Semarak HUT RI ke-79 di Syafana Lower Secondary

SYAFANA NEWS – Peringatan HUT RI ke-79 di Syafana Islamic School-Lower Secondary, BSD City, berlangsung semarak.

Dimulai dengan melakukan upacara bendera yang dihadiri ratusan siswa, guru, staf dan manajemen, kegiatan dilanjutkan dengan berbagai lomba menarik.

Managing Director Syafana Islamic School, H Nanang Firdaus Masduki mengatakan, tugas siswa Syafana kedepan dalam mengisi kemerdekaan dengan berkarya.

“Tumbuhkan kepercayaan diri anak, bahwa mereka bisa mengisi kemerdekaan ini dengan karya-karya terbaik,” pesan H Nanang, usai upacara, Sabtu (17/8/2024).

Ditambahkan, untuk mencapai cita-cita itu, para siswa harus terus belajar dan optimis.

“Terus belajar, berlatih, bekerja keras dan tatap dunia dengan optimisme,” ungkapnya.

Terpisah, Koordinator acara 17-an Syafana Lower Secondary, Coach Evin Despriyanda mengatakan, upacara bendera HUT RI ke-79 hari ini berlangsung dengan lancar.

“Alhamdulillah, upacara bendera HUT RI ke-79 tahun ini berjalan dengan lancar dan hikmat. Jumlah peserta yang datang hari ini ada sekitar 450 siswa dan guru,” jelasnya.

Setelah melakukan upacara bendera, para siswa langsung mengikuti lomba.

“Setelah upacara bendera ini, kegiatan dilanjutkan dengan berbagai lomba, ada tiga perlombaan, memasukan sedotan ke dalam botol, trampolin balon, dan melukis arti kemerdekaan dengan bola,” jelasnya.

Lebih lanjut, di berharap, para siswa dapat mewarisi semangat kemerdekaan 45.

“Semoga siswa siswi Syafana Lower dapat mengartikan kemerdekaan sebaik mungkin dengan belajar lebih giat lagi dan semoga semangat 45 ini tidak berhenti di sini saja, tetapi sampai sukses,” pungkasnya.

Upacara HUT RI ke-79 di Syafana Islamic School, Nanang Firdaus Masduki Ingatkan Penjajahan Modern Ekonomi dan Budaya

SYAFANA NEWS – Ratusan siswa Syafana Islamic School-Upper Secondary mengikuti upacara peringatan HUT RI ke-79.

Upacara dimulai dengan pembacaan teks proklamasi, tepat pukul 07.18 WIB dan dilanjutkan dengan mengheningkan cipta, serta pembukaan UUD 45 dan Pancasila yang dipimpin Managing Director Syafana Islamic School, H Nanang Firdaus Masduki.

Dalam sambutannya, H Nanang tampak berapi-api melakukan refleksi kemerdekaan dan membakar semangat para siswa.

“Kalian sudah sarapan? Kalian bisa sarapan karena kemerdekaan. Dulu, nenek moyang kita tidak bisa makan roti, yang hanya bisa dinikmati penjajah. Kalian ke sini naik apa? Motor, mobil? Dulu yang bisa naik mobil hanya orang-orang kulit putih, pendatang di negeri ini,” katanya, Sabtu (17/8/2024).

Dilanjutkan H Nanang, pada masa penjajahan kehidupan rakyat Indonesia sangat sulit.

“Kalian tahu Jalan Harmoni, Jakarta, dulu hanya orang Belanda yang boleh lewat jalan itu. Kalian sekolah di mana? Sebelum Indonesia merdeka, yang boleh sekolah hanya orang Belanda dan yang dekat dengan Belanda. Sedang leluhur kita tidak boleh sekolah. Baru setelah Indonesia merdeka, kita boleh sekolah,” sambungnya.

Tampak para siswa mendengarkan dengan penuh perhatian wejangan yang diberikan.

Suasana upacara bendera berlangsung sangat hening. Para siswa, guru, staf dan manajemen terlihat sangat antusias mengikuti seremonial tahunan tersebut.

“Saya berpesan, jaga negeri ini. Apakah Indonesia akan dijajah kembali? Secara fisik mungkin akan sulit, karena tentara kita salah satu yang terbesar di dunia. Tetapi penjajahan moden, melalui ekonomi, sosial dan tekanan politik,” ungkap H Nanang lagi.

Dijelaskan, tantangan generasi muda Indonesia kedepan akan jauh lebih sulit dan berat. Namun, harus dihadapi dengan penuh rasa percaya diri dan keyakinan.

