Komposisi bekal makanan si kecil di sekolah

SYAFANA NEWS – Salah satu variasi bekal makanan si kecil ke sekolah yaitu telor bebek. Karena komposisi dari telur bebek itu sendiri mengandung banyak protein, selenium, zinc, omega-3, vitamin A, vitamin B, dan vitamin D, yang dapat mengoptimalkan kerja sel darah putih.

Untuk diketahui, sel darah putih merupakan komponen utama sistem kekebalan tubuh.

Bagi ayah, bunda yang masih menggunakan telur biasa atau omega, bagi pemenuhan protein anak, bisa beralih ke telur bebek.

Hal ini diungkapkan pembicara seminar PTA Syafana Islamic School-The Icon, BSD City, hari ini dengan narahubung dr Dyah Arum K, dokter gizi medik dan feeding therapy.

Dipandu oleh dr Taya Hutagalung, Medical Educator of Momuung, sebagai moderator, seminar berlangsung dengan dinamis.

Mengambil tajuk “Komposisi Bekal si Kecil” seminar ini mengungkap gizi yang dibutuhkan balita agar terhindar dari infeksi virus pada si buah hati, seperti batuk, pilek dan diare.

“Jadi kalau balita, ternyata rentan terkena infeksi virus, seperti batuk, pilek dan diare. Yang cukup mengkhawatirkan, jika sampai rawat inap,” katanya, Rabu (16/10/2024).

Maka itu, penting bagi orangtua murid agar menjaga balitanya tetap sehat dan terhindar dari berbagai penyakit yang menimpa.

“Menu Nusantara ini bisa menjadi solusi, seperti mengganti telur ayam dengan telur bebek. Yang biasanya di rumah ceplok telur ayam, bisa diganti telur bebek,” terangnya.

Dijelaskan, telur bebek jauh lebih bergizi dari telur ayam atau omega untuk para balita.

“Telur omega ramah cerna dan lebih sedikit diterima pada anak yang punya alergi. Namun dari segi kandungan gizinya, tidak jauh beda dengan telur ayam biasa,” sambungnya.

Untuk itu, telur bebek jauh lebih disarankan.

“Prinsipnya kalau kita mengincar yang ideal ada fase kelelahan. Misal dalam 5 hari anak sekolah, coba dua hari dulu membawa bekal sehat pada anak ke sekolah,” jelasnya.

Selain telur, sumber protein pada anak juga bisa didapatkan dari daging, ikan air tawar dan air laut, dan juga kacang-kacangan.

“Pemberian gizi seimbang pada balita, masih mirip dengan MPASI. Jadi sebenarnya kebutuhan anak di usia balita itu yang penting seimbang, karena mirip MPASI,” ungkapnya.

Yang tidak kalah penting juga adalah sayuran hijau dan putih, serta buah untuk balita.

“Sayur dan buah, nanas dan pepaya sangat bagus untuk membantu penyerapan protein. Bayam, brokoli, tomat juga baik. Bisa juga jeruk, strawberry dan lainnya,” terangnya.

Kepada anak-anak yang tidak suka dengan buah, dia menyarankan untuk ajak diskusi.

“Caranya, bisa dilakukan pendekatan, kenapa tidak suka buah? Misal kemarin anak makan jeruk, terus dimakan bijinya. Pasti ada alasannya anak tidak mau buah,” ungkapnya.

Menurutnya, dalam pemenuhan gizi anak, bekal makan dari orangtua sangat penting.

Namun, yang perlu diingat, konsumsi makan anak berbeda dengan orangtua. Sehingga, yang penting dari pembekalan itu adalah anak terbiasa dan mau memakannya.

“Bawa anak ke makanan yang dia suka. Bisa juga libatkan anak untuk membawa bekal makanan mereka sendiri,” pungkasnya.

Write a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *