Strategi University Programme Syafana Libatkan Parents

SYAFANA NEWS – Komunikasi antara pihak sekolah dan parent di Syafana Islamic School terjalin cukup baik. Hal ini terlihat dari peran aktif dan dilibatkannya orangtua dalam berbagai program sekolah.

Seperti tampak dalam pertemuan yang terjadi hari ini. Para parent dari Kelas G12 menggelar pertemuan dengan sekolah, membahas program dan event sekolah.

Tidak hanya itu, para parent juga terlibat dalam pembahasan strategi university programme untuk kelangsungan ke depan.

Diharapkan, dengan meeting ini tercipta komunikasi yang sinergis antara sekolah dan parents dalam membantu siswa untuk meraih target universitas sehingga university programme 2024 berjalan sukses.

Para parent dan sekolah juga berkolaborasi dalam membuat memori tahun terakhir siswa di upper agar lebih menjadi berkesan.

Saat Rasulullah SAW Merindukan Umatnya

SYAFANA NEWS – Managing Director Syafana Islamic School, ustadz H Nanang Firdaus Masduki mengatakan, ada umat yang sangat dirindukan oleh Rasulullah SAW. Siapakah mereka?

Umat itu, tidak pernah bertemu muka dengannya. Mereka lahir setelah Rasulullah SAW wafat. Namun, mereka sangat mencintai dan merindukan Rasulullah SAW.

“Ada alkisah, baginda Rasulullah SAW sedang berkumpul duduk bersama sahabat-sahabatnya. Di antara para sahabat, terdapat Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali,” katanya, Rabu (27/9/2023).

Kemudian, Rasulullah SAW pun bertanya kepada para sahabatnya. “Wahai sahabatku! Tahukah kalian siapakah hamba Allah yang paling mulia di sisi Allah?”

Para sahabat pun terdiam. Lalu ada salah seorang berkata, “Para malaikat ya Rasulullah!”

“Ya, para malaikat itu mulia. Mereka dekat dengan Allah, mereka senantiasa bertasbih, berzikir, beribadah kepada Allah, tentulah mereka mulia. Namun bukan itu yang aku maksud,” timpal Rasulullah SAW.

Mendengar jawaban itu, para sahabat kembali terdiam. Setelah diam sejenak, salah seorang sahabat kembali berkata “Ya Rasulullah, tentu lah para nabi, mereka itu yang paling mulia.”

“Ya, para nabi itu mulia, mereka itu adalah utusan Allah di muka bumi ini. Mana mungkin mereka tidak mulia, tentulah mereka mulia, akan tetapi ada lagi yang mulia,” sambung Nabi Muhammad SAW.

Jawaban Rasullulah SAW kembali membuat para sahabat kembali terdiam. Mereka pun bertanya-tanya, siapa lagi orang yang mulia itu. Setelah cukup lama, salah seorang sahabat berkata lagi:

“Ya Rasulullah! Apakah kami para sahabatmu Wahai Rasulullah, apakah kami yang mulia itu?”

Baginda Rasulullah pun memandang wajah para sahabatnya satu persatu. Dia lalu tersenyum.

“Tentulah kalian mulia, kalian dekat denganku, kalian membantu perjuanganku, bagaimana mungkin kalian tidak mulia, tentulah kalian mulia,” ungkap Nabi Muhammad SAW.

Para sahabat terdiam semua, mereka tak mampu berkata apa-apa lagi. Tiba-tiba, Baginda Nabi Muhammad SAW merundukkan wajahnya, kemudian menangis di hadapan sahabat-sahabatnya.

“Mengapa Engkau menangis wahai Rasulullah?,” kata para sahabat penasaran apa yang terjadi.

Rasulullah SAW lalu mengangkat wajahnya. Terlihat jelas air matanya berlinang membasahi pipi dan janggutnya. Baginda Nabi kemudian berkata menjawab pertanyaannya sendiri.