“Maka, jadilah tuan rumah di negeri sendiri. Kalau kalian ingin fokus mengembangkan budaya, kenalkan budaya Indonesia yang beragam ke dunia, produksilah apa yang kalian konsumsi dan nikmati dari tangan kalian sendiri,” tambah H Nanang.

Mengenakan kopiah hitam dan safari putih, H Nanang terlihat gagah di atas podium.

Dikatakan, Indonesia kini mulai menghadapi penjajahan modern secara ekonomi dan budaya dengan sasaran generasi mudanya.

“Hari ini kita dijajah secara ekonomi oleh asing. Banyak anak muda yang lebih mencintai budaya asing dari pada budaya leluhur. Hari ini, orang lebih bangga menyatakan idola mereka dari Barat, dan dari timur jauh,” ungkapnya tajam.

Menurutnya, Indonesia memiliki banyak keunggulan yang tidak dimiliki bangsa lain.

“Indonesia memiliki 17 ribu pulau, dengan 900 suku bangsa dan bahasa. Tahukah kalian banyak di negeri sana, bangsanya sama, sukunya sama, tapi saling berperang. Tapi karena Indonesia disatukan oleh Pancasila dan UUD 45, semua bisa terjaga. Jadi beruntung lah kalian,” tegasnya.

Tugas siswa Syafana Islamic School di masa yang akan datanglah, menjaga Pancasila dan UUD 45 agar Indonesia tetap jaya.

“Tugas kalian kedepan adalah menjaga Indonesia, menjaga Pancasila dan UUD 45. Kita adalah bangsa bineka tunggal ika. Cara terbaik mengisi kemerdekaan adalah dengan menggali berbagai potensi kalian, dengan belajar sekeras mungkin. Baru kalian bisa menguasai Dunia,” terangnya.

Terakhir, H Nanang berpesan kepada para siswa untuk selalu belajar dan menggali budaya lokal yang ada di Indonesia.

“Maka itu, di Syafana kalian belajar tentang budaya lokal, tarian lokal, dan kearifan lokal agar kalian mencintai itu, karena bangsa lain tidak memiliki itu. Kenalkan Indonesia di mata Dunia. Itulah tugas anak-anak Syafana di masa yang akan datang,” pungkasnya.

Syafana Islamic School Kirim 3 Siswa Jadi Paskibra Tingkat Kabupaten dan Provinsi

SYAFANA NEWS – Syafana Islamic School mengirim tiga siswa Upper Secondary menjadi pasukan pengibar bendera 17 Agustus 2024, di tingkat kabupaten dan provinsi.

Para siswa itu terdiri dari Ahnaf Athallah Rizki L, siswa G11 Science 2 dan Keiko Adzania, siswa G11 Science 1 untuk tingkat Kabupaten Tangerang.

Sedang satu siswa lainnya, Dwayne Azka Athaya H, siswa G11 social 2 untuk tingkat provinsi.

Pendamping siwa, Ustadz Bima Rizky Prayogo mengaku bangga dengan capaian para siswa yang berhasil menjadi Paskibra tingkat kabupaten dan provinsi di tahun 2024.

“Saya berharap, paskibra bisa menjadi ajang prestasi yang menghantarkan anak-anak ke jati diri masing-masing,” katanya, Kamis (15/8/2024).

Dilanjutkan dia, kedepannya dia berharap, siswa Syafana Islamic School ada yang mewakili Paskibra di tingkat nasional dan upacara di Istana Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Tahun kemarin kita kirim 3 orang dan diterima 2 orang. Keduanya memegang peran sebagai pengerek dan membentang bendera pusaka. Tahun ini kita kirim 5 diterima 3,” jelasnya.

Dikatakan, Paskibra di Syafana masih seumur jagung. Namun, telah berhasil menorehkan prestasi yang cukup membanggakan. Maju terus Paskibra Syafana. Semangat!

Pelantikan Pengurus OSIS dan MPK Syafana Islamic School Berlangsung Dramatis

SYAFANA NEWS – Upacara pelantikan Ketua OSIS dan Majelis Perwakilan Kelas (MPK) periode 2024-2025 Syafana Islamic School-Upper Secondary, BSD City, berlangsung dramatis.

Kegiatan dilangsungkan di kampus Syafana Secondary, dipimpin langsung oleh Principal Syafana Islamic School-Upper Secondary, Ustadz Sainur Rahim.

Terlihat, wajah para siswa begitu berseri menyambut pergantian tampuk kepemimpinan OSIS dan PMK dari angkatan sebelumnya, periode 2023-2024 ke periode 2024-2025.

