Kabar Baik, Syafana Kindergarten Graha Raya Raih Akreditasi A

 

SYAFANA NEWS – Kabar baik datang dari Syafana Islamic School Kindegarten-Graha Raya, yang meraih akreditasi A dari BAN-PDM Provinsi Banten.

Principal Syafana Kindergarten Graha Raya, Sayyidah Firza Fitriani Natungga mengatakan, dirinya sangat bersyukur atas akreditasi A yang diberikan.

“Kami sangat bersyukur dan bangga atas pencapaian ini,” katanya, Senin (21/10/2024).

Dijelaskan, pemberian akreditasi A ini merupakan suatu capaian kerja keras seluruh tim yang ada di Syafana Kindergarten Graha Raya.

“Nilai akreditasi A adalah hasil kerja keras seluruh tim. Kami berharap pencapaian ini semakin memotivasi kami untuk terus meningkatkan kualitas, dan memberikan yang terbaik,” jelasnya.

Syafana Islamic School Kindergarten-Graha Raya, berada di Jalan Cendana Loka Raya, Paku Jaya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Syafana Kindergarten Graha Raya merupakan salah satu sekolah pilihan terbaik, bagi generasi Islam modern yang mengedepankan akhlak mulia.

Siswa Syafana ke Puspa Iptek Bandung, Eksplore Alat Peraga Science

 

SYAFANA NEWS – Ratusan siswa dan guru Syafana Islamic School-Lower Secondary mengikuti field trip ke Puspa Iptek, Padalarang, Bandung, Jawa Barat.

Kegiatan selama dua hari satu malam itu, pada 17-18 Oktober 2024, mengambil tajuk “Exploring experience and adventure trip”.

Koordinator acara, Ustadz Yulian Nuryadin mengatakan, ada 397 siswa dari Kelas 1, 2, dan 3, serta 35 guru yang terlibat dalam kegiatan field trip ini.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap siswa mengenal fungsi science untuk kehidupan sehari-hari,” katanya, kepada Syafana News, Jumat (18/10/2024).

Selama di Puspa Iptek, para siswa mengeksplore lebih dari 100 alat-alat peraga science.

“Ya, jadi kami mengeksporasi kurang lebih 100 alat peraga yang ada di Puspa Iptek Bandung. Semoga kedepan siswa mampu membuat alat peraga science sederhana,” jelasnya.

Dari Puspa Iptek, para siswa berangkat ke Pengalengan di hari kedua, untuk melakukan rafting.

“Untuk acara raftingnya, di sini para siswa juga belajar mengasah kekompakan dan kerja tim, di dalam mengendalikan perahu,” pungkasnya.

Komposisi bekal makanan si kecil di sekolah

SYAFANA NEWS – Salah satu variasi bekal makanan si kecil ke sekolah yaitu telor bebek. Karena komposisi dari telur bebek itu sendiri mengandung banyak protein, selenium, zinc, omega-3, vitamin A, vitamin B, dan vitamin D, yang dapat mengoptimalkan kerja sel darah putih.

Untuk diketahui, sel darah putih merupakan komponen utama sistem kekebalan tubuh.

Bagi ayah, bunda yang masih menggunakan telur biasa atau omega, bagi pemenuhan protein anak, bisa beralih ke telur bebek.

Hal ini diungkapkan pembicara seminar PTA Syafana Islamic School-The Icon, BSD City, hari ini dengan narahubung dr Dyah Arum K, dokter gizi medik dan feeding therapy.

Dipandu oleh dr Taya Hutagalung, Medical Educator of Momuung, sebagai moderator, seminar berlangsung dengan dinamis.

Mengambil tajuk “Komposisi Bekal si Kecil” seminar ini mengungkap gizi yang dibutuhkan balita agar terhindar dari infeksi virus pada si buah hati, seperti batuk, pilek dan diare.

“Jadi kalau balita, ternyata rentan terkena infeksi virus, seperti batuk, pilek dan diare. Yang cukup mengkhawatirkan, jika sampai rawat inap,” katanya, Rabu (16/10/2024).

Maka itu, penting bagi orangtua murid agar menjaga balitanya tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit yang menimpa.

“Menu Nusantara ini bisa menjadi solusi, seperti mengganti telur ayam dengan telur bebek. Yang biasanya di rumah ceplok telur ayam, bisa diganti telur bebek,” terangnya.

Dijelaskan, telur bebek jauh lebih bergizi dari telur ayam atau omega untuk para balita.

“Telur omega ramah cerna dan lebih sedikit diterima pada anak yang punya alergi. Namun dari segi kandungan gizinya, tidak jauh beda dengan telur ayam biasa,” sambungnya.

Untuk itu, telur bebek jauh lebih disarankan.

“Prinsipnya kalau kita mengincar yang ideal ada fase kelelahan. Misal dalam 5 hari anak sekolah, coba dua hari dulu membawa bekal sehat pada anak ke sekolah,” jelasnya.

Selain telur, sumber protein pada anak juga bisa didapatkan dari daging, ikan air tawar dan air laut, dan juga kacang-kacangan.

“Pemberian gizi seimbang pada balita, masih mirip dengan MPASI. Jadi sebenarnya kebutuhan anak di usia balita itu yang penting seimbang, karena mirip MPASI,” ungkapnya.

Yang tidak kalah penting juga adalah sayuran hijau dan putih, serta buah untuk balita.

“Sayur dan buah, nanas dan pepaya sangat bagus untuk membantu penyerapan protein. Bayam, brokoli, tomat juga baik. Bisa juga jeruk, strawberry dan lainnya,” terangnya.

Kepada anak-anak yang tidak suka dengan buah, dia menyarankan untuk ajak diskusi.

“Caranya, bisa dilakukan pendekatan, kenapa tidak suka buah? Misal kemarin anak makan jeruk, terus dimakan bijinya. Pasti ada alasannya anak tidak mau buah,” ungkapnya.

Menurutnya, dalam pemenuhan gizi anak, bekal makan dari orangtua sangat penting.

Namun, yang perlu diingat, konsumsi makan anak berbeda dengan orangtua. Sehingga, yang penting dari pembekalan itu adalah anak terbiasa dan mau memakannya.

“Bawa anak ke makanan yang dia suka. Bisa juga libatkan anak untuk membawa bekal makanan mereka sendiri,” pungkasnya.

Ratusan Siswa Upper Secondary Live-in di Desa Cibunar Parung Panjang Bogor

SYAFANA NEWS – Ratusan siswa Syafana Islamic School-Upper Secondary mengikuti live-in di Desa Cibunar, Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Selama tiga hari dua malam, mulai tanggal 16-18 Oktober 2024, ratusan siswa itu tinggal dan hidup bersama warga Desa Cibunar.

Koordinator Live In Upper Secondary, Ustadz Bima Rizki Prayogo mengatakan, melalui kegiatan ini diharapkan siswa dapat mengenal nilai-nilai kearifan lokal warga Desa Cibunar.

“Kegiatan ini juga untuk memperkenalkan, nilai-nilai kearifan lokal dalam P5, di kurikulum merdeka sangat bermanfaat bagi siswa Syafana,” katanya, Kamis (17/10/2024).

Selama live-in, para siswa melakukan berbagai kegiatan, seperti melihat aktivitas belajar mengajar di dalam kelas SDN Cibunar 01 dan MI swasta Al Falah Cibunar.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengenalkan bagaimana mengajar anak-anak SD lewat program Syafana mengajar, di SDN Cibunar 01 dan MI swasta Al Falah,” sambungnya.


Kemudian, para siswa juga menggelar bazar thrifting di depan halaman kantor desa.

Kegiatan ini mendapatkan sambutan hangat dari warga sekitar. Tampak, sejak bazar pertama dibuka, warga antusias untuk datang melihat dan belanja barang-barang thrifting.

