Catatan Penting Visitasi Akreditasi Syafana Islamic School-Kindergarten Gading Serpong

SYAFANA NEWS – Visitasi akreditasi Syafana Islamic School-Kindergarten berjalan dengan lancar, berlangsung hingga 8 jam.

Selama visitasi itu, Tim Asesor dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) PAUD, Pendidikan Dasar dan Menengah (PDM) Banten, membuat catatan penting untuk Syafana.

Nani Fajarini, asesor dari BAN PAUD PDM Banten mengatakan, dalam visitasi akreditasi ini ada 10 komponen yang dilihat.

“Ya, jadi ada 10 komponen penilaian yang dilakukan. Berisi capaian atau yang telah dilakukan, dan temuan atau yang belum dan akan dilakukan,” katanya, Senin (26/8/2024).

Dirinya pun menyarankan untuk dilakukan pembenahan dan memasukkan unsur muatan lokal dalam pembelajaran siswa.

“Sepert misalnya Tari Lenggang Cisadane, dan makanan tradisional Laksa. Itu bisa dikenalkan kepada siswa. Alhamdulillah, untuk yang lain sudah dilakukan,” katanya.

Suci Aprilyati Ruiyat, asesor lainnya dari BAN PAUD PDM Banten menambahkan, dalam visitasi ini mereka hanya melihat dan mendokumentasikan kegiatan di sekolah.

“Visitasi ini seperti penelitian, jadi harus disertai fakta, dokumentasi. Kami asesor berperan sebagai dokumentasi, tugasnya merekam, dan dokumentasi,” jelasnya.

Menurutnya, tidak semua kegiatan sekolah dapat direkam dalam kurun waktu sehari.

Maka itu, dirinya juga memohon kerjasama pihak sekolah untuk melengkapi sejumlah dokumentasi yang diminta dan diserahkan paling lambat, pada Selasa (27/8/2024).

“Alhamdulillah, tidak banyak catatan yang diangkat. Sebenarnya sudah baik. Apapun hasilnya, semoga visitasi ini menjadi yang terbaik bagi sekolah,” sambungnya.

Dia juga mengingatkan, bahwa tim visitasi akreditasi bukan yang menentukan nilai.

“Kami bukan tim penilai yang menentukan angka great sekolah. Sekarang visitasi, selanjutnya akan ada validasi. Baru setelah itu, hasilnya dapat diketahui,” tambahnya.

Lebih lanjut, Suci dan Nani mengaku sangat terkejut dengan suasana belajar siswa di Syafana Kindergarten Gading Serpong.

Menurutnya, Syafana Islamic School sukses menjadi sekolah sebagai rumah kedua siswanya. Di mana guru berperan dengan sangat baik, sebagai orangtua di sekolah.

“Semua kebutuhan anak terakomodir di sini. Guru orangtua di sekolah, terjadi di sekolah ini. Kekeluargaan, kehangatannya terjaga. Sangat nyaman dan aman,” pungkas Nani.

Ratusan Siswa Syafana Kunjungi Museum Kebangkitan Nasional, Belajar Sejarah Kedokteran di Indonesia

SYAFANA NEWS – Ratusan siswa Kelas 6 Syafana Islamic School-Primary, Paradiso, melakukan kunjungan ke Museum Kebangkitan Nasional, di Jakarta Pusat.

Koordinator kunjungan siswa, Ustadz Saiful Bahri mengatakan, ada sebanyak 171 siswa yang mengikuti kunjungan ke museum ini.

“Totalnya ada sebanyak 171 siswa. Semua Kelas 6, dari 8 kelas. Ya, kunjungan ke Museum Kebangkitan Nasional, di Jakarta Pusat,” katanya, Rabu (21/8/2024).

Dalam kunjungan itu, para siswa tampak sangat antusias mendengarkan penjelasan dari petugas museum tentang sejarah kedokteran di masa Hindia Belanda.

