Pelatihan Kepemimpinan dan ESQ Syafana Upper Secondary, Lahirkan Kemandirian Siswa

SYAFANA NEWS – Latihan kepemimpinan dan ESQ siswa Syafana Islamic School-Upper Secondary, memasuki hari terakhir.

Para siswa pun dinyatakan berhasil mengikuti pelatihan selama tiga hari, dari 28-30 Agustus 2024, di Villa Bukit Hambalang, Sentul, Jawa Barat, dan kembali pulang ke rumah.

Dalam pelatihan tersebut, para siswa Syafana Upper Secondary langsung dibimbing oleh tentara, Pramuka dan profesional dari ESQ.

Principal Syafana Islamic School-Upper Secondary, Ustadz Sainur Rahim mengatakan, para siswa telah tiba dengan kondisi baik di sekolah, dan langsung pulang ke rumah.

“Saya cukup terkesan dengan kesadaran mereka dalam menjaga kebersihan area. Saya tidak menemukan sisa-sisa sampah saat kami menyapu,” katanya, Jumat (30/8/2024).

Dilanjutkan Sainur, melalui pelatihan ini, para siswa diharapkan dapat lebih mandiri dan membangun kerja tim di sekolah dan lingkungan masyarakat masing-masing.

“Mereka juga menunjukkan kerja sama tim yang baik dan inisiatif. Mereka bersaing sekaligus berkolaborasi,” pungkasnya.

Terpantau, setibanya di sekolah, para siswa tampak sangat senang. Kegiatan camping selama tiga hari tentang kepemimpinan dan ESQ membuat mereka tambah bersemangat.

Semoga materi yang diberikan selama tiga hari di Hambalang, dalam memberikan pandangan baru bagi para siswa-siswi di sekolah dan menjadi bekal di masa depan.

Ratusan Siswa Syafana Ikuti Latihan Kepemimpinan di Hambalang

SYAFANA NEWS – Ratusan siswa Pramuka, Syafana Islamic School-Upper Secondary mengikuti camping latihan dasar kepemimpinan, di Villa Bukit Hambalang, Sentul, Jawa Barat.

Kegiatan camping ini diikuti sebanyak 231 siswa, dari Kelas 10, 11, dan 12. Selama tanggal 28-30 Agustus 2024, pelatihan kepemimpinan akan melibatkan satuan TNI, Pramuka, & ESQ training.

Tampak, para siswa berangkat dengan menggunakan truk tentara secara beriringan dari kampus Syafana Islamic School-Upper Secondary menuju Sentul.

Dengan menggunakan seragam coklat Pramuka, para siswa terlihat sangat antusias mengikuti Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) ini.

Mengambil tajuk “The Journey of Leadership for Better Future”, diharapkan para siswa dapat mengikuti meteri yang diberikan selama pelatihan tentang disiplin dan kepemimpinan.

Ustadz Syamsuddin Nur Makka: Jaga Diri dan Keluarga dari Api Neraka

SYAFANA NEWS – Keluarga adalah kunci surga. Siapa yang bisa menjaga diri dan keluarganya, dijauhkan dari api neraka.

Hal inilah yang menjadi pembahasan utama dalam kajian Ustadz Syamsuddin Nur Makka, di Masjid Syafana Al-Iman, Syafana Islamic School-Secondary, BSD City.

Dijelaskan, Allah SWT berfirman dalam QS At-Tahrim ayat 6 sebagai berikut: Wahai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.

Dalam surah itu, Allah SWT hanya menyebut orang-orang beriman, bukan yang lainnya.

“Jaga diri kalian dari api neraka. Siapa yang disuruh jaga? Orang beriman,” katanya dalam kajian, dikutip Selasa (27/8/2024).

Dijelaskan, selama seseorang memiliki iman di dalam dirinya, dia akan terhindar dari api neraka dan mendapat jaminan surga.

“Seburuk-buruknya orang, kalau ada iman akan masuk surga. Jadi harus yakin, dengan ke-imanan ini. Rasulullah bersabda, siapa yang beriman, dia masuk surga,” lanjutnya.

Namun, beliau mengingatkan kepada ratusan ibu-ibu, jamaah Majelis Taklim Wardatul Jannah yang hadir mengikuti kajian.

Dilanjutkan, orang beriman juga bisa masuk neraka, jika lalai pada diri dan keluarganya.

“Jadi kuncinya adalah, jaga hubungan diri dengan Allah. Artinya, kalau ada orang yang menjaga cintanya kepada Allah, maka Allah akan lebih mencintainya,” jelasnya.