“Wahai saudaraku, sahabatku! Tahukah kalian siapa yang mulia itu? Mereka adalah manusia-manusia, mereka akan lahir jauh setelah wafatku nanti, mereka begitu mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan tahukah kalian? Mereka tak pernah memandangku, mereka tak pernah melihat wajahku, mereka tidak hidup denganku seperti kalian, tetapi mereka begitu rindu kepadaku. Dan saksikanlah wahai sahabatku semuanya, Aku pun rindu kepada mereka, mereka yang mulia itu. Mereka adalah umatku.”

Baginda Nabi Muhammad SAW meneteskan air matanya, para sahabat pun ikut menangis.

Akhlak Mulia Rasulullah SAW dalam Kehidupan Sehari-hari

SYAFANA NEWS – Rasulullah SAW dikenal karena akhlaknya yang sangat mulia. Sebagai umatnya, sudah seharusnya umat Muslim meneladani akhlak Rasulullah SAW dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti apa?

Hal inilah yang dikupas oleh Ustadz Dr Ruslan Husein Marasabessy, dalam Kajian Dhuha PTA Syafana Kindergarten Graha Raya.

“Akhlak adalah barisan utama dalam hidup, setelah itu baru, keahlian dan pendidikan. Akhlak Rasulullah SAW itu sempurna,” katanya di Multi Purpose Hall Syafana Kindergarten Graha Raya, Rabu (27/9/2023).

Dikisahkan, saat Rasulullah SAW menerima wahyu dari Allah, dia langsung menemui istrinya Khadijah binti Khuwalid dan saat itu dia merasa ketakutan. Namun, Khadijah dengan cepat menenangkan Rasulullah SAW.

“Allah tidak akan hinakan kamu. Engkau suka menyambung silaturahmi, berkata jujur, suka menyambut tamu, suka membantu orang yang kesulitan dan kena musibah,” kata Khadijah, kepada Rasulullah SAW yang tengah ketakutan.

Hal yang diungkapkan Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq, saat ditanya akhlak Rasulullah, “Sempurna,” terangnya.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT mengatakan, balasan keburukan adalah keburukan yang setimpal. Namun, Nabi Muhammad SAW tidak pernah membalas keburukan yang menimpa dirinya. Inilah akhlak Rasulullah SAW. Dia selalu memaafkan orang-orang yang telah berbuat jahat kepadanya. Dia lebih suka memaafkan orang itu.

“Nabi Muhammad SAW suka memaafkan orang lain. Tahan rasa marah, maafkan orangnya, beri hadiah. Berat dilakukan, karena tidak biasa. Difitnah, tahan. Kirimkan makanan. Ini akhlak Nabi,” ungkapnya.

Meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari, perlu latihan. Melalui proses pengendalian diri dan latihan yang sungguh-sungguh, niscaya umat Nabi Muhammad SAW akan mendapatkan manfaatnya.

“Untuk mendapatkan akhlak pemaaf, harus banyak latihan. Lama-lama menempel dan kebiasaan, lalu membentuk menjadi akhlak. Banyak orang mencintai Nabi Muhammad SAW karena akhlaknya yang mulia,” jelasnya.

Siswa Syafana Disuntik Vaksin Campak dan HPV

SYAFANA NEWS – Siswa Syafana Islamic School, telah disuntik vaksin campak dan HPV untuk mencegah kanker. Suntik vaksin diberikan langsung oleh petugas Puskesmas Bojong Nangka.

Selain vaksin campak dan kanker, para siswa juga mengikuti screening Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Hasilnya, siswa siswi Syafana dinyatakan bersih dan sehat.

Penanggung jawab UKS dan Kesehatan Remaja Puskesmas Bojong Nangka, drg. Anis Witaniasih mengatakan, pihaknya tengah melaksanakan program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) Campak.

“Kegiatan yang dilakukan di Syafana Islamic School hari ini adalah penjaringan kesehatan siswa didik baru, BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) Campak, untuk kelas 1 dan HPV (Vaksin untuk pencegahan kanker servik) untuk siswi kelas 5,” katanya, Selasa (26/9/2023).