“Melalui bazar thrifting ini, diharapkan dapat menumbuhkan jiwa sosial melalui trifthing dan keuntungan bazar tersebut akan didonasikan kepada Mushala Al Falah,” tambahnya.

Dalam kegiatan ini juga para siswa mendapat kesempatan melihat sentra batubata, melihat pembuatan batubata dan sentra bambu, untuk melihat kerajinan dari bambu.

“Melalui live-in ini, diharapjan kepada para siswa agar lebih mengenal dan bersyukur dengan apa yang dia punya, dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.

Seminar Parenting MT Wardatul Jannah Syafana, Dampak Utang Pengasuhan Anak

SYAFANA NEWS – Masa peralihan seseorang dari anak-anak menjadi dewasa, merupakan masa-masa penting dalam kehidupan. Pada masa ini, seorang anak, pria dan wanita akan menghadapi gejolak dalam dirinya.

Perubahan yang terjadi pada anak-anak ini, rupanya terkait dengan pola asuh orangtua. Hal inilah yang diungkap Ustadz Bendri Jaisyurrahman, dalam kajian parenting yang digelar MT Wardatul Jannah Syafana Islamic School, di Masjid Syafana Al Iman BSD.

Dalam paparannya, dikatakan bahwa ada istilah utang pengasuhan pada anak. Utang pengasuhan adalah kondisi pada anak yang kurang mendapat perhatian dari orangtua, baik dari ayah maupun bundanya.

“Utang pengasuhan terjadi karena kita tidak memberikan hak anak di masa kecil, maka anak akan menagih dengan prilaku yang menyebalkan,” katanya, Kamis (10/10/2024).

Pola asuh yang baik adalah berasal dari kedua orangtua, bukan hanya dari salah satunya saja. Peran ayah sebagai penegak aturan sedangkan tugas bunda memberikan rasa nyaman, tidak boleh tertukar. Fenomena fatherless atau anak kurang mendapat kasih sayang dari ayah, akan berdampak pada psikologis anak.

“Anak laki-laki yang tidak punya figur ayah, tidak bisa menunjukkan kemampuan laki-lakinya. Jadi, anak gak tahu cara menjadi laki-laki, karena gak ada contoh,” ujarnya.

“Jadi ini akumulasi, fakta bahwa ayah tidak terlibat dalam pendidikan anak,” lanjutnya.

Dia mencontohkan, ketika anak menghadapi masalah dan dia menangis, pada masa itu, seorang anak sangat membutuhkan perhatian kedua orangtuanya.

“Kesalahan orang tua jaman sekarang ialah sulit melakukan reconection pada anak, sehingga menimbulkan luka pada anak. Sayangnya, anak malah ngadunya ke medsos, dan temannya,” ungkapnya.

Salah satu contoh reconection paling baik pada anak adalah pelukan dari orangtua.

“Cinta ayah adalah pagar terbaik bagi anak, laki-laki dan perempuan,” sambungnya.

Yang mengejutkan, pola asuh tersebut juga berdampak pada menyimpangnya perilaku seksual anak. Kondisi ini diperburuk dengan pengaruh medsos sejak dini pada anak.

Dijelaskan, jika anak laki-laki menjadi LGBT, maka pada anak perempuan banyak kehilangan keperawanan pada usia 16 tahun.

“Maka inilah yang hari ini terjadi. Lantas, apa yang harus dilakukan? Perbaiki pola asuh anak. Perbanyak berdoa,” ungkapnya.

Jangan pernah bosan mendo’akan anak kita, doa itu ibarat mengayuh sepeda, semakin banyak seseorang mengayuh sepeda, semakin cepat dia sampai tujuan.

“Doa itu ibarat kayuhan sepeda, harapan kita terhadap anak ibarat jarak tempuhnya. Makanya, jika doa kita mau terkabul harus sering-sering mengayuh,” pungkasnya.

