SYAFANA NEWS – Ratusan siswa-siswi Syafana Islamic School-Upper Secondary menyatakan ikrar antibullying di sekolah.
Pernyataan sikap bersama ini disampaikan para siswa, saat seminar “We Stand Up Against Bullying,” di Musala Alief Building.
“Kami, siswa dan siswi SMA Syafana berikrar, dengan sepenuh hati, siap mendukung dan menjalankan program antibullying,” ikrar siswa, dipandu Ketua Osis Suci Hanifa Kobat dan Ketua MPK Navita Pribadhy, Kamis (11/1/2024).
Untuk diketahui, bullying merupakan suatu kondisi di mana seseorang atau kelompok mengejek, merendahkan, atau menganiaya orang atau kelompok lain yang lebih lemah.
Bullying memiliki dampak negatif jangka panjang bagi korban, seperti serangan panik, depresi, PTSD, hingga sindrom kecemasan yang terus-menerus dirasakan.
Pembicara seminar, Sayyidah Mira Kania Wardhani M.Psi., Psikolog mengatakan, ada tiga instrumen pada kasus bullying.
“Ada yang dibuli, ada yang membuli, dan ada yang melihat,” sambungnya.
Dikatakan, banyak pelaku bullying awalnya adalah korban. Dia sebelumnya juga menjadi korban bullying. Setelah merasa punya power, dia balik membullying.
“Bullying juga punya tingkatan, dari yang awalnya ringan, sedang, dan keras. Bahkan, bisa menjadi tindakan kriminal,” jelasnya.
Menurutnya, bullying bisa dihilangkan jika para pelaku, korban dan saksi mau berbicara. Dikatakan, tidak ada tempat bagi bullying di Syafana Islamic School.
Write a Comment