Tidak hanya itu, petugas juga melakukan screening prilaku PHBS anak usia 9-11 tahun, dan minum obat cacing bersama untuk siswa kelas 1-6.

“BIAS ini adalah program nasional yang diadakan setahun dua kali, yaitu yang pertama di bulan Agustus/September dan yang kedua dibulan November untuk vaksin DT dan TD, pencegahan Difteri tetanus, bagi siswa kelas 1, 2 dan 5,” sambungnya.

Pemberian vaksin ini penting untuk mencegah penyakit, mencegah keparahan penyakit, dan juga merupakan salah satu cara untuk meningkatkan imunitas kelompok.

“Targetnya adalah 100% dari jumlah sasaran anak sekolah. Beberapa siswa ada yang tidak vaksin, karena sedang kondisi tidak sehat, serta yang tidak diizinkan orang tua,” katanya.

Cara Mudah Menghafal Al-Qur’an Menurut Ustadz Bobby Herwibowo

SYAFANA NEWS – Generasi Qurani adalah yang mengambil pelajaran, kehidupan, dan menjadikan Al-Qur’an sebagai tuntutan hidup sehari-hari, seperti pada zaman keemasan Islam.

Semangat generasi Qurani ini penting untuk dihidupkan kembali, terutama dalam mengaktualisasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari agar hidup menjadi berkah.

Hal inilah yang coba disampaikan dan dibahas oleh Ustadz Bobby Herwibowo, Founder Askar Kauny dalam kajian rutin di Kajian Parenting MT Wardatul Jannah Syafana Secondary BSD Secondary, BSD City, Kabupaten Tangerang.

Dikatakan dia, generasi Qurani adalah adalah generasi yang mengambil pelajaran, kehidupan, dan menjadikan Al-Qur’an sebagai tuntutan hidupnya, seperti pada zaman kemasan Islam.

“Mereka yang mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an akan mendapatkan jaminan dari Allah SWT, dan akan diangkat derajatnya,” katanya, kepada Syafana News, Selasa (26/9/2023).

Dilanjutkan dia, jaminan itu ada pada QS Al Jumuah ayat 2. Disebutkan, bahwa sebelumnya tidak ada yang kenal dengan sahabat nabi, tapi nama mereka akhirnya dicatat tinta emas sejarah emas.

“Karena Rasul mengajarkan dua hal saja, pertama kitab Al-Qur’an dan kedua sunah atau hikmah. dengan dua resep ini, mereka (para sahabat), menjadi manusia hebat,” jelasnya.

Diterangkan, bahwa sebelum mengenal Al-Qur’an, para sahabat itu termasuk dalam golongan orang yang sesat dan tertinggal. Tetapi, Allah mengangkat derajat mereka.

“Jadi semangat itu yang coba dibangkitkan. Sekarang lihat sendiri, betapa jauhnya kita dari Al-Qur’an, banyak yang tidak bisa baca dan ngerti isi Al-Qur’an,” ungkapnya.

Padahal, Allah sudah memberikan jaminan kebahagiaan dan kemudahan bagi mereka yang mempelajari dan menghafal Al-Qur’an. Hal ini pun tertuang dalam QS AL Qamar ayat 17, 22, 32 dan 40.

“Allah menyebutkan, sungguh telah kami mudahkan, adakah yang mau menghafal? Tapi kenapa menghafal Al-Qur’an itu susah, karena cara mengajarnya tidak mengikuti rasul,” ungkapnya.

Menurutnya, cara menghafal Al-Qur’an sangat mudah jika mengikuti jejak Rasul. Buktinya, para sahabat Nabi bisa menghafal dan paham dengan isi Al-Qur’an.

“Al-Qur’an diturunkan ke Rasul tidak pakai dibaca. Rasul itu tidak bisa baca dan tulis. Jadi, cara mengajar Rasul, dibacakan dan diikuti. Lalu Rasul bacakan, para sahabat ikuti,” jelasnya.