Beliau juga menjelaskan tentang peran laki-laki dalam menjaga diri dan keluarganya.

“Bagaimana laki-laki menjaga diri? Dengan cara menjadi pemimpin. Pemimpin itu apa? Yang dicontoh, dan selalu mengajarkan kebaikan kepada keluarganya,” terangnya.

Lantas bagaimana perempuan menjaga diri? Menurutnya, peran perempuan sangat penting menjaga harmonisasi di keluarga.

Dirinya pun memberikan masukan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan perempuan.

“Dengan memberikan kedamaian, menjaga amanah, bertaubat atau minta maaf duluan, rajin ibadah, dan jauhi larangan Allah. Rajin berpuasa dan hemat,” sambungnya.

Perempuan diciptakan dari tulang rusak laki2 yang paling kiri, paling atas, paling keras serta paling bengkok, dengan demikian para suami pun harus mengerti bahwa dalam berumah tangga baiknya diisi dengan candaan, tidak terlalu tegang dan saling memahami satu sama lain untuk menciptakan rumah tangga yang harmonis.

Mengabdi Sejak 2011, 8 Karyawan Syafana Diberangkatkan Umroh Gratis

 

SYAFANA NEWS – Delapan karyawan Syafana Islamic School, berangkat umroh, pada 25 Agustus hingga 2 September 2024.

Delapan orang tersebut diberangkatkan secara gratis dari Yayasan Syafana Media Insani, karena pengabdian di Syafana, sejak tahun 2011.

Selain 8 orang tersebut, ada 1 karyawan yang berangkat atas biaya sendiri, setelah 3 tahun mengabdi. Sehingga karyawan yang berangkat Umroh menjadi 9 orang.

Berikut data karyawan Syafana yang meraih penghargaan diberangkatkan umroh gratis oleh Yayasan Syafana Media Insani:

1. Ida Indrayani S.si. M.P.Kim / Subjek Teacher Upper Secondary
2. Retno Budi Rahayu S.P. M.Si / Subjek Teacher Lower Secondary
3. Eliza Fitriani Natungga,S.Sos, S.Pd.I /HRT Primary
4. Wirdaliyah, S.S /HRT Primary
5. Irwan Ridwana, S.Pd.I., M.Pd. / HRT Primary
6. Andhri /Security Primary
7. Nurtyanov, Lc / Vice Principal Islamic Studies Lower Secondary
8. Faturachman Suhendi, M.Pd / Vice Principal Student Affairs Primary.

Catatan Penting Visitasi Akreditasi Syafana Islamic School-Kindergarten Gading Serpong

SYAFANA NEWS – Visitasi akreditasi Syafana Islamic School-Kindergarten berjalan dengan lancar, berlangsung hingga 8 jam.

Selama visitasi itu, Tim Asesor dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah (PDM) Banten, membuat catatan penting untuk Syafana.

Nani Fajarini, asesor dari BAN PAUD PDM Banten mengatakan, dalam visitasi akreditasi ini ada 10 komponen yang dilihat.

“Ya, jadi ada 10 komponen penilaian yang dilakukan. Berisi capaian atau yang telah dilakukan, dan temuan atau yang belum dan akan dilakukan,” katanya, Senin (26/8/2024).

Dirinya pun menyarankan untuk dilakukan pembenahan dan memasukkan unsur muatan lokal dalam pembelajaran siswa.

“Sepert misalnya Tari Lenggang Cisadane, dan makanan tradisional Laksa. Itu bisa dikenalkan kepada siswa. Alhamdulillah, untuk yang lain sudah dilakukan,” katanya.

Suci Aprilyati Ruiyat, asesor lainnya dari BAN PAUD PDM Banten menambahkan, dalam visitasi ini mereka hanya melihat dan mendokumentasikan kegiatan di sekolah.

“Visitasi ini seperti penelitian, jadi harus disertai fakta, dokumentasi. Kami asesor berperan sebagai dokumentasi, tugasnya merekam, dan dokumentasi,” jelasnya.

Menurutnya, tidak semua kegiatan sekolah dapat direkam dalam kurun waktu sehari.

Maka itu, dirinya juga memohon kerjasama pihak sekolah untuk melengkapi sejumlah dokumentasi yang diminta dan diserahkan paling lambat, pada Selasa (27/8/2024).