“Tadi siswa mendengar penjelasan melalui mini teater sejarah museum dan sejarah STOVIA. Setelah itu, siswa melihat alat-alat medis, seperti alat bantu pernafasan, dan panci steril alat-alat medis zaman dulu,” sambungnya.

“Kami juga diajak melihat-lihat ke asrama dan ruang kelas mahasiswa STOVIA, seperti replika ranjang dan lemari,” ungkapnya.

Setelah mengunjungi Museum Kebangkitan Nasional, para siswa diajak melihat-lihat pameran Malaysia bertajuk “Kita Serumpun” yang sedang berlangsung di kawasan itu.

“Respon anak-anak sangat seru, mereka tidak pernah menyangka, ternyata bentuk alat-alat medis zaman dulu itu jauh berbeda dari yang ada sekarang,” tambahnya.

Diharapkan, para siswa dapat mengambil pelajaran dari kunjungan itu dengan mengenal lebih jauh kebudayaan bangsa dan sejarah kedokteran di Indonesia.

Camping Pramuka Syafana Lower Secondary Digembleng Tentara Kostrad

SYAFANA NEWS – Siswa Pramuka Syafana Islamic School-Lower Secondary, camping di bumi perkemahan Kebun Jati Pancawati, Caringin, Kabupaten Bogor.

Dengan menggunakan 20 truk tronton TNI, dibagi ke dalam dua gelombang keberangkatan, sebanyak 370 siswa Pramuka Syafana Lower Secondary diangkut ke bumi perkemahan.

Selama mengikuti perkemahan itu, para siswa Pramuka Syafana akan melakukan kegiatan Peraturan Baris Berbaris (PBB) dan Peraturan Penghormatan Militer (PPM).

Mereka langsung digembleng oleh tentara dari Kostrad-Cilodong. Setibanya di lokasi, para siswa makan siang ala militer. Semoga camping ini diberi kelancaran hingga selesai.

Open Day Syafana Islamic School Berhadiah Grand Prize Umrah

*SYAFANA NEWS* – Ratusan orangtua dan calon siswa, mengikuti Open Day Syafana Islamic School tahun ajaran 2025-2026.

Setibanya di kampus Syafana Primary, Paradiso, Gading Serpong, para orangtua dan calon siswa disambut dengan penampilan gamelan para siswa Syafana.

Dengan tertib, para orangtua melakukan daftar ulang di booth yang tersedia.

Setelah itu, mereka mengikuti talk show yang di isi masing-masing Principal Syafana jenjang Kindergarten, Primary, Lower dan Upper Secondary, serta Musyrif Tahfizh Programme 30 Juz yang merupakan program unggulan Syafana Islamic School.

Dalam talk show itu, para orangtua calon siswa dikenalkan lebih jauh tentang berbagai kegiatan dan keunggulan Syafana. Termasuk Syafana Islamic School-Boarding (SIBS) yang berada di kawasan BSD.

Tampak, talk show di isi Principal Syafana Kindergarten-Graha Raya, Sayyidah Firza Fitriani Natungga, Principal Syafana Lower, Ustadz Mantazakka, Principal Syafana Upper, Ustadz Sainur Rahim, dan Musyrif Tahfizh Programme 30 Juz, Ustadz Khoirul Ihsan Hasibuan.

Dalam kegiatan ini juga dikenalkan guru nativ bahasa Inggris dan Arab Syafana, yang terdiri dari Mr Tom, Mr Francesco, Mr Faik Sulaiman, dan Syaikh Hassan Hedia.

Yang menarik, Open Day Syafana Islamic School berhadiah Grand Prize Umrah.

Dipandu guru Syafana Primary, Sayyidah Gwi, talk show berlangsung dengan lancar.

“Pembelajaran kita lakukan sambil bermain. Setiap pagi anak-anak berdoa dan kita ajarkan Asmaul Husna, lalu juga memakai cerita,” kata Sayyidah Firza, Sabtu (24/8/2024).