Metode mengajar cara Rasul itu, akhirnya diformulasikan menjadi dua oleh Ustadz Bobby Herwibowo. Pertama Suara Lantang, jadi untuk menghancurkan mental blok mereka yang ragu.

Menurutnya, jika seseorang terus diliputi rasa ragu, maka mereka tidak akan pernah melangkah. Dengan metode suara lantang ini, para penghafal Al-Qur’an ditanamkan rasa percaya diri.

“Untuk meyakinkan hati kita, bahwa tidak boleh ada keraguan. Maka, ikutin suara lantang, di luar salah atau benar, yang penting lantang dulu. Melangkah saja, jangan ragu,” terangnya.

Sedang yang kedua adalah Isyarat dengan Tangan. Isyarat dengan tangan adalah gerakan tangan yang digunakan untuk menghafal Al-Qur’an, seperti yang tercantum dalam surah Yasin.

“Isyarat tangan untuk tahu arti dan mendapat hafalan permanen. Karena yang bicara tangan saat hari kiamat. Itu dari surah Yasin, jadi ini menyimpan memori,” tutupnya.

Masjid Agung Syafana Al Iman Berangkatkan 3 Jama’ah Dhuha Umrah

SYAFANA NEWS – Masjid Agung Syafana Al Iman, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, kembali memberangkatkan 3 orang jamaah kajian Dhuha umrah ke Tanah Suci Makkah.

Ketiganya adalah Bapak Haris Hadikusuma, Bapak Marjak dan Bapak Suhendi. Mereka berangkat ke Tanah Suci hari ini, 26 September hingga 4 Oktober 2023.

Sebelumnya, tiga jamaah kajian Dhuha telah diberangkatkan lebih dahulu, pada 14-22 September 2023. Mereka adalah Ibu Nyimas Mory Zuhriana, Ibu Leli Wardani Nasution dan Bapak Nur Faidh Prakoso.

Ketua DKM Masjid Agung Syafana Al Iman, Ust H Nanang Firdaus Masduki mengatakan, kegiatan umrah gratis jamaah Dhuha ini merupakan program baru masjid Agung Syafana Al Iman.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari dakwah Islam, dan untuk menyemangati para jamaah menghadiri kajian Dhuha di Masjid Agung Syafana Al Iman,” katanya, Senin (25/9/2023).

Sementara itu, Bpak Suhendi, salah seorang jamaah yang diberangkatkan mengaku sangat senang bisa berangkat umrah ke Tanah Suci Makkah. Dia tidak menyangka, bisa ibadah ke Makkah.

Petugas Service Maintenance Masjid Agung Syafana ini mengaku, berangkat umrah ke Tanah Suci Makkah ibarat mimpi yang menjadi kenyataan dan tidak terbayangkan.

“Alhamdullilah, akhirnya bisa berangkat umrah ke Tanah Suci Makkah. Terima kasih Masjid Agung Syafana Al Iman dan Chair Person of Syafana Islamic School Ibu Hj Ummu Latifah,” ungkapnya.

Semoga ibadah umrah para jamaah Dhuha Masjid Agung Syafana Al Iman dimudahkan dan diberikan kelancaran serta kesehatan selama di Tanah Suci Makkah sampai kembali ke Tanah Air.

Kenali Macam-macam Bullying dan Cara Mengatasinya

SYAFANA NEWS –

PTA SYAFANA ISLAMIC SCHOOL PRIMARY berhasil mengadakan kegiatan seminar rutin dengan tema “penanganan dan pencegahan Bullying melalui disiplin positif”

Bullying adalah tindakan kekerasan atau agresif yang biasa dilakukan oleh seseorang atau kelompok, untuk mengintimidasi atau mendominasi orang atau kelompok lain yang lebih lemah.

Kasus bullying banyak ditemukan di sekolah dan menimpa anak didik. Peran sekolah dalam mengantisipasi kasus bullying di lingkungan pun dirasakan sangat penting.