“Atas karunia Allah SWT, maka hari ini dengan membaca bismillah, saya lantik kalian sebagai pengurus OSIS dan MPK Syafana Islamic School,” kata Sainur, Selasa (13/8/2024).

Satu persatu pengurus OSIS dan MPK pun dipanggil. Selanjutnya, mereka diberi sumpah bersedia memajukan kegiatan siswa, menjadi teladan bagi siswa, dan menjaga nama baik sekolah.

“Bismillahirrahmanirrahim, kami pengurus OSIS Syafana Islamic School periode 2024-2025, menyatakan dengan sungguh-sungguh akan menjalankan kewajiban kepada Tuhan yang Maha Esa, mentaati dan menjadi pelopor tata tertib sekolah, menjunjung tinggi nama baik almamater dengan prestasi dan akhlakul karimah, menjadi teladan dalam sikap perkataan dan perbuatan, serta rela meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk kepentingan OSIS,” ungkap para siswa bersumpah.

Suasana berlangsung dramatis saat Ketua MPK Syafana, Aisyah Humaira dibawa dengan menggunakan kursi roda menuju ke lapangan untuk pengalungan selendang secara simbolis.

“Sebelumnya saya minta maaf karena dalam keadaan sedang sakit. Terima kasih semuanya sudah hadir. Sebelumnya, hari ini saya sudah menjadi Ketua MPK. Ini bukan perjuangan yang mudah. Saya ingin berterima kasuh kepada teman-teman. Insyaallah MPK tahun ini akan lebih maju. Semoga kabinet MPK tahun ini akan menjadi kabinet terbaik Syafana,” terang Aisyah.

Sedang Ketua OSIS, Nesha Areta Nadyenka A berharap, ada kerjasama yang baik siswa kedepannya.

“Terima kasih kepada teman-teman, guru-guru kami, terima kasih juga telah bisa menyaksikan pelantikan kami. Tentunya, kita akan kerjasama kedepannya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sainur berpesan, tantangan OSIS dan MPK Syafana Islamic School-Upper Secondary periode 2024-2025 kedepannya adalah mempertahankan kemenangan yang telah diraih.

“Kemenangan itu lebih mudah dari pada mempertahankannya. Apa yang dilakukan setelah kemenangan itu yang akan lebih berat. Itulah yang harus dilakukan seorang pemimpin,” sambungnya.

Dirinya pun berharap, melalaui kepengurusan baru OSIS dan MPK ini dapat mendatangkan manfaat yang luas bagi Syafana Islamic School.

“Harapannya kegiatan Syafana bisa memiliki arti dan manfaat yang lebih luas di BSD dan luar BSD. Syafana juga bisa membuktikan keberadaannya, bukan hanya di Banten, tapi juga di tingkat nasional. Melalui pelantikan ini juga kami ingin memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk menjadi pemimpin,” pungkasnya.

Hari Pramuka Nasional ke-63, Berikut Petikan Kutipan Robert Baden Powell yang Terkenal

SYAFANA NEWS – Peringatan hari Praja Muda Karana (Pramuka) ke-63 di Indonesia berlangsung penuh suka cita. Peringatan Hari Pramuka Nasional, dilakukan setiap 14 Agustus, berdasarkan Keppres Nomor 448 tahun 1961.

Untuk diketahui, gerakan Pramuka di Indonesia, berasal dari gagasan Robert Baden Powell tentang kepanduan di Inggris, pada 1907. Gerakan ini menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia (Hindia Belanda).

Hari lahir Robert Baden Powell, pada 22 Februari 1857 inilah yang kemudian dikenal Hari Pramuka Internasional.

Sedangkan pelopor gerakan kepanduan di Indonesia, diawali dengan berdirinya Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) oleh orang Belanda, yang kemudian menjadi Nederlands Indische Padvinders (NIP).

Pada 1916, S.P Mangkunegara VII membuat organisasi kepanduan sendiri di Tanah Air, tanpa campur tangan dari Belanda, dengan nama Javaansche Padvinders Organisatie (JPO).

Lahirnya JPO menjadi penyemangat berdirinya organisasi kepanduan lain di Indonesia. Baru pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka diperkenalkan di Istana Negara, sebagai Hari Pramuka Nasional.

Salah satu kutipan Robert Baden Powell yang cukup terkenal adalah: We must change boys from a ‘what can I get’ to a ‘what can I give’ attitude (Kita harus mengubah anak laki-laki dari sikap ‘apa yang bisa saya dapatkan’ menjadi sikap ‘apa yang bisa saya berikan).