Di kelas, para siswa juga punya kebebasan melakukan kegiatan sesuai minat bakatnya.

“Di kelas, anak-anak diberikan kebebasan untuk memilih kegiatan sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing. Setiap hari, kita melakukan kegiatan yang berbeda sesuai jadwal yang telah dibuat,” jelasnya.

Ustadz Mantazakka menambahkan, tak hanya mengajarkan pendidikan meningkatkan nilai akademik dan non-akademik, para siswa juga diajarkan pendidikan akhlak mulia.

“Pembelajaran di sekolah itu ada akademik dan non akademik. Tetapi sebagai sekolah Islam, kita ingin anak-anak terjun dalam kehidupan nyata sebagai anak yang punya kemampuan dan akhlak mulia,” tambahnya.

Penanaman akhlak mulia bagi siswa menjadi salah satu fokus pendidikan di Syafana.

“Di antara kegiatan yang kami sajikan ada penanaman akhlak, mulai dari kegiatan shalat yang sangat kami tekankan, jadi target kita adalah menomorsatukan akhlak agar bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari siswa di rumah,” sambungnya.

Selama berada di lingkungan sekolah, para siswa mendapat pengawasan para guru yang mengawasi di kelas dan luar kelas.

“Kami juga memiliki home room di bidang akademik dan non-akademik yang selalu memperhatikan siswa di kelas dan luar kelas. Di samping keagamaan, bidang akademik dan non-akademik juga menjadi perhatian besar bagi kami,” terangnya.

Ustadz Ihsan menambahkan, Tahfizh Programme 30 Juz merupakan program khusus dan unggulan dari Syafana.

Dikatakan, program ini bertujuan mencetak siswa penghafal Al-Qur’an.

“Kita ada program khusus, Program Tahfizh 30 Juz. Program ini dimulai dari Subuh di Syafana Islamic School. Alhamdulillah, saat ini Program Tahfizh 30 Juz sudah ada 210 siswa. Program ini tidak hanya sekedar menghafal, tapi juga untuk memberikan pemahaman makna Al-Qur’an,” jelasnya.

Program ini dibimbing oleh para muhaffizh yang berasal dari lulusan Al-Azhar Kairo, Mesir dan sarjana ilmu Al-Qur’an.

“Program Tahfizh itu umumnya ada di pondok pesantren dan rumah muhafiz, tapi di Syafana, para siswa bisa jadi penghafal Al-Qur’an tanpa mondok,” ungkapnya.

Ust Ihsan juga menjelaskan program khusus Syafana Islamic School-Boarding (SIBS) untuk siswa yang ingin mendalami ilmu agama Islam, bahasa Arab dan akademis.

“Di SIBS, akhlak para siswa juga akan diasah kembali, terutama pengetahuan ilmu agama Islam-nya. Yang istimewanya lagi, di SIBS ini juga diampu oleh Syaikh Hassan, seorang intelektual asal Mesir yang telah banyak menulis buku,” sambungnya.

Dengan kawasan ruang terbuka hijau, para siswa SIBS belajar lebih nyaman.

Terakhir, Ustadz Sainur mengatakan tentang pentingnya pendidikan berkualitas bagi anak. Menurutnya, anak merupakan investasi yang harus dijaga sebaik mungkin.

“Jika Anda kehilangan uang Anda, Anda tidak akan kehilangan apa-apa. Jika Anda kehilangan kesehatan, Anda kehilangan sesuatu. Jika Anda kehilangan Allah, Anda kehilangan segalanya,” ungkapnya.

Sementara itu, pasangan orangtua Bapak Rama Permadi dan Ibu Dian Karmila Kurniawati, tampak sangat bahagia. Orangtua siswa Kelas P6D, Qeerana Azarine Permadi, ini mendapatkan hadiah grand prize umrah.

“Yang pasti deg-degan, alhamdulilah. Saya mendaftar ke Lower Secondary,” jelasnya.