Pengurus OSIS Syafana Lower Secondary Mengikuti LDK

SYAFANA NEWS – Anggota dan pengurus OSIS Syafana Islamic School-Lower Secondary mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK).

Kegiatan yang dilangsungkan di sekolah, selama dua hari satu malam, pada 5-6 Oktober 2024, akan menjadi bekal bagi para siswa menjalani roda organisasi.

Koordinator kegiatan, Sayyidah Karina Viantika mengatakan, dalam kegiatan itu sebanyak 35 anggota dan pengurus OSIS dilibatkan.

“Kegiatannya meliputi workshop, public speaking, mengenal tentang OSIS, wawasan kebangsaan, dan membuat raker atau program kerja,” katanya, Selasa (8/10/2024).

Dia berharap, melalui kegiatan ini para siswa dapat menjalankan roda organisasi menjadi lebih dinamis dengan semangat berkarya.

“Kegiatan ini juga diikuti oleh dewan guru, selaku pembina OSIS. Semoga anggota dan pengurus OSIS periode 2024-2025 bisa tetap kompak,” pungkasnya. Pengurus OSIS Syafana Lower Secondary Mengikuti LDK

SYAFANA NEWS – Anggota dan pengurus OSIS Syafana Islamic School-Lower Secondary mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan (LDK).

Kegiatan yang dilangsungkan di sekolah, selama dua hari satu malam, pada 5-6 Oktober 2024, akan menjadi bekal bagi para siswa menjalani roda organisasi.

Koordinator kegiatan, Sayyidah Karina Viantika mengatakan, dalam kegiatan itu sebanyak 35 anggota dan pengurus OSIS dilibatkan.

“Kegiatannya meliputi workshop, public speaking, mengenal tentang OSIS, wawasan kebangsaan, dan membuat raker atau program kerja,” katanya, Selasa (8/10/2024).

Dia berharap, melalui kegiatan ini para siswa dapat menjalankan roda organisasi menjadi lebih dinamis dengan semangat berkarya.

“Kegiatan ini juga diikuti oleh dewan guru, selaku pembina OSIS. Semoga anggota dan pengurus OSIS periode 2024-2025 bisa tetap kompak,” pungkasnya.

Seminar PTA Syafana, Terlihat Cantik Menurut Islam

SYAFANA NEWS – Islam tidak melarang wanita bersolek. Sebaliknya, Islam mengatur bagaimana seorang wanita terlihat menawan.

Tema besar ini dikupas tuntas Ustadzah Aini Aryani dalam seminar PTA Syafana Islamic School-Primary, Paradiso, Gading Serpong.

Dikatakan, pada dasarnya seorang wanita Muslimah tidak dilarang untuk bersolek.

“Pada dasarnya berhias bagi perempuan Islam tidak terlarang. Namun, ada juga yang terlarang, misalkan bertato. Itu dilarang dalam Islam,” katanya, Kamis (3/10/2024).

Dijelaskan, yang dimaksud mentato adalah menyuntik tinta ke dalam jaringan kulit.

“Kemudian orang yang mengerik alis dan giginya untuk tujuan kecantikan, bukan pengobatan, dan diubah secara permanen, juga dilarang dalam Islam,” ungkapnya.

Begitupun dengan tato dan operasi bibir, dilarang dalam Islam, karena mengubah bentuk asli tubuh dari pemberian aslinya.

“Sedang yang tidak permanen, seperti lipstik dan lainnya yang mudah dihapus, itu tidak dilarang. Pakai pensil tulis untuk alis dan eyeliner, juga dibolehkan,” sambungnya.

Dilanjutkan dia, pada intinya, seorang wanita yang bersolek dengan mengubah bentuk tubuhnya secara permanen untuk kecantikan, tidak pernah dianjurkan dan dilarang Islam.

