Pelangi yang Tak Diharapkan, Cegah Anak Masuk Perangkap LGBT

SYAFANA NEWS – Kasus penyimpangan seksual pada anak jangan dianggap remeh. Jika dibiarkan, anak bisa masuk ke dalam perangkap LGBT atau komunitas gay.

Fenomena LGBT inilah yang menjadi pokok bahasan seminar PTA Syafana Islamic School-Primary bertajuk Pelangi yang Tak Diharapkan, Optimalisasi Peran Ayah Bunda Lindungi Anak dari Bahaya Penyimpangan Seksual di Era Digital, di Multifunction Hall.

Seminar menghadirkan trainer parenting anak Kang Febri dan hipnoterapis keluarga Erina Rusdian Sari sebagai pembicara.

Dipandu Nuzulia Rahma Tristinarum, woman and family mental health partner sebagai moderator, seminar berlangsung dinamis dan dihadiri ratusan orangtua siswa dan internal Syafana Islamic School-Primary.

Dalam paparannya, Kang Febri mengatakan bahwa pintu masuk terpaparnya anak dalam penyimpangan seksual hingga masuk ke dalam komunitas LGBT adalah media sosial. Di mana, propaganda LGBT sangat masif dan menyasar pada anak-anak.

“Orangtua yang harmonis adalah gerbang awal untuk membuat anak tumbuh dengan baik. Ciptakan rasa aman di rumah dan bangun komunikasi yang nyaman,” katanya, disela kegiatan, Kamis (26/10/2023).

Dengan menciptakan rasa aman di rumah dan membangun komunikasi yang nyaman, pihak orangtua bisa mendeteksi dini perubahan perilaku pada anak. Termasuk sejauh mana pengaruh negatif dari LGBT.

“Cara berkomunikasi yang baik adalah menjadi pendengar yang baik,” ungkapnya.

Senada diungkapkan Erina Rusdian Sari. Dia mengatakan, penyimpangan seksual dan perilaku negatif anak terjadi karena pikiran bawah sadar yang tidak cepat diatasi.

“Pikiran sadar paling banyak 10-12 persen, sisanya pikiran bawah sadar. Pikiran bawah sadar yang menggerakkan anak menjadi LGBT. Penyimpangan seksual bisa terlihat dari tulisan dan gambar, karena tulisan dan gambar iti tidak bisa dikendalikan,” jelasnya.

Tidak hanya itu, prilaku menyimpang pada anak juga dapat terlihat dari gesture tubuh, dan pose anak tersebut saat difoto.

“Di era digital ini, melihat (tayangan LGBT) sekali dua kali jangan dianggap sepele, karena ketika sudah masuk ke pikiran bawah sadar akan berdampak buruk pada anak. Mulai dari gandengan tangan, lalu mulai coba-coba dan akhirnya ketagihan dan sulit untuk kembali,” sambungnya.

Dikatakan, rata-rata kasus penyimpangan seksual terjadi karena trauma masa lalu. Para pelaku awalnya menjadi korban. Tetapi saat dewasa, mereka menikmatinya.

Untuk gejala awal, dia membocorkan teknik hipnoterapi yang bisa digunakan para orangtua. Cara ini bisa dilakukan dengan menepuk bagian tubuh anak secara berulang kali sambil memberikan sugesti kata-kata untuk pikiran bawah sadar.

“Misal tepuk pundaknya dengan disisipkan kata-kata positif atau pujian, seperti kamu keren dll. Setelah itu, tanpa disebut keren, saat kita menyentuh pundak anak, mereka tahu kalau tepukan itu berarti keren. Hal yang sama dengan anak LGBT,” terangnya.

Sementara itu, Ketua Penyelenggara Seminar Bunda Lala berharap, dengan diadakannya seminar ini semakin menambah wawasan para orangtua agar lebih optimal dalam mengasuh anak-anak.

“Sehingga kita bisa melindungi anak-anak dari penyimpangan seksual di era digital ini, serta cara yang benar mendidik anak, menurut agama Islam dan ajaran Nabi Muhammad SAW,” tutupnya.

Anak adalah Titipan Allah yang Banyak Membawa Syafaat

SYAFANA NEWS – Anak bukanlah beban. Dia adalah titipan Allah SWT, rahmat yang harus selalu disyukuri. Rawat dan didiklah mereka baik-baik, maka rasakan syafaatnya.