Wikan Putri Larasati, M.Psi, psikolog mengatakan, bullying memiliki 3 bentuk. Pertama secara fisik, kedua verbal, dan ketiga relasional.

Menurutnya, hal inilah yang harus dilakukan antisipasi. Bukan hanya oleh pihak sekolah, tetapi juga orangtua siswa dan masyarakat. Semua pihak harus bersama-sama mencegah bullying, di lingkungan sekitar.

“Bullying adalah tindak kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh salah satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan menyakiti secara berulang,” katanya, dalam seminar Penanganan Bullying melalui Positive Discipline, Kamis (21/9/2023).

Dijelaskan pula, seorang anak rawan menjadi korban bullying di lingkungan. Lantas, apa yang harus dilakukan jika putra putri ayah bunda yang menjadi korban bullying di lingkungan?

Ada beberapa jawaban. Pertama, lawan balik. Namun, strategi ini bukan yang paling tepat. Karena tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan kekerasan. Apalagi, riwayat kekerasan telah berlangsung lama.

Selanjutnya, adalah dengan stand up. Jadi, ajarkan ananda untuk melakukan respon atas bullying. Misal, ajarkan dengan berkata: Aku tidak suka dipaksa main. Dengan demikian, dirinya akan mendapatkan kepercayaan diri

Cara kedua ini, lebih disarankan dari yang pertama, karena risikonya yang lebih kecil. Ditambah, anak jadi tahu cara penyelesaian masalah yang sedang dihadapinya.

“Selanjutnya, kenapa anak menjadi pelaku bullying? Banyak yang bukan karena sengaja, tetapi karena tidak bisa mengontrol perbuatannya. Ini yang terjadi,” jelasnya.

Hubungan antara anak dan orangtua sangat penting dalam kasus bullying. Hubungan yang kurang baik antara anak dan orangtua dapat membuat anak jadi pelaku bullying. Namun, ada juga yang menjadikannya sebagai korban bullying.

Untuk itu, masalah bullying yang paling utama berada di rumah. Jika hubungan berlangsung harmonis, sebagian besar kasus bullying dinilai sudah dapat teratasi.

Namun, tidak cukup disekolah. Lingkungan rumah dan tempat bermain siswa juga memiliki faktor yang tidak kalah penting di dalam penyelesaian kasus bullying pada anak. Masyarakat juga harus berperan aktif.

Melalui sinergi tersebut, kasus bullying pada anak, diharapkan dapat diantisipasi.

Bunda Lala, Koordinator kegiatan PTA Syafana Islamic School mengatakan, kegiatan ini dihadiri seluruh orangtua parent. Mulai dari kampus kinder, primary dan secondary.

“Dengan adanya seminar ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada parents dan guru, mengenai strategi penanganan dan pencegahan bullying melalui positive discipline,” sambungnya.

Dijelaskan, seminar ini memiliki fokus pada pengertian, bentuk, sebab, dan mengapa seseorang anak melakukan bullying.

“Penanganan bullying dapat dilakukan jauh sebelum tindakan terjadi dan harus secara konsisten dilakukan baik dari parents maupun pihak sekolah, serta masyarakat di sekitar lingkungan tersebut,” pungkasnya.

Cr: PTA SYAFANA ISLAMIC SCHOOL PRIMARY.

Selamat Datang Kembali Syekh DR. Hasan Hadiyeh

SYAFANA NEWS – Kabar gembira datang dari Syafana Islami School. Syekh Hassan Abdul Ghonie Ibrahim Hadiyeh atau yang akrab disapa Syekh Hasan Hadiyeh kembali hadir di tengah keluarga Syafana.

Untuk diketahui, sebelumnya Syekh Hassan sudah bergabung sebagai tenaga pendidik di Syafana sejak 4 tahun yang lalu. Namun, karena pandemi Covid-19 mendera, Syekh Hassan harus pulang ke Kafr Syeikh, sebuah kota dekat Pelabuhan Alexandria, Mesir.

