*SYAFANA NEWS* – Ratusan orangtua dan calon siswa, mengikuti Open Day Syafana Islamic School tahun ajaran 2025-2026.
Setibanya di kampus Syafana Primary, Paradiso, Gading Serpong, para orangtua dan calon siswa disambut dengan penampilan gamelan para siswa Syafana.
Dengan tertib, para orangtua melakukan daftar ulang di booth yang tersedia.
Setelah itu, mereka mengikuti talk show yang di isi masing-masing Principal Syafana jenjang Kindergarten, Primary, Lower dan Upper Secondary, serta Musyrif Tahfizh Programme 30 Juz yang merupakan program unggulan Syafana Islamic School.
Dalam talk show itu, para orangtua calon siswa dikenalkan lebih jauh tentang berbagai kegiatan dan keunggulan Syafana. Termasuk Syafana Islamic School-Boarding (SIBS) yang berada di kawasan BSD.
Tampak, talk show di isi Principal Syafana Kindergarten-Graha Raya, Sayyidah Firza Fitriani Natungga, Principal Syafana Lower, Ustadz Mantazakka, Principal Syafana Upper, Ustadz Sainur Rahim, dan Musyrif Tahfizh Programme 30 Juz, Ustadz Khoirul Ihsan Hasibuan.
Dalam kegiatan ini juga dikenalkan guru nativ bahasa Inggris dan Arab Syafana, yang terdiri dari Mr Tom, Mr Francesco, Mr Faik Sulaiman, dan Syaikh Hassan Hedia.
Yang menarik, Open Day Syafana Islamic School berhadiah Grand Prize Umrah.
Dipandu guru Syafana Primary, Sayyidah Gwi, talk show berlangsung dengan lancar.
“Pembelajaran kita lakukan sambil bermain. Setiap pagi anak-anak berdoa dan kita ajarkan Asmaul Husna, lalu juga memakai cerita,” kata Sayyidah Firza, Sabtu (24/8/2024).
Di kelas, para siswa juga punya kebebasan melakukan kegiatan sesuai minat bakatnya.
“Di kelas, anak-anak diberikan kebebasan untuk memilih kegiatan sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing. Setiap hari, kita melakukan kegiatan yang berbeda sesuai jadwal yang telah dibuat,” jelasnya.
Ustadz Mantazakka menambahkan, tak hanya mengajarkan pendidikan meningkatkan nilai akademik dan non-akademik, para siswa juga diajarkan pendidikan akhlak mulia.
“Pembelajaran di sekolah itu ada akademik dan non akademik. Tetapi sebagai sekolah Islam, kita ingin anak-anak terjun dalam kehidupan nyata sebagai anak yang punya kemampuan dan akhlak mulia,” tambahnya.
Penanaman akhlak mulia bagi siswa menjadi salah satu fokus pendidikan di Syafana.
“Di antara kegiatan yang kami sajikan ada penanaman akhlak, mulai dari kegiatan shalat yang sangat kami tekankan, jadi target kita adalah menomorsatukan akhlak agar bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari siswa di rumah,” sambungnya.
Selama berada di lingkungan sekolah, para siswa mendapat pengawasan para guru yang mengawasi di kelas dan luar kelas.
“Kami juga memiliki home room di bidang akademik dan non-akademik yang selalu memperhatikan siswa di kelas dan luar kelas. Di samping keagamaan, bidang akademik dan non-akademik juga menjadi perhatian besar bagi kami,” terangnya.
Ustadz Ihsan menambahkan, Tahfizh Programme 30 Juz merupakan program khusus dan unggulan dari Syafana.
Dikatakan, program ini bertujuan mencetak siswa penghafal Al-Qur’an.
“Kita ada program khusus, Program Tahfizh 30 Juz. Program ini dimulai dari Subuh di Syafana Islamic School. Alhamdulillah, saat ini Program Tahfizh 30 Juz sudah ada 210 siswa. Program ini tidak hanya sekedar menghafal, tapi juga untuk memberikan pemahaman makna Al-Qur’an,” jelasnya.
Program ini dibimbing oleh para muhaffizh yang berasal dari lulusan Al-Azhar Kairo, Mesir dan sarjana ilmu Al-Qur’an.
“Program Tahfizh itu umumnya ada di pondok pesantren dan rumah muhafiz, tapi di Syafana, para siswa bisa jadi penghafal Al-Qur’an tanpa mondok,” ungkapnya.
Ust Ihsan juga menjelaskan program khusus Syafana Islamic School-Boarding (SIBS) untuk siswa yang ingin mendalami ilmu agama Islam, bahasa Arab dan akademis.
“Di SIBS, akhlak para siswa juga akan diasah kembali, terutama pengetahuan ilmu agama Islam-nya. Yang istimewanya lagi, di SIBS ini juga diampu oleh Syaikh Hassan, seorang intelektual asal Mesir yang telah banyak menulis buku,” sambungnya.
Dengan kawasan ruang terbuka hijau, para siswa SIBS belajar lebih nyaman.
Terakhir, Ustadz Sainur mengatakan tentang pentingnya pendidikan berkualitas bagi anak. Menurutnya, anak merupakan investasi yang harus dijaga sebaik mungkin.
“Jika Anda kehilangan uang Anda, Anda tidak akan kehilangan apa-apa. Jika Anda kehilangan kesehatan, Anda kehilangan sesuatu. Jika Anda kehilangan Allah, Anda kehilangan segalanya,” ungkapnya.
Sementara itu, pasangan orangtua Bapak Rama Permadi dan Ibu Dian Karmila Kurniawati, tampak sangat bahagia. Orangtua siswa Kelas P6D, Qeerana Azarine Permadi, ini mendapatkan hadiah grand prize umrah.
“Yang pasti deg-degan, alhamdulilah. Saya mendaftar ke Lower Secondary,” jelasnya.
Lebih lanjut, Rama mengaku terkejut saat nomor 172 miliknya dipanggil ke panggung.
“Seumur-umur ada door prize gak pernah dapet. Saya itu udah daftar September ini. Ya, bertiga, saya, istri dan Qeerana. Kalau boleh, hadiah grand prize umrahnya saya mau oper ke orangtua saya,” bebernya.
Dilanjutkan, anaknya masuk Syafana dari tingkat Kindergarten Graha Raya, lalu lanjut ke Primary dan ke Lower Secondary.
Write a Comment