SYAFANA NEWS – Rasulullah SAW dikenal karena akhlaknya yang sangat mulia. Sebagai umatnya, sudah seharusnya umat Muslim meneladani akhlak Rasulullah SAW dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Seperti apa?
Hal inilah yang dikupas oleh Ustadz Dr Ruslan Husein Marasabessy, dalam Kajian Dhuha PTA Syafana Kindergarten Graha Raya.
“Akhlak adalah barisan utama dalam hidup, setelah itu baru, keahlian dan pendidikan. Akhlak Rasulullah SAW itu sempurna,” katanya di Multi Purpose Hall Syafana Kindergarten Graha Raya, Rabu (27/9/2023).
Dikisahkan, saat Rasulullah SAW menerima wahyu dari Allah, dia langsung menemui istrinya Khadijah binti Khuwalid dan saat itu dia merasa ketakutan. Namun, Khadijah dengan cepat menenangkan Rasulullah SAW.
“Allah tidak akan hinakan kamu. Engkau suka menyambung silaturahmi, berkata jujur, suka menyambut tamu, suka membantu orang yang kesulitan dan kena musibah,” kata Khadijah, kepada Rasulullah SAW yang tengah ketakutan.
Hal yang diungkapkan Aisyah binti Abu Bakar Ash-Shiddiq, saat ditanya akhlak Rasulullah, “Sempurna,” terangnya.
Dalam Al-Qur’an, Allah SWT mengatakan, balasan keburukan adalah keburukan yang setimpal. Namun, Nabi Muhammad SAW tidak pernah membalas keburukan yang menimpa dirinya. Inilah akhlak Rasulullah SAW. Dia selalu memaafkan orang-orang yang telah berbuat jahat kepadanya. Dia lebih suka memaafkan orang itu.
“Nabi Muhammad SAW suka memaafkan orang lain. Tahan rasa marah, maafkan orangnya, beri hadiah. Berat dilakukan, karena tidak biasa. Difitnah, tahan. Kirimkan makanan. Ini akhlak Nabi,” ungkapnya.
Meneladani akhlak Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari, perlu latihan. Melalui proses pengendalian diri dan latihan yang sungguh-sungguh, niscaya umat Nabi Muhammad SAW akan mendapatkan manfaatnya.
“Untuk mendapatkan akhlak pemaaf, harus banyak latihan. Lama-lama menempel dan kebiasaan, lalu membentuk menjadi akhlak. Banyak orang mencintai Nabi Muhammad SAW karena akhlaknya yang mulia,” jelasnya.
Write a Comment