Lebih lanjut, Rama mengaku terkejut saat nomor 172 miliknya dipanggil ke panggung.

“Seumur-umur ada door prize gak pernah dapet. Saya itu udah daftar September ini. Ya, bertiga, saya, istri dan Qeerana. Kalau boleh, hadiah grand prize umrahnya saya mau oper ke orangtua saya,” bebernya.

Dilanjutkan, anaknya masuk Syafana dari tingkat Kindergarten Graha Raya, lalu lanjut ke Primary dan ke Lower Secondary.

Siswa Syafana Primary Donasikan Rp20 Juta ke Pondok Pesantren Disabilitas Sensorik Netra Raudlatul Makfufin

SYAFANA NEWS – Ratusan siswa Kelas 4 Syafana Islamic School-Primary, Paradiso, Gading Serpong, berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp20.255.000.

Donasi itu, diserahkan langsung ke Pondok Pesantren Disabilitas Sensorik Netra Raudlatul Makfufin, di Kademangan, Setu,Tangerang Selatan.

Koordinator kunjungan siswa, Sayyidah Ricke Octaviana mengatakan, selain menyerahkan uang tunai, dalam kunjungan itu mereka juga memberikan sejumlah perlengkapan untuk kebutuhan pondok.

Di antaranya adalah rak buku, rak piring, pemotong rumput, dispenser galon atas dan bawah, serta freezer 210 liter.

“Alhamdulillah, donasi tersebut terkumpul dari anak-anak, siswa Kelas 4 dalam waktu lima hari,” katanya, Rabu (21/8/2024).

Kunjungan siswa ke pondok pesantren itu menimbulkan kesan mendalam. Mereka melihat para santri melakukan pembacaan Al-Qur’an braille dan prakarya disabilitas sensorik netra, serta perform para siswa.

“Melalui kunjungan ini, diharapkan dapat memotivasi siswa mengenai kekurangan fisik, bukan penghalang untuk terus berkarya dan berjuang,” sambung Ricke.

Dilanjutkan dia, tidak punya mata dan tidak bisa melihat tidak menyurutkan minat para santri untuk terus belajar dengan tekun.

“Tidak punya mata bukan berarti tidak bisa melihat cahaya, dan kita jadi bisa lebih mensyukuri nikmat kesempurnaan yang telah Allah SWT berikan,” pungkasnya.

Ratusan Siswa Syafana Primary Paradiso Terima Vaksin Polio Tahap Dua

SYAFANA NEWS – Ratusan siswa Syafana Islamic School-Primary, Paradiso, Gading Serpong, menerima vaksin polio tahap dua.

Dokter Puskesmas Bojong Nangka, dr Janis Cansafitri mengatakan, dengan vaksin kedua ini, maka pemberian vaksin polio siswa dinyatakan telah lengkap.

“Tadi ada beberapa yang dosis pertama, nanti menyusul yang dosis keduanya,” katanya, Senin (19/8/2024).

Dikatakan, jadwal vaksin kedua siswa yang menyusul bisa dijadwalkan ulang di sekolah maupun datang secara mandiri ke puskesmas, pada hari Selasa dan Rabu.

“Sasaran kita hari ini 300 siswa. Sasarannya siswa dari usia 0 bulan sampai 8 tahun kurang 1 hari,” jelasnya.

Dijelaskan, dampak vaksin polio sangat luas. Tidak hanya menyasar anak, tetapi juga lingkungan.

“Harusnya polio di Indonesia sudah musnah, tapi kurang dari 95 persen angka bisa tinggi. Ya, harapannya target tercapai bisa mencapai minimal 95 persen,” tukasnya.

Semarak HUT RI ke-79 di Syafana Lower Secondary

SYAFANA NEWS – Peringatan HUT RI ke-79 di Syafana Islamic School-Lower Secondary, BSD City, berlangsung semarak.