“Alhamdulillah, tidak banyak catatan yang diangkat. Sebenarnya sudah baik. Apapun hasilnya, semoga visitasi ini menjadi yang terbaik bagi sekolah,” sambungnya.

Dia juga mengingatkan, bahwa tim visitasi akreditasi bukan yang menentukan nilai.

“Kami bukan tim penilai yang menentukan angka great sekolah. Sekarang visitasi, selanjutnya akan ada validasi. Baru setelah itu, hasilnya dapat diketahui,” tambahnya.

Lebih lanjut, Suci dan Nani mengaku sangat terkejut dengan suasana belajar siswa di Syafana Kindergarten Gading Serpong.

Menurutnya, Syafana Islamic School sukses menjadi sekolah sebagai rumah kedua siswanya. Di mana guru berperan dengan sangat baik, sebagai orangtua di sekolah.

“Semua kebutuhan anak terakomodir di sini. Guru orangtua di sekolah, terjadi di sekolah ini. Kekeluargaan, kehangatannya terjaga. Sangat nyaman dan aman,” pungkas Nani.

Ratusan Siswa Syafana Kunjungi Museum Kebangkitan Nasional, Belajar Sejarah Kedokteran di Indonesia

SYAFANA NEWS – Ratusan siswa Kelas 6 Syafana Islamic School-Primary, Paradiso, melakukan kunjungan ke Museum Kebangkitan Nasional, di Jakarta Pusat.

Koordinator kunjungan siswa, Ustadz Saiful Bahri mengatakan, ada sebanyak 171 siswa yang mengikuti kunjungan ke museum ini.

“Totalnya ada sebanyak 171 siswa. Semua Kelas 6, dari 8 kelas. Ya, kunjungan ke Museum Kebangkitan Nasional, di Jakarta Pusat,” katanya, Rabu (21/8/2024).

Dalam kunjungan itu, para siswa tampak sangat antusias mendengarkan penjelasan dari petugas museum tentang sejarah kedokteran di masa Hindia Belanda.

“Tadi siswa mendengar penjelasan melalui mini teater sejarah museum dan sejarah STOVIA. Setelah itu, siswa melihat alat-alat medis, seperti alat bantu pernafasan, dan panci steril alat-alat medis zaman dulu,” sambungnya.

“Kami juga diajak melihat-lihat ke asrama dan ruang kelas mahasiswa STOVIA, seperti replika ranjang dan lemari,” ungkapnya.

Setelah mengunjungi Museum Kebangkitan Nasional, para siswa diajak melihat-lihat pameran Malaysia bertajuk “Kita Serumpun” yang sedang berlangsung di kawasan itu.

“Respon anak-anak sangat seru, mereka tidak pernah menyangka, ternyata bentuk alat-alat medis zaman dulu itu jauh berbeda dari yang ada sekarang,” tambahnya.

Diharapkan, para siswa dapat mengambil pelajaran dari kunjungan itu dengan mengenal lebih jauh kebudayaan bangsa dan sejarah kedokteran di Indonesia.

Camping Pramuka Syafana Lower Secondary Digembleng Tentara Kostrad

SYAFANA NEWS – Siswa Pramuka Syafana Islamic School-Lower Secondary, camping di bumi perkemahan Kebun Jati Pancawati, Caringin, Kabupaten Bogor.

Dengan menggunakan 20 truk tronton TNI, dibagi ke dalam dua gelombang keberangkatan, sebanyak 370 siswa Pramuka Syafana Lower Secondary diangkut ke bumi perkemahan.

Selama mengikuti perkemahan itu, para siswa Pramuka Syafana akan melakukan kegiatan Peraturan Baris Berbaris (PBB) dan Peraturan Penghormatan Militer (PPM).

Mereka langsung digembleng oleh tentara dari Kostrad-Cilodong. Setibanya di lokasi, para siswa makan siang ala militer. Semoga camping ini diberi kelancaran hingga selesai.

Open Day Syafana Islamic School Berhadiah Grand Prize Umrah

*SYAFANA NEWS* – Ratusan orangtua dan calon siswa, mengikuti Open Day Syafana Islamic School tahun ajaran 2025-2026.

Setibanya di kampus Syafana Primary, Paradiso, Gading Serpong, para orangtua dan calon siswa disambut dengan penampilan gamelan para siswa Syafana.

Dengan tertib, para orangtua melakukan daftar ulang di booth yang tersedia.