Setelah pendemi Covid-19 mereda dan sejumlah pembatasan oleh pemerintah dicabut, Syekh Hassan Hadiyeh kembali hadir mengajar di Syafana Islamic School dan kini tinggal di dormitory Syafana Islamic School Boarding.

Syekh Hassan tiba di Indonesia, melalui Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang pada Jumat 15 September 2023.

Kehadiran kembali Syekh Hassan menjadi obor penyemangat bagi para tenaga pengajar dan siswa Syafana dalam mengemban keilmuan Al Qur’an agar menjadi lebih baik lagi.

Managing Director Syafana Islamic School, Nanang Firdaus Masduki mengatakan, Syafana sangat terbuka terhadap kehadiran Syekh Hassan Hadiyeh. Keilmuan Syekh Hassan sangat dibutuhkan Syafana.

“Di bawah bimbingannya, sudah lahir tak kurang dari 150 hafizh Al Qur’an anak-anak muda Rusia yang mewakili negaranya di ajang-ajang musabaqah internasional,” katanya, Jumat (15/9/2023).

Dilanjutkan dia, selama di Syafana, Syekh Hassan akan berinteraksi dengan berbagai jenjang, mulai dari Primary, Lower dan Upper Secondary untuk studi Tahfizh, Islamic Studies dan bahasa Arab.

Kehadiran Syekh Hasan, diharapkan membuat siswa-siswi Syafana tidak hanya berinteraksi dengan Native Inggris, tetapi juga Arabic. Di samping itu, Syekh Hasan juga fokus mendidik para guru dibidang ilmu Al Qur’an.

“Selain untuk meningkatkan kualitas SDM guru, juga meningkatkan kepercayaan diri para siswa dalam berinteraksi dengan native Arab. Kalau bahasa Inggris kan anak-anak sudah biasa,” terangnya.

Sebelum bergabung dengan Syafana, Syekh Hassan diminta oleh Rabithah Alam Islamy untuk menjadi utusan dakwah dan pengajar Tahfiz Al Qur’an, Bahasa Arab dan Islamic Studies, di Kazan Rusia.

Dia juga aktif menulis buku, khususnya dalam bidang ilmu Qiraat dan bahasa Arab. Dia juga tercatat sebagai anggota tim penyusun terjemahan Al Qur’an ke bahasa Rusia.

Di antara buku-bukunya adalah: Limadza Nahfazh Al-Qur’an, Al-Hadiyeh fi Syarhi Al-Muqaddimah Al-Jazariyyah, Akhta’u al-Mujawwidin wal Muhafidzin dan lain-lain.

Kisah Suhendi, Petugas Service Maintenance Masjid Agung Syafana Al Iman Umrah ke Tanah Suci

SYAFANA NEWS – Ibadah ke Tanah Suci Makkah, merupakan impian setiap Muslim. Semangat inilah yang coba diwujudkan dalam kajian dhuha Masjid Agung Syafana Al Iman, Gading Serpong, Tangerang.

Dalam kajian dhuha ini, para jamaah mendapatkan kesempatan ibadah umrah gratis ke Tanah Suci.

Kesempatan pertama pun jatuh pada Suhendi, petugas Service Maintenance Masjid Agung Syafana. Dia tidak menyangka, jika dirinyalah jamaah yang terpilih diberangkatkan umrah secara gratis itu.

Bagai mimpi yang menjadi kenyataan, Suhendi akhirnya bisa ibadah umrah ke Tanah Suci. Namun, Suhendi tidak sendiri. Masih ada 5 jamaah lain yang juga diberangkatkan umrah gratis.

Suhendi mengaku, ibadah umrah ke Tanah Suci adalah impiannya sejak lama. Namun, kendala ekonomi membuat niatnya kandas dalam hati. Berdasarkan data Kemenag RI, biaya umrah Rp24-28 juta.

Sedangkan biaya dari biro umrah swasta untuk 1 orang, di tahun 2023 ini berkisar Rp30-50 juta.