Dirinya pun mencontohkan, mengikir gigi. Pada zaman Rasulullah, banyak wanita yang mengikir giginya agar terlihat renggang.

Pada masa itu, wanita yang memiliki gigi renggang disebut cantik, sehingga banyak wanita yang mengikir samping giginya.

“Zaman sekarang yang dikikir bagian bawah gigi. Itu mengubah ciptaan Allah. Yang juga tidak boleh adalah implan payudara, karena mengubah bentuk aslinya,” sambungnya.

Menurutnya, Islam mengatur bagaimana seorang wanita terlihat cantik dan menawan. Seperti implan payudara, boleh dilakukan.

“Contoh pada orang yang menderita kanker payudara, itu boleh diangkat, karena akibat operasi itu terjadi cacat. Maka boleh dia implan, agar payudaranya utuh,” terangnya.

Lebih lanjut, dikatakan bahwa wanita tidak wajib untuk khitan, dan boleh mencukur bulu kemaluan, serta ketiaknya untuk kesehatan.

“Parfum juga ada yang boleh dan tidak. Tidak boleh, jika untuk menggoda laki-laki. Boleh jika untuk membuat seseorang nyaman dan tidak terganggu bau badan kita,” tukasnya.

Dengan penjelasan ini, dirinya berharap para wanita Muslimah bisa terlihat cantik dan menawan tanpa mengubah bentuk tubuhnya.

Keseruan Interclass Competition Syafana Islamic School

SYAFANA NEWS – Siswa Syafana Islamic School-Primary, Paradiso, mengikuti interclass competition. Seperti apa keseruannya? Ikuti liputannya.

Koordinator Interclass competition, Coach Rhonzie Rismanto mengatakan, pada interclass ini pihaknya mengambil tajuk “Unity Makes Us Stronger”.

“Ada tiga lomba, futsal, estafet pingpong, dan moving ball,” katanya, Senin (30/9/2024).

Dijelaskan, kegiatan lomba telah dimulai sejak Jumat (27/9/2024), untuk siswa Kelas 1 dan 2. Sedangkan untuk siswa kelas 3 dan 4 hari Senin (30/9/2024).

“Kegiatan ini rutin dilakukan usai midtest untuk refreshing siswa, selama tiga hari. Terakhir hari ini Kelas 5 dan 6, putra putri, futsal dan moving ball,” jelasnya.

Selama interclass competition, kelas ditiadakan. Seluruh siswa, diikutkan dalam kegiatan lomba. Mereka bersaing memperebutkan juara kelas.

“Semoga melalui kegiatan ini, para siswa dapat merefresh kembali pikirannya usai ujian, dan menumbuhkan jiwa kompetisi antarkelas,” pungkasnya.

Sementara itu, berdasarkan pantauan, lomba paling menarik ada pada futsal. Para siswa tampak berkumpul di belakang gawang dan pinggir lapangan.

Suara sorak siswa menggema, dan suasana penuh keceriaan. Pertandingan pun terlihat cukup keras memperebutkan juara masing-masing kelas.

Diskusi Parenting Syafana: Teladan Rasulullah Hadapi Fenomena Fatherless

SYAFANA NEWS – Fenomena Fatherless dalam rumah tangga dapat diartikan sebagai kurang atau tidak adanya peran ayah terhadap anak, baik secara fisik maupun emosional.

Anak-anak Fatherless akan mengalami gangguan, seperti depresi, kecemasan, dan kesulitan dalam mengontrol emosi mereka, karena perasaan kesepian dan kehilangan sosok ayah.

Rupanya, fenomena ini cukup tinggi di dunia dan parahnya, Indonesia menduduki peringkat tiga dunia kasus Fatherless tertinggi. Hal ini pun menimbulkan keresahan sendiri.

Dalam seminar parenting yang digelar PTA Syafana Islamic School-The Icon BSD City, fenomena Fatherless ini dibedah secara tuntas oleh Ustadz Ahmad Faris.

Mengusung tajuk “Meneladani Peran Rasulullah sebagai Solusi Fatherless”, seminar parenting ini mengambil pendekatan Islami dalam mengatasi fenomena yang tengah berkembang.

“Simbol pendidikan Rasulullah adalah Tauhid dan keteladanan. Dengan keteladanan maka mudah untuk mendidik anak,” kata Ahmad Faris, Senin (30/9/2024).

Dijelaskan, seorang istri dapat menjadi perantara antara ayah yang sibuk bekerja dan anaknya.

“Dengan kesibukan ayah dalam bekerja, ayah dapat menjadikan istri sebagai perantara/PR dalam mendidik anak. Selain itu, ayah juga harus harus memiliki quality time bersama anak,” katanya.

Sifat perantara itu hanya bisa dilakukan sesekali saja. Namun, tetap yang diutamakan adalah peran ayah dalam mengisi kekosongan hati pada anak-anak mereka.

“Caranya, masuk ke dunia anak agar anak merasa setara,” sambungnya.

Dijelaskan, keteladanan Rasulullah dalam mengasuh anak, tertulis dalam kitab Adab al-Islam fii Nidham al-Usrah karangan Abuya Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki Al-Hasani.

Pada bagian hubungan bapak dan anak, dijelaskan adab terkait hubungan bapak dan anak.

“Pertama adalah memilihkan nama yang baik untuk anak. Kedua, adalah memotong rambut kepala anak yang baru lahir, dan bershodaqoh atasnya serta melakukan aqiqah,” jelasnya.

Selanjutnya, membantu anak untuk berbakti atau taat pada orangtua dengan cara berinteraksi yang baik dan kebijaksanaan orangtua dalam mendidik anak.

“Adab selanjutnya adalah memberikan kasih sayang dan perlindungan terhadap anak, memerintahkan anak untuk sholat bila mencapai usia 7 tahun dan memberikan pendidikan tata krama,” katanya.

Dengan pola asih yang baik, maka anak-anak tidak akan merasa kesepian, apalagi sampai kehilangan sosok ayah yang menjadi panutannya.

Syafana Islamic School Gelar Sosialisasi ANBK

SYAFANA NEWS – Syafana Islamic School, menggelar sosialisasi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang akan dilaksanakan, pada 4-5 November 2024.

Sayyidah Elis Damaiyanti mengatakan, asesmen nasional ini untuk persiapan rapor sekolah.

“Ada tiga komponen penting pendidikan, kurikulum, assesmen dan pembelajaran. Lalu untuk apa assesmen nasional? Bukan untuk melakukan pemeringkatan siswa, tapi untuk meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Syafana,” katanya, Jumat (27/9/2024).

Dikatakan, hasil asesmen nasional ini untuk rapor sekolah, serta evaluasi belajar kedepan.

“Karena nanti akan ada yang namanya rapor sekolah. Rapor pendidikan kita di 2024, untuk kemampuan literasi dan numerasi berapa persen, jadi ada nilainya,” terangnya.

Dilanjutkan dia, ada tiga instrumen dalam Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), yakni literasi membaca dan numerani matematika, survey karakter dan survey lingkungan belajar.

“Ada tiga instrumen assesmen AKM, yakni literasi membaca dan numerasi untuk pemecahan masalah sehari-hari. Kemudian survey karakter dan survey lingkungan belajar. Jadi tiga instrumen ini untuk assesmen ANBK. Survey karakter ini untuk murid,” sambungnya.

Maka itu, dia berharap para orangtua yang anak-anaknya terpilih ANBK untuk menyiapkan diri.

“Peserta asesmen nasional ini terdiri dari guru, kepala sekolah dan murid. Untuk siswa dipilih secara random. Jumlah responden murid 35 untuk SD, SMP dan SMA 45 orang,” pungkasnya.

Untuk diketahui, ANBK adalah program evaluasi yang diselenggarakan oleh Kemdikbud. Program evaluasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.