Setelah itu, mereka mengikuti talk show yang di isi masing-masing Principal Syafana jenjang Kindergarten, Primary, Lower dan Upper Secondary, serta Musyrif Tahfizh Programme 30 Juz yang merupakan program unggulan Syafana Islamic School.

Dalam talk show itu, para orangtua calon siswa dikenalkan lebih jauh tentang berbagai kegiatan dan keunggulan Syafana. Termasuk Syafana Islamic School-Boarding (SIBS) yang berada di kawasan BSD.

Tampak, talk show di isi Principal Syafana Kindergarten-Graha Raya, Sayyidah Firza Fitriani Natungga, Principal Syafana Lower, Ustadz Mantazakka, Principal Syafana Upper, Ustadz Sainur Rahim, dan Musyrif Tahfizh Programme 30 Juz, Ustadz Khoirul Ihsan Hasibuan.

Dalam kegiatan ini juga dikenalkan guru nativ bahasa Inggris dan Arab Syafana, yang terdiri dari Mr Tom, Mr Francesco, Mr Faik Sulaiman, dan Syaikh Hassan Hedia.

Yang menarik, Open Day Syafana Islamic School berhadiah Grand Prize Umrah.

Dipandu guru Syafana Primary, Sayyidah Gwi, talk show berlangsung dengan lancar.

“Pembelajaran kita lakukan sambil bermain. Setiap pagi anak-anak berdoa dan kita ajarkan Asmaul Husna, lalu juga memakai cerita,” kata Sayyidah Firza, Sabtu (24/8/2024).

Di kelas, para siswa juga punya kebebasan melakukan kegiatan sesuai minat bakatnya.

“Di kelas, anak-anak diberikan kebebasan untuk memilih kegiatan sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing. Setiap hari, kita melakukan kegiatan yang berbeda sesuai jadwal yang telah dibuat,” jelasnya.

Ustadz Mantazakka menambahkan, tak hanya mengajarkan pendidikan meningkatkan nilai akademik dan non-akademik, para siswa juga diajarkan pendidikan akhlak mulia.

“Pembelajaran di sekolah itu ada akademik dan non akademik. Tetapi sebagai sekolah Islam, kita ingin anak-anak terjun dalam kehidupan nyata sebagai anak yang punya kemampuan dan akhlak mulia,” tambahnya.

Penanaman akhlak mulia bagi siswa menjadi salah satu fokus pendidikan di Syafana.

“Di antara kegiatan yang kami sajikan ada penanaman akhlak, mulai dari kegiatan shalat yang sangat kami tekankan, jadi target kita adalah menomorsatukan akhlak agar bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari siswa di rumah,” sambungnya.

Selama berada di lingkungan sekolah, para siswa mendapat pengawasan para guru yang mengawasi di kelas dan luar kelas.

“Kami juga memiliki home room di bidang akademik dan non-akademik yang selalu memperhatikan siswa di kelas dan luar kelas. Di samping keagamaan, bidang akademik dan non-akademik juga menjadi perhatian besar bagi kami,” terangnya.

Ustadz Ihsan menambahkan, Tahfizh Programme 30 Juz merupakan program khusus dan unggulan dari Syafana.

Dikatakan, program ini bertujuan mencetak siswa penghafal Al-Qur’an.

“Kita ada program khusus, Program Tahfizh 30 Juz. Program ini dimulai dari Subuh di Syafana Islamic School. Alhamdulillah, saat ini Program Tahfizh 30 Juz sudah ada 210 siswa. Program ini tidak hanya sekedar menghafal, tapi juga untuk memberikan pemahaman makna Al-Qur’an,” jelasnya.

Program ini dibimbing oleh para muhaffizh yang berasal dari lulusan Al-Azhar Kairo, Mesir dan sarjana ilmu Al-Qur’an.

“Program Tahfizh itu umumnya ada di pondok pesantren dan rumah muhafiz, tapi di Syafana, para siswa bisa jadi penghafal Al-Qur’an tanpa mondok,” ungkapnya.

Ust Ihsan juga menjelaskan program khusus Syafana Islamic School-Boarding (SIBS) untuk siswa yang ingin mendalami ilmu agama Islam, bahasa Arab dan akademis.

“Di SIBS, akhlak para siswa juga akan diasah kembali, terutama pengetahuan ilmu agama Islam-nya. Yang istimewanya lagi, di SIBS ini juga diampu oleh Syaikh Hassan, seorang intelektual asal Mesir yang telah banyak menulis buku,” sambungnya.

Dengan kawasan ruang terbuka hijau, para siswa SIBS belajar lebih nyaman.

