Ustadz Syamsuddin Nur Makka: Jaga Diri dan Keluarga dari Api Neraka

SYAFANA NEWS – Keluarga adalah kunci surga. Siapa yang bisa menjaga diri dan keluarganya, dijauhkan dari api neraka.

Hal inilah yang menjadi