Sah! Mira-Naura Pimpin OSIS Syafana Lower Secondary Periode 2024-2025

SYAFANA NEWS – Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS Syafana Islamic School-Lower Secondary berlangsung seru.

Tampak ratusan siswa Kelas 1, 2 dan 3 Syafana Lower Secondary begitu semangat mendukung kedua pasangan calon.

Kedua pasangan itu, terdiri dari pasangan nomor urut satu Janeeta-Khalilah dan pasangan nomor urut dua Mira-Naura.

Dengan membawa poster bergambar wajah masing-masing calon, para siswa tampak antusias mengikuti proses demokrasi itu.

Dimulai dengan debat seru masing-masing calon. Mereka saling menyampaikan visi dan misi, serta alasan layak meraih dukungan.

Kemudian, acara dilanjutkan dengan saling lempar pertanyaan dan penilaian, serta berbagi masukan dari para guru.

Setelah itu, dilanjutkan dengan acara inti pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS tahun 2024-2025, di Multi-Purpose Hall.

Suara gemuruh siswa langsung menggema, memenuhi ruangan Multi-Purpose Hall, saat penghitungan suara mulai dilakukan.

Suasana pun pecah, saat pengumuman pemenang dibacakan dari pasangan nomor urut dua dengan perolehan 187 suara.

Sedang pasangan nomor urut satu, meraih 177 suara, selisih 10 suara saja, dengan 39 suara dinyatakan tidak sah.

“Terima kasih banyak yang sudah pilih kita, mari kita bekerjasama bareng,” kata Mira dan Naura, usai terpilih, Rabu (7/8/2024).

Sementara itu, Vice Principal of Student Affairs – Lower Secondary, Ustadz Marjak mengatakan, pemilihan ini sangat penting.

“Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua OSIS periode 2024-2025 ini sangat penting sebagai pembelajaran demokrasi,” jelasnya.

Dilanjutkan, melalui pemilihan sederhana ini, para siswa akan belajar tentang pelaksanaan suatu pemilihan demokratis.

“Nanti 10 tahun lagi, mereka akan mengikuti pemilihan skala yang lebih besar, yakni Presiden dan Wakil Presiden,” jelasnya.

Melalui pergantian pengurus baru OSIS periode 2024-2025 ini diharapkan semakin menghidupkan dinamika di sekolah.

“Tentunya dengan adanya OSIS, harapan kita bisa mewadahi, menyalurkan aspirasi, dan memajukan bakat siswa,” tukasnya.

Adab Siswa Syafana Islamic School di Sekolah

SYAFANA NEWS – Pepatah Arab pernah menyatakan, “Al adabu Fauqol Ilmi” yang artinya adab lebih tinggi daripada ilmu.

Di Syafana Islamic School, pepatah ini mendapat perhatian serius. Bahkan masuk ke dalam Standar Operasional Procedure (SOP) yang harus ditaati guru dan siswa.

Mulai dari kedatangan siswa ke sekolah, sejak pagi para guru telah menyambut kedatangan siswa di depan pintu sekolah.

Satu persatu mereka salim dan mencium tangan guru yang menyambutnya, dengan terlebih dahulu mengucapkan salam.

Sesama teman di sekolah pun, para siswa juga saling mengucapkan salam saat bertemu. Begitupun saat bertemu dengan orang yang usianya lebih tua dari mereka.

Kebiasaan ini berlaku di seluruh kampus Syafana Islamic School, mulai Kindergarten, Primary, Lower, Upper hingga Boarding.

Kemudian, para siswa juga dibiasakan untuk selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan, seperti sebelum belajar, makan siang, masuk ke kamar mandi dan aktivitas lainnya.

Begitupun saat pulang sekolah. Para siswa akan salim dengan guru dan orangtua atau penjemputnya, serta mengucapkan salam.

Apresiasi Pentas Teater Tanah Air Beta Siswa Syafana di Gedung Kesenian Miss Tjitjih

SYAFANA NEWS – Pertunjukan Teater Tanah Air Beta, siswa Syafana Islamic School-Upper Secondary sukses menyihir pengunjung, di gedung kesenian Miss Tjitjih, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Di antara penonton yang hadir, tampak pemerhati seni pertunjukan Prof. Dr. Sugeng Riadi dan Prof. Dr. Imam Safi’i. Mereka mengaku terkesima dengan pementasan siswa bertajuk “Pamali” itu.

“Pamali atau Pemali merupakan hukum tidak tertulis yang berisi tentang pantangan dan larangan yang berlaku pada masyarakat tradisional di Indonesia,” kata Prof Sugeng, Senin (5/8/2024).