Terakhir, Ustadz Sainur mengatakan tentang pentingnya pendidikan berkualitas bagi anak. Menurutnya, anak merupakan investasi yang harus dijaga sebaik mungkin.

“Jika Anda kehilangan uang Anda, Anda tidak akan kehilangan apa-apa. Jika Anda kehilangan kesehatan, Anda kehilangan sesuatu. Jika Anda kehilangan Allah, Anda kehilangan segalanya,” ungkapnya.

Sementara itu, pasangan orangtua Bapak Rama Permadi dan Ibu Dian Karmila Kurniawati, tampak sangat bahagia. Orangtua siswa Kelas P6D, Qeerana Azarine Permadi, ini mendapatkan hadiah grand prize umrah.

“Yang pasti deg-degan, alhamdulilah. Saya mendaftar ke Lower Secondary,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rama mengaku terkejut saat nomor 172 miliknya dipanggil ke panggung.

“Seumur-umur ada door prize gak pernah dapet. Saya itu udah daftar September ini. Ya, bertiga, saya, istri dan Qeerana. Kalau boleh, hadiah grand prize umrahnya saya mau oper ke orangtua saya,” bebernya.

Dilanjutkan, anaknya masuk Syafana dari tingkat Kindergarten Graha Raya, lalu lanjut ke Primary dan ke Lower Secondary.

Siswa Syafana Primary Donasikan Rp20 Juta ke Pondok Pesantren Disabilitas Sensorik Netra Raudlatul Makfufin

SYAFANA NEWS – Ratusan siswa Kelas 4 Syafana Islamic School-Primary, Paradiso, Gading Serpong, berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp20.255.000.

Donasi itu, diserahkan langsung ke Pondok Pesantren Disabilitas Sensorik Netra Raudlatul Makfufin, di Kademangan, Setu,Tangerang Selatan.

Koordinator kunjungan siswa, Sayyidah Ricke Octaviana mengatakan, selain menyerahkan uang tunai, dalam kunjungan itu mereka juga memberikan sejumlah perlengkapan untuk kebutuhan pondok.

Di antaranya adalah rak buku, rak piring, pemotong rumput, dispenser galon atas dan bawah, serta freezer 210 liter.

“Alhamdulillah, donasi tersebut terkumpul dari anak-anak, siswa Kelas 4 dalam waktu lima hari,” katanya, Rabu (21/8/2024).

Kunjungan siswa ke pondok pesantren itu menimbulkan kesan mendalam. Mereka melihat para santri melakukan pembacaan Al-Qur’an braille dan prakarya disabilitas sensorik netra, serta perform para siswa.

“Melalui kunjungan ini, diharapkan dapat memotivasi siswa mengenai kekurangan fisik, bukan penghalang untuk terus berkarya dan berjuang,” sambung Ricke.

Dilanjutkan dia, tidak punya mata dan tidak bisa melihat tidak menyurutkan minat para santri untuk terus belajar dengan tekun.

“Tidak punya mata bukan berarti tidak bisa melihat cahaya, dan kita jadi bisa lebih mensyukuri nikmat kesempurnaan yang telah Allah SWT berikan,” pungkasnya.

Ratusan Siswa Syafana Primary Paradiso Terima Vaksin Polio Tahap Dua

SYAFANA NEWS – Ratusan siswa Syafana Islamic School-Primary, Paradiso, Gading Serpong, menerima vaksin polio tahap dua.

Dokter Puskesmas Bojong Nangka, dr Janis Cansafitri mengatakan, dengan vaksin kedua ini, maka pemberian vaksin polio siswa dinyatakan telah lengkap.

“Tadi ada beberapa yang dosis pertama, nanti menyusul yang dosis keduanya,” katanya, Senin (19/8/2024).

Dikatakan, jadwal vaksin kedua siswa yang menyusul bisa dijadwalkan ulang di sekolah maupun datang secara mandiri ke puskesmas, pada hari Selasa dan Rabu.

“Sasaran kita hari ini 300 siswa. Sasarannya siswa dari usia 0 bulan sampai 8 tahun kurang 1 hari,” jelasnya.

Dijelaskan, dampak vaksin polio sangat luas. Tidak hanya menyasar anak, tetapi juga lingkungan.

“Harusnya polio di Indonesia sudah musnah, tapi kurang dari 95 persen angka bisa tinggi. Ya, harapannya target tercapai bisa mencapai minimal 95 persen,” tukasnya.