Dimulai dengan melakukan upacara bendera yang dihadiri ratusan siswa, guru, staf dan manajemen, kegiatan dilanjutkan dengan berbagai lomba menarik.

Managing Director Syafana Islamic School, H Nanang Firdaus Masduki mengatakan, tugas siswa Syafana kedepan dalam mengisi kemerdekaan dengan berkarya.

“Tumbuhkan kepercayaan diri anak, bahwa mereka bisa mengisi kemerdekaan ini dengan karya-karya terbaik,” pesan H Nanang, usai upacara, Sabtu (17/8/2024).

Ditambahkan, untuk mencapai cita-cita itu, para siswa harus terus belajar dan optimis.

“Terus belajar, berlatih, bekerja keras dan tatap dunia dengan optimisme,” ungkapnya.

Terpisah, Koordinator acara 17-an Syafana Lower Secondary, Coach Evin Despriyanda mengatakan, upacara bendera HUT RI ke-79 hari ini berlangsung dengan lancar.

“Alhamdulillah, upacara bendera HUT RI ke-79 tahun ini berjalan dengan lancar dan hikmat. Jumlah peserta yang datang hari ini ada sekitar 450 siswa dan guru,” jelasnya.

Setelah melakukan upacara bendera, para siswa langsung mengikuti lomba.

“Setelah upacara bendera ini, kegiatan dilanjutkan dengan berbagai lomba, ada tiga perlombaan, memasukan sedotan ke dalam botol, trampolin balon, dan melukis arti kemerdekaan dengan bola,” jelasnya.

Lebih lanjut, di berharap, para siswa dapat mewarisi semangat kemerdekaan 45.

“Semoga siswa siswi Syafana Lower dapat mengartikan kemerdekaan sebaik mungkin dengan belajar lebih giat lagi dan semoga semangat 45 ini tidak berhenti di sini saja, tetapi sampai sukses,” pungkasnya.

Upacara HUT RI ke-79 di Syafana Islamic School, Nanang Firdaus Masduki Ingatkan Penjajahan Modern Ekonomi dan Budaya

SYAFANA NEWS – Ratusan siswa Syafana Islamic School-Upper Secondary mengikuti upacara peringatan HUT RI ke-79.

Upacara dimulai dengan pembacaan teks proklamasi, tepat pukul 07.18 WIB dan dilanjutkan dengan mengheningkan cipta, serta pembukaan UUD 45 dan Pancasila yang dipimpin Managing Director Syafana Islamic School, H Nanang Firdaus Masduki.

Dalam sambutannya, H Nanang tampak berapi-api melakukan refleksi kemerdekaan dan membakar semangat para siswa.

“Kalian sudah sarapan? Kalian bisa sarapan karena kemerdekaan. Dulu, nenek moyang kita tidak bisa makan roti, yang hanya bisa dinikmati penjajah. Kalian ke sini naik apa? Motor, mobil? Dulu yang bisa naik mobil hanya orang-orang kulit putih, pendatang di negeri ini,” katanya, Sabtu (17/8/2024).

Dilanjutkan H Nanang, pada masa penjajahan kehidupan rakyat Indonesia sangat sulit.

“Kalian tahu Jalan Harmoni, Jakarta, dulu hanya orang Belanda yang boleh lewat jalan itu. Kalian sekolah di mana? Sebelum Indonesia merdeka, yang boleh sekolah hanya orang Belanda dan yang dekat dengan Belanda. Sedang leluhur kita tidak boleh sekolah. Baru setelah Indonesia merdeka, kita boleh sekolah,” sambungnya.

Tampak para siswa mendengarkan dengan penuh perhatian wejangan yang diberikan.

Suasana upacara bendera berlangsung sangat hening. Para siswa, guru, staf dan manajemen terlihat sangat antusias mengikuti seremonial tahunan tersebut.

“Saya berpesan, jaga negeri ini. Apakah Indonesia akan dijajah kembali? Secara fisik mungkin akan sulit, karena tentara kita salah satu yang terbesar di dunia. Tetapi penjajahan moden, melalui ekonomi, sosial dan tekanan politik,” ungkap H Nanang lagi.