 

Hal inilah yang disampaikan Ustadz Harun Alrasyid, saat seminar PTA Kinder Syafana The Icon BSD bertajuk Merawat Titipan Allah dengan Mendidik Generasi yang Autentik.

 

Acara yang dilangsung di Hall Syafana Islamic School The Icon BSD, Senin (23/10/2023), ini dihadiri puluhan orangtua siswa dan pihak internal sekolah.

 

“Anak itu anugerah atau beban? Anak lebih banyak memberi kepada kita atau menerima dari kita?,” kata Ustadz Harun, saat ditemui Syafana News, usai seminar di Syafana The Icon BSD.

 

Dilanjutkan dia, seorang anak akan memberikan banyak syafaat kepada orangtua jika dia dirawat dan dididik dengan baik. Sebaliknya, jika salah urus akan menjadi beban di dunia dan akhirat.

 

“Jadi anak adalah anugerah dan lebih banyak memberi kepada kita. Tetapi kita sering melakukan kesalahan dalam mendidik anak? Seperti menempati anak sebagai orang dewasa,” jelasnya.

 

Menurutnya, dunia anak bukan dunia orang dewasa. Mendidik anak dengan cara orang dewasa agar mengikuti ego orangtua merupakan kesalahan terbesar yang banyak dilakukan orangtua.

 

“Anak milik Allah, bukan milik kita. Ketika mendidik anak, masuk ke dunia anak. Jangan paksakan anak masuk dunia orang dewasa. Jadi harus sabar. Anak itu milik Allah,” terangnya.

 

Setiap anak yang lahir ke dunia selalu dibekali dengan fitrah. Tidak seperti kertas kosong, fitrah adalah potensi yang telah dimiliki anak sejak dia dilahirkan ke dunia.

 

“Anak lahir dalam keadaan fitrah. Fitrah itu bukan kertas kosong. Anak sudah punya potensi dari Allah sejak dilahirkan. Terdiri akal, fisik dan naluri,” sambungnya.

 

Dijelaskan dia, potensi anak yang ada sejak dia dilahirkan adalah kemanusiaan, kehidupan, dan naluriah (keinginan-keinginan, tertarik pada lawan jenis dan mempertahankan potensi diri).

 

“Jadi, cara untuk mengaktifkan potensi otentik pada anak adalah dengan cara Allah, bukan dengan cara kita. Tugas orangtua adalah menjaga fitrah ini,” jelasnya.

 

Melalui pemahaman ini, dirinya berharap kepada para orangtua mulai mengubah pola mendidik anak mereka dengan mengikuti cara-cara yang benar demi generasi yang lebih baik.

 

Hal lain yang dia tekankan juga adalah figur ayah sebagai pendidik bagi anak-anaknya. Peran ayah dalam mendidik anak, merupakan kunci keberhasilan seorang anak dalam meniti kehidupan.

 

“Kita diberikan ladang pahala oleh Allah lewat anak. Manfaatkan. Caranya dengan menjadi pendidik anak, ayah wajib hadir mendampingi istri dalam mendidik anak,” terangnya.

Menjadi Bestie, Saatnya Mendengarkan Suara Anak

SYAFANA NEWS – Orangtua harus bisa menjadi best friend (bestie) atau sahabat bagi anak-anaknya. Hal ini penting untuk mengenal anak dan tumbuh kembangnya.

Seperti diungkapkan Haniva Hasnah , M.Krim pakar parenting dalam seminar PTA Syafana Islamic School-Secondary bertajuk My Teens My Bestie, Ngobrol Asyik dengan Anak Seputar Dunia Remaja, di Multifunction Hall Primary, Kamis (19/10/2023).

Dikatakan, untuk mengetahui perubahan anak, para orangtua harus menjadi bestie dari anak-anaknya. Sehingga, anak bersikap terbuka kepada orangtuanya.

“Remaja itu masa paling labil, masa pengen bebas, masa di mana kita mau tahu banyak hal. Masa peralihan dari anak-anak menuju remaja, di mana lagi gencar-gencarnya mencari jati diri dan mencoba segala hal baru,” katanya.

Dilanjutkan dia, dengan sikap terbuka itu, akan terjalin komunikasi dua arah yang baik antara anak dan orangtua. Dari sinilah, orangtua bisa mencegah hal negatif yang terjadi pada anak saat tumbuh jadi remaja.

