SYAFANA NEWS – Pamali merupakan aturan tidak tertulis yang telah dipercaya secara turun-temurun. Aturan pamali biasanya berisi ajaran leluhur tentang sopan santun.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, pamali mulai ditinggalkan. Pamali pun mulai dibenturkan dengan produk modern, yakni hukum dan undang-undang.
Fenomena inilah yang diangkat dalam seni pertunjukan teater siswa-siswi Syafana Islamic School-Upper Secondary, dalam perhelatan Mid Year Performance 2023.
Riffat dan Agha, anggota Teater Tanah Air pemeran dalam lakon Pamali mengatakan, dalam pertunjukan itu keduanya berperan sebagai siswa SD, menjadi Aa dan Dede.
Menurut keduanya, pamali sebenarnya bagus dalam mengajarkan sopan santun pada anak. Tetapi, dianggap tidak relevan dengan perkembangan zaman modern.
“Jadi, pamali itu peraturan tradisional orang kampung yang masih dipegang. Tapi anehnya, mereka gak percaya sama undang-undang dari pemerintah, mereka gak takut,” katanya, Sabtu (16/12/2023).
Menurutnya, pertunjukan pamali ini sebagai kritik atas fenomena yang terjadi di masyarakat. Di mana, aturan pamali dipakai para orangtua untuk menakut-nakuti.
“Sebenarnya bagus. Tapi pesan yang ingin kami sampaikan, itu kayak aturan yang dibuat orangtua dulu agar nakut-nakutin. Jadi, ya pesannya harus dewasa,” jelasnya.
Sementara itu, Managing Director Syafana Islamic School, Ustadz H Nanang Firdaus Masduki mengaku senang dengan pertunjukan siswa dalam Mid Year 2023 ini.
“Dulu, kita dididik kamu harus jadi dokter, harus jadi PNS. Ternyata kalau bicara konsep Al-Qur’an tidak begitu,” paparnya.
Menurutnya, setiap anak adalah istimewa. Mereka telah dibekali minat dan bakat masing-masing. Tugas Syafana adalah untuk menggali dan menemukan bakat itu.
“Jadi yang kita lakukan hari ini, kita gali minat bakat siswa, bagaimana menemukan bakat, karakter, juga kecenderungan anak-anak. Ada yang di basket, sains dan agama. Semua telah dijamin Allah,” katanya.
Selain pertunjukan teater, pada Mid Year Performance 2023 ini, para siswa juga menampilkan Qur’an Recitation, musik, pemilihan ketua RT, hingga ratoh jaroe.
Tampak para orangtua siswa merasa sangat terhibur selama pertunjukan. Hal ini tampak dari ruangan yang penuh, sejak pertunjukan pertama dilangsungkan hingga akhir.
Write a Comment