Dijelaskan, tantangan generasi muda Indonesia kedepan akan jauh lebih sulit dan berat. Namun, harus dihadapi dengan penuh rasa percaya diri dan keyakinan.

“Maka, jadilah tuan rumah di negeri sendiri. Kalau kalian ingin fokus mengembangkan budaya, kenalkan budaya Indonesia yang beragam ke dunia, produksilah apa yang kalian konsumsi dan nikmati dari tangan kalian sendiri,” tambah H Nanang.

Mengenakan kopiah hitam dan safari putih, H Nanang terlihat gagah di atas podium.

Dikatakan, Indonesia kini mulai menghadapi penjajahan modern secara ekonomi dan budaya dengan sasaran generasi mudanya.

“Hari ini kita dijajah secara ekonomi oleh asing. Banyak anak muda yang lebih mencintai budaya asing dari pada budaya leluhur. Hari ini, orang lebih bangga menyatakan idola mereka dari Barat, dan dari timur jauh,” ungkapnya tajam.

Menurutnya, Indonesia memiliki banyak keunggulan yang tidak dimiliki bangsa lain.

“Indonesia memiliki 17 ribu pulau, dengan 900 suku bangsa dan bahasa. Tahukah kalian banyak di negeri sana, bangsanya sama, sukunya sama, tapi saling berperang. Tapi karena Indonesia disatukan oleh Pancasila dan UUD 45, semua bisa terjaga. Jadi beruntung lah kalian,” tegasnya.

Tugas siswa Syafana Islamic School di masa yang akan datanglah, menjaga Pancasila dan UUD 45 agar Indonesia tetap jaya.

“Tugas kalian kedepan adalah menjaga Indonesia, menjaga Pancasila dan UUD 45. Kita adalah bangsa bineka tunggal ika. Cara terbaik mengisi kemerdekaan adalah dengan menggali berbagai potensi kalian, dengan belajar sekeras mungkin. Baru kalian bisa menguasai Dunia,” terangnya.

Terakhir, H Nanang berpesan kepada para siswa untuk selalu belajar dan menggali budaya lokal yang ada di Indonesia.

“Maka itu, di Syafana kalian belajar tentang budaya lokal, tarian lokal, dan kearifan lokal agar kalian mencintai itu, karena bangsa lain tidak memiliki itu. Kenalkan Indonesia di mata Dunia. Itulah tugas anak-anak Syafana di masa yang akan datang,” pungkasnya.

Syafana Islamic School Kirim 3 Siswa Jadi Paskibra Tingkat Kabupaten dan Provinsi

SYAFANA NEWS – Syafana Islamic School mengirim tiga siswa Upper Secondary menjadi pasukan pengibar bendera 17 Agustus 2024, di tingkat kabupaten dan provinsi.

Para siswa itu terdiri dari Ahnaf Athallah Rizki L, siswa G11 Science 2 dan Keiko Adzania, siswa G11 Science 1 untuk tingkat Kabupaten Tangerang.

Sedang satu siswa lainnya, Dwayne Azka Athaya H, siswa G11 social 2 untuk tingkat provinsi.

Pendamping siwa, Ustadz Bima Rizky Prayogo mengaku bangga dengan capaian para siswa yang berhasil menjadi Paskibra tingkat kabupaten dan provinsi di tahun 2024.

“Saya berharap, paskibra bisa menjadi ajang prestasi yang menghantarkan anak-anak ke jati diri masing-masing,” katanya, Kamis (15/8/2024).

Dilanjutkan dia, kedepannya dia berharap, siswa Syafana Islamic School ada yang mewakili Paskibra di tingkat nasional dan upacara di Istana Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Tahun kemarin kita kirim 3 orang dan diterima 2 orang. Keduanya memegang peran sebagai pengerek dan membentang bendera pusaka. Tahun ini kita kirim 5 diterima 3,” jelasnya.

Dikatakan, Paskibra di Syafana masih seumur jagung. Namun, telah berhasil menorehkan prestasi yang cukup membanggakan. Maju terus Paskibra Syafana. Semangat!

Pelantikan Pengurus OSIS dan MPK Syafana Islamic School Berlangsung Dramatis

SYAFANA NEWS – Upacara pelantikan Ketua OSIS dan Majelis Perwakilan Kelas (MPK) periode 2024-2025 Syafana Islamic School-Upper Secondary, BSD City, berlangsung dramatis.

Kegiatan dilangsungkan di kampus Syafana Secondary, dipimpin langsung oleh Principal Syafana Islamic School-Upper Secondary, Ustadz Sainur Rahim.

Terlihat, wajah para siswa begitu berseri menyambut pergantian tampuk kepemimpinan OSIS dan PMK dari angkatan sebelumnya, periode 2023-2024 ke periode 2024-2025.

“Atas karunia Allah SWT, maka hari ini dengan membaca bismillah, saya lantik kalian sebagai pengurus OSIS dan MPK Syafana Islamic School,” kata Sainur, Selasa (13/8/2024).

Satu persatu pengurus OSIS dan MPK pun dipanggil. Selanjutnya, mereka diberi sumpah bersedia memajukan kegiatan siswa, menjadi teladan bagi siswa, dan menjaga nama baik sekolah.

“Bismillahirrahmanirrahim, kami pengurus OSIS Syafana Islamic School periode 2024-2025, menyatakan dengan sungguh-sungguh akan menjalankan kewajiban kepada Tuhan yang Maha Esa, mentaati dan menjadi pelopor tata tertib sekolah, menjunjung tinggi nama baik almamater dengan prestasi dan akhlakul karimah, menjadi teladan dalam sikap perkataan dan perbuatan, serta rela meluangkan waktu, pikiran dan tenaga untuk kepentingan OSIS,” ungkap para siswa bersumpah.

Suasana berlangsung dramatis saat Ketua MPK Syafana, Aisyah Humaira dibawa dengan menggunakan kursi roda menuju ke lapangan untuk pengalungan selendang secara simbolis.

“Sebelumnya saya minta maaf karena dalam keadaan sedang sakit. Terima kasih semuanya sudah hadir. Sebelumnya, hari ini saya sudah menjadi Ketua MPK. Ini bukan perjuangan yang mudah. Saya ingin berterima kasuh kepada teman-teman. Insyaallah MPK tahun ini akan lebih maju. Semoga kabinet MPK tahun ini akan menjadi kabinet terbaik Syafana,” terang Aisyah.

Sedang Ketua OSIS, Nesha Areta Nadyenka A berharap, ada kerjasama yang baik siswa kedepannya.

“Terima kasih kepada teman-teman, guru-guru kami, terima kasih juga telah bisa menyaksikan pelantikan kami. Tentunya, kita akan kerjasama kedepannya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sainur berpesan, tantangan OSIS dan MPK Syafana Islamic School-Upper Secondary periode 2024-2025 kedepannya adalah mempertahankan kemenangan yang telah diraih.

“Kemenangan itu lebih mudah dari pada mempertahankannya. Apa yang dilakukan setelah kemenangan itu yang akan lebih berat. Itulah yang harus dilakukan seorang pemimpin,” sambungnya.

Dirinya pun berharap, melalaui kepengurusan baru OSIS dan MPK ini dapat mendatangkan manfaat yang luas bagi Syafana Islamic School.

“Harapannya kegiatan Syafana bisa memiliki arti dan manfaat yang lebih luas di BSD dan luar BSD. Syafana juga bisa membuktikan keberadaannya, bukan hanya di Banten, tapi juga di tingkat nasional. Melalui pelantikan ini juga kami ingin memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk menjadi pemimpin,” pungkasnya.