Contoh, perubahan biologis pada anak usia remaja. Pada periode ini, anak-anak akan merasakan perubahan di tubuhnya. Seperti tumbuh bulu dan tubuhnya yang membesar.

Tidak jarang, saat terjadi perubahan ini, anak merasa kurang nyaman. Sehingga tidak mau dipeluk dan menutup diri.

Dengan menjadi bestie anak, orangtua yang tahu perubahan ini akan bersikap untuk mengerti. Sebaliknya, orangtua yang bukan bestie anak-anaknya, tidak akan tahu. Sehingga, akan terjadi ketidakpengertian.

“Ketika kita menjadi bestie, kita menjadi tahu apa yang terjadi pada anak-anak dan terjadi pada dunianya,” sambungnya.

Saat terjadi perubahan kognitif dan sosial, seorang anak mengalami perubahan cara berbicara dan berinteraksi dengan teman-temannya. Mereka mulai berkumpul dengan kelompok-kelompok di lingkungan.

Secara singkat, perubahan anak menjadi remaja itu adalah sikap ingin dianggap dewasa. Namun, sering kali perubahan ini tidak diketahui oleh para orangtua.

Pada kondisi inilah, peran orangtua sebagai bestie bagi anak-anaknya menjadi penting.

“Jadi saat anak sedang mengungkapkan isi kepalanya, tangkap ceritanya, jangan dipotong. Jadi pendengar yang baik. Biar dia ngomong sampai selesai. Tanya, apa yang akan kamu lakukan?,” ungkapnya.

Seorang bestie, harus menjadi pendengar yang baik bagi anak-anaknya. Bantu si anak memecahkan masalahnya sendiri dan biarkan anak berproses secara alamiah.

Ketua pelaksana kegiatan, Nuzulia Rahma mengatakan, acara ini diikuti oleh ratusan peserta dari internal Syafana, orangtua, dan guru. Acara ini merupakan program Sie Workshop dari PTA Secondary.

“Dengan kegiatan ini, semoga parent dapat menjadi bestie bagi anak-anaknya, sehingga dapat mengetahui tumbuh kembang dan dunia anak-anak,” tukasnya.

4 Cara Mendidik Anak di Rumah ala Rasulullah, Mulai dengan Berlaku Adil

SYAFANA NEWS – Tahukah ayah bunda cara mendidik anak ala Rasulullah SAW? Mendidik anak bukan hanya tugas guru di sekolah. Tetapi juga para orangtua di rumah.

Menurut Ustadz DR Ruslan Marasabessy, ada lima cara mendidik anak ala Rasulullah SAW yang bisa diterapkan oleh ayah bunda di rumah.

 

1. Pilih saat yang tepat untuk nasehati anak

Nabi Muhammad SAW pernah menasehati Ibnu Abbas ketika sedang memboncengnya di unta dalam sebuah perjalanan, dan dilakukan dengan lembut, karena hakekat nasehat adalah kelembutan.

 

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: « إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُونُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَىْءٍ إِلاَّ شَانَهُ »

“Sesungguhnya kelembutan tidaklah diberikan pada segala urusan melainkan akan menghiasinya, dan tidaklah kelembutan ditarik dari tiap urusan kecuali akan menjadikannya buruk.” (HR Muslim no: 2594).

 

2. Berlaku adil kepada anak-anak

Berlaku tidak adil kepada anak akan menimbulkan kecemburuan kepada mereka. Saat Nu’man Bin Basyir tidak adil saat memberikan hibah kepada anak-anaknya, Nabi Muhammad SAW bersabda:

 

اِتَّقُوا اللهَ وَاعْدِلُوا فِي أَوْلاَدِكُمْ.

“Bertakwalah kepada Allah dan berbuat adillah kepada anak-anakmu. Adil dalam perhatian dalam harta dan urusan apapun terhadap anak.” (HR Bukhari 1623)

 

3. Jangan mencerca dan memaki anak

Bersikap kasar pada anak, dengan mencerca dan memakinya merupakan perbuatan yang paling dibenci oleh Allah SWT. Nabi Muhammad SAW selalu bersikap lembut dalam mendidik anak.

 

Saat menemukan perilaku anak yang tidak disukai, jangan tunjukkan sikap kasar. Hendaknya nasihatilah dengan lembut dan tetap penuh kasih sayang.