Bagi Suhendi, biaya itu terlalu mahal. Pendapatannya sebagai petugas service maintenance masjid jelas tidak akan cukup. Niat untuk ibadah pun kalah dengan kebutuhan ekonomi sehari-hari.

Tetapi, tidak ada yang tidak mungkin jika Allah SWT sudah berkehendak. Siapa sangka, Suhendi akhirnya bisa pergi umrah secara gratis dari Masjid Agung Syafana Al Iman, Gading Serpong.

Ketua DKM Masjid Agung Syafana Al Iman, H Nanang Firdaus Masduki mengatakan, tidak ada yang mustahil jika Allah SWT sudah berkehendak. Apalagi, Suhendi petugas service maintenance masjid.

“Mungkin balasan baginya yang mau ngurus mesjid, bahkan hingga sempat dirawat karena kecelakaan dari lantai 3,” katanya, saat berbincang dengan Syafana News, Kamis (14/9/2023).

Setelah pulih dari kecelakaan, Suhendi tetap mengabdi untuk umat dengan terus menjadi petugas service maintenance masjid.

Pengabdian Suhendi dan ketulusannya dalam beribadah merawat masjid, membuatnya istimewa di mata Allah SWT. Dia tidak pernah berhenti berharap rahmat dan kasih sayang Allah SWT.

“Jangan pernah berhenti berharap rahmat dan kasih sayang Allah SWT. Alhamdulilah, setelah pulih kembali, atas izin Allah, insya Allah Suhendi berangkat ke Tanah Suci,” tukasnya.

Masjid Agung Syafana Al Iman Berangkatkan Jamaah Kajian Dhuha ke Tanah Suci

SYAFANA NEWS – Tiga jamaah kajian dhuha Masjid Agung Syafana Al Iman, Gading Serpong, Kabupaten Tangerang, hari ini diberangkatkan umrah ke Tanah Suci Makkah.

Ketiganya adalah Nyimas Mory Zuhriana, Leli Wardani Nasution, dan Nur Faidh Prakoso. Mereka diberangkatkan ke Tanah Suci, pagi ini dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang.

Ketua DKM Masjid Agung Syafana Al Iman, H Nanang Firdaus Masduki mengatakan, kegiatan umrah gratis jamaah dhuha ini merupakan program baru masjid Agung Syafana Al Iman.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari dakwah Islam, dan untuk menyemangati para jamaah menghadiri kajian dhuha di Masjid Agung Syafana Al Iman,” katanya, Kamis (14/9/2023).

Dikatakan, total jamaah kajian dhuha yang diberangkatkan umrah ada sebanyak 6 orang. Tiga orang yang pertama diberangkatkan adalah yakni Nur Faidh Prakoso, Mory, dan Leli.

Sedang jamaah rombongan kedua yang diberangkatkan adalah Haris Hadikusuma, Marjak, dan Suhendi. Rencananya, rombongan kedua ini akan terbang ke Tanah Suci, pada 26 September 2023.

Kepada Syafana News, Leli mengaku, sangat bersyukur mendapat hadiah umrah gratis ini. Dirinya mengaku, tertarik mengikuti kajian dhuha karena materi-materi yang disampaikan penting.

Materi-materi tersebut juga sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari warga sebagai Muslimah.

“Terima kasih kepada Masjid Agung Syafana Al Iman dan Chair Person of Syafana Islamic School Ibu Hj Ummu Latifah, yang telah memberikan saya kesempatan berangkat umrah,” ungkapnya.

Dirinya pun berdoa, semoga kajian dhuha Masjid Agung Syafana Al Iman semakin berkembang dan Hj Ummu Latifah, serta Nanang Firdaus Masduki selau diberikan kesehatan dan umur panjang.

Bagi jamaah kajian dhuha yang belum beruntung, masih ada kesempatan di periode Juli 2024. Jadi, jangan lewatkan kajian dhuha Masjid Agung Syafana Al Iman. Menangkan hadiah umrahnya.