Dikatakan, hukum pemali di masyarakat mulai luntur digerus zaman. Anak-anak yang awalnya percaya dengan pemali, kini tidak lagi. Pemali pun telah menjadi artefak dari masa lalu.

“Pamali yang telah dianggap usang, diangkat lagi sebagai angin segar yang bisa mengingatkan kita banyak hal, bahwa merefleksi diri jauh lebih baik dari mencaci diri sendiri,” tambahnya.

Menurutnya, Pamali yang telah dianggap usang, disampaikan dengan segar melalui seni teater.

Sementara itu, Managing Director Syafana Islamic School Ustadz H Nanang Firdaus mengatakan, di tengah budaya konsumerisme, tajuk Pamali yang dipentaskan siswa menjadi sangat istimewa.

“Ini gak gampang. Anak-anak ini hidup di tengah konsumerisme, di tengah kota yang serba metropolis. Di tengah konsumerisme ini, mereka menampilkan sesuatu yang luar biasa,” katanya.

Selain pandai bermain teater, para siswa yang terlibat dalam pementasan juga diketahui sebagai juara matematika, hafiz Al-Qur’an 30 juz, dan anggota paskibraka.

“Inilah keseimbangan yang kita bangun, bahwa kecerdasan memiliki banyak aspek,” jelasnya.

“Hari ini kalian perform di Miss Tjitjih, saya bermimpi suatu saat ada di antara kalian yang perform di opera house Sydney City, di Western London, dan Amerika Serikat,” tambahnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, teater merupakan salah satu sarana dalam penyampaian informasi.

“Kalau hari ini ada ideologi trans-nasional yang menyatakan seni itu haram, seni itu tidak ada dalam Islam, saya ingin menyatakan bahwa seni itu bagian dari Islam,” pungkasnya

Detik-detik Menegangkan Diterimanya LPJ OSIS dan MPK 2023-2024

SYAFANA NEWS – Suasana pagi itu tampak tegang. Para pengurus OSIS dan MPK melaporkan LPJ selama setahun kegiatan.

Laporan LPJ disampaikan secara langsung dihadapan pengurus sekolah yang terdiri dari guru dan manajemen.

Sidang LPJ OSIS dan MPK 2023-2024 ini sangat penting untuk kepengurusan OSIS dan MPK kedepan.

Ustadz Nanang Jamachsari mengatakan, LPJ OSIS dan MPK ini bisa diterima dan tidak. Tergantung laporan yang disampaikan para siswa selama setahun kegiatan.

“LPJ MPK dan OSIS 2023-2024, apakah diterima atau tidak? Kalau diterima akan lebih mudah bagi kita atau sekolah untuk melangsungkan pengurus berikutnya. Tapi kalau ditolak, pengurus baru tidak akan dilantik sampai LPJ-nya diterima,” katanya, disambut sunyi siswa, Sabtu (2/8/2024).

Ada beberapa catatan penting untuk para pengurus OSIS dan MPK 2023-2024 harus segera diselesaikan untuk melengkapi laporan LPJ yang telah dibuat siswa.

Suasana semakin bertambah mencekam saat detik-detik pengumuman.

Ternyata, hasilnya adalah LPJ OSIS dan MPK 2023-2024 diterima dengan sangat baik oleh pihak sekolah.

“Diterima dengan sangat baik. Terima kasih semuanya. Kalian adalah calon pemimpin masa depan Indonesia,” ungkap Ustadz Sainur Rahim, Principal Syafana Islamic School-Upper Secondary.

Pengumuman oleh Ustadz Sainur ini pun disambut penuh suka cita oleh para siswa. Tampak, sejumlah siswa menitikkan air mata bahagia karena kerja keras mereka dihargai oleh sekolah dengan diterimanya LPJ ini.

Penuh Kebersamaan, Momen Makan Siang Bersama Siswa Syafana Islamic School

SYAFANA NEWS – Momen makan siang bersama siswa Syafana Islamic School-Primary, di Kampus Paradiso, Gading Serpong, penuh dengan kebersamaan.

Tampak, ratusan siswa sedang menikmati bekal santap makan siang bersama. Mereka duduk di kursi dan meja panjang saling berhadap-hadapan di dinning hall lantai 1 dan 4.

Dimulai dengan membaca doa makan bersama, satu persatu siswa membuka bekal makanan yang mereka bawa dari rumah dan katering dari sekolah. Terlihat, mereka makan dengan lahap.

Makan siang bersama ini merupakan budaya yaang dibangun terhadap para siswa agar untuk mempererat hubungan sesama siswa dan meningkatkan suasana riang gembira.