 

4. Selalu mendoakan anak

Nabi Muhammad SAW selalu mendoakan anak-anaknya. Doa merupakan salah satu cara Nabi Muhammad dalam mendidik anak-anaknya ketika melakukan kesalahan dan berbuat baik.

Doa nabi muhammad untuk anaknya:

“Ya Allah, penuhilah hati anak-anak kami dengan cahaya dan hikmah, dan jadikan mereka hamba-hamba-Mu yang pantas menerima nikmat, dan perbaikilah diri mereka dan perbaiki pula umat ini melalui mereka.”

6 Tips Kurangi Dampak Cuaca Panas Ekstrem untuk Kegiatan Luar Ruang

SYAFANA NEWS – Waspada dengan cahaya panas ekstrem yang masih terjadi. Untuk diketahui, cuaca panas berdampak buruk pada kesehatan, seperti dehidrasi, heatstroke dan iritasi kulit.

Tubuh juga jadi mudah lelah, kulit kering, dan air urine menjadi lebih keruh. Cuaca panas ekstrem juga dapat mengakibatkan sakit kepala sebelah atau migrain yang menganggu.

Bagi Anda yang melakukan aktivitas di luar ruangan saat cuaca ekstrem ini, sebaiknya ikuti tips berikut ini untuk mengurangi dampak akibat cuaca ekstrem tersebut:

1. Perbanyak Minum Air Putih.

2. Konsumsi Buah-Buahan.

3. Gunakan Krim Pelembap.

4. Olahraga di dalam Ruangan.

5. Jangan Terlalu Sering Mandi.

6. Mandi 2 kali sehari.

7. Memakai Pelindung Kepala, seperti Topi.

7 Manfaat Rafting bagi Anak

SYAFANA NEWS – Kelas 5 siswa Syafana Islamic School-Primary field trip ke Alamanda Caringin Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/10/2023).

Dalam kegiatan ini, para siswa mengikuti rafting atau arung jeram di Sungai Cisadane. Tidak hanya rafting, mereka juga mengikuti kegiatan outbound dan fun games seru.

Dengan kegiatan ini, diharapkan siswa dapat lebih mencintai alam dan menimbulkan rasa kebersamaan. Untuk diketahui, kegiatan rafting sudah bisa bagi anak usia lima tahun.

 

Meski demikian, olahraga air ini bukan untuk orang dengan penyakit jantung, dan epilepsi. Sedikitnya ada 7 manfaat rafting bagi kesehatan fisik dan mental:

1. Dapat memperkuat otot tubuh.
2. Baik untuk jantung.
3. Melatih daya tahan fisik.
4. Membakar kalori.
5. Melatih kelincahan serta ketangkasan.
6. Menghilangkan stres.
7. Melepaskan adrenalin.

Waspada Heat Stroke dan Cara Mengatasinya

SYAFANA NEWS – Heat stroke adalah kondisi di mana suhu tubuh meningkat secara drastis. Salah satu penyebab terjadinya heat stroke adalah cuaca panas ekstrem.

 

Kondisi ini sangat berbahaya bagi kelompok rentan, seperti orang dengan komorbid, lansia, balita, dan anak-anak. Berikut ciri-ciri orang terkena serangan heat stroke:

 

1. Suhu panas meningkat drastis.

2. Kulit memerah dan tidak mengeluarkan keringat.

3. Pusing dan sakit kepala.

4. Mengalami mual hingga muntah-muntah.

5. Jantung berdetak kencang dan kejang-kejang.

 

Jika mengalami kondisi di atas, kinerja organ tubuh vital akan berpengaruh seperti jantung, otot, ginjal, dan bahkan kinerja otak. Untuk itu, segera lakukan penanganan berikut:

 

1. Pindah ke tempat yang lebih sejuk.

2. Kompres dingin pada bagian leher dan ketiak.

3. Perbanyak asupan cairan, seperti air putih, air kelapa, jus buah, dan air lemon.

4. Jika sudah parah, segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

 

Heat stroke akibat cuaca ekstrem memang dapat menyerang secara tiba-tiba. Namun, bukan berarti serangan panas ini tidak dapat dicegah. Berikut cara mencegahnya:

 

1. Banyak minum air putih.

2. Kenakan pakaian yang mudah menyerap keringat dan longgar.

3. Jaga sirkulasi udara ruangan.

4. Basahi tubuh dengan air dingin.

Mahrajan Islami 2023 Lower Secondary, Tanamkan Cinta Nabi Muhammad SAW

SYAFANA NEWS – Kampus Syafana Islamic School-Lower Secondary menggelar Mahrajan Islami 2023. Kegiatan dilangsungkan Senin (10/10/2023), dengan tajuk Dari Gen-Z untukmu Nabi.

 

Dimulai dengan Opening Ceremony, Mahrajan Islami diteruskan dengan pembacaan Mahallul Qiyam, dan Gema Sholawat (with angklung instrument). Diikuti dengan pemeran sejarah Nabi Muhammad SAW, Islamic Studies Quiz, Lomba Comic Strip tentang Nabi dan Lomba Sholawat & Nasyid.

 

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat menyemarakkan peringatan maulid Nabi Muhammad SAW, sekaligus menanamkan kecintaan siswa terhadap Baginda Nabi Muhammad SAW.

 

Para siswa juga diharapkan dapat menambah wawasan, keilmuan dan kreativitas dalam turut menegakkan syiar Islam. Terpenting, mengikuti akhlak mulia Nabi Muhammad SAW. Berikut pemenang lomba Mahrajan Islam 2023:

 

ISLAMIC QUIZ

Juara 1 = 9D

Juara 2 = 9E

Juara 3 = 9B

 

COMIC STRIP

Juara 1 = Adni 9E

Juara 2 = Nayla 8A

Juara 3 = Rifat 9A

 

PROPHET GALERY

Juara 1 9E

Juara 2 9A

Juara 3 8E

 

SHOLAWAT & NASYID

Juara 1 8C

Juara 2 8D

Juara 3 9C

 

JUARA UMUM

G9E

PTC Kindergarten Syafana Lancar, Siswa Cepat Beradaptasi di Sekolah

SYAFANA NEWS – Parent Teacher Conference (PTC) Kindergarten Syafana Islamic School berjalan lancar. Para siswa mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan belajar di masing-masing kampus.

Principal Kindergarten Syafana Graha Raya, Firza Fitriani Natungga mengatakan, kegiatan PTC ini dilakukan selama dua hari, pada Jumat dan Sabtu, mulai pukul 13.00 hingga 15.30 WIB.

Syafana Islamic School – Graha Raya

“PTC dilakukan ditiap semester di tiga bulan pertama. Jadi, di PTC ini kami lebih fokus ke sosial emosional siswa. Apakah siswa bisa berbaur dengan teman-temannya dan mengikuti aturan sekolah dan kelas. Jadi lebih kepada sosial emosional siswa sehari-hari,” katanya, Jumat (6/10/2023).

Dilanjutkan dia, untuk sesi pertama PTC hari ini, animo parent cukup baik. Mereka datang ke sekolah dan berbicara dengan homeroom teacher tentang perkembangan sosial emosional siswa.

“Alhamdulillah, untuk sesi pertama berjalan lancar. Banyak parent yang datang ke sekolah berdiskusi mengenai perkembangan anak selama 3 bulan ini. Rata-rata, mereka sudah paham dan mengerti. Biasanya siswa baru yang masih perlu beradaptasi,” sambungnya.

Dijelaskan dia, beberapa siswa yang awal sekolah masih takut ditinggal sendiri dan minta ditemani oleh orangtuanya, sekarang sudah merasa nyaman di lingkungan sekolah dan belajar di kelas.

Syafana Islamic School – Gading Serpong

Para siswa yang sebelumnya menangis, juga sudah lebih percaya diri. Sehingga bisa mandiri dan ditinggal orangtua di sekolah, serta mengikuti kegiatan belajar dan bermain di sekolah bersama siswa lainnya.

“Alhamdulillah, 3 bulan ini para siswa bisa beradaptasi dan yang sebelumnya masih menangis di sekolah, sudah mulai bisa mandiri. Tahun ini, di tiga bulan pertama, semua berjalan lancar,” jelasnya.

 

syafana Islamic school – The Icon BSD

Kepada anak-anak yang masih belum bisa beradaptasi, homeroom teacher akan mengambil peran dengan mendampingi siswa dan menanyakan kondisi yang dihadapi anak sambil mencari solusinya.

“Diharapkan, anak-anak bisa mengikuti kegiatan sekolah dengan baik dan selalu sehat. Jadi bisa melakukan kegiatan dan bermain di sekolah, dengan guru dan teman-temannya,” pungkasnya.