan Sholat Dhuha, membaca surah As- Shoffat dan mendengarkan pemaparannya. Setelah itu, siswa mengikuti kegiatan menurut jadwal dan tingkatnya; Untuk Lower Secondary, mereka membuat resensi film Islami yang ditonton bersama, kemudian dilanjutkan dengan membuat mading tentang makna Idul Adha. Sementara itu, siswa Upper Secondary melanjutkan pembuatan vlog tentang pelaksanaan Idul Adha di lingkungan masing-masing, dan membuat komik tentang asal usul kegiatan Qurban Idul Adha.

Tak hanya itu saja, sebagian siswa Upper Secondary bersama guru dan staf sekolah terlibat dalam prosesi penyembelihan hewan kurban, yaitu memotong daging dan menyiapkan paket daging kurban yang dibagikan kepada warga di kampung sekitar sekolah.

Alhamdulillah, menjelang solat dzuhur prosesi penyembelihan hewan kurban telah rampung. Sebanyak 4 ekor sapi yang disembelih telah dibagi ke dalam 775 paket daging kurban yang didistribusikan ke lima kampung yang berada di sekitar Syafana Islamic School, BSD City yaitu Lengkong Kiai, Cipicung, Kampung Nagreg, Kebon Pala, Kampung Sawah.

Semoga Allah membalas dan menerima ibadah Qurban kita semua dan mencatatnya sebagai amal kebaikan. Semoga siswa siswi Syafana pun dapat belajar mengenai makna yang terbesar dari kegiatan kurban ini sebagai bentuk penghambaan yang tertinggi kepada Allah SWT.
اَللَّهُمَّ هذه منك و اليك فتقبل منا يا كريم
”Ya Allah , hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini kami bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya wahai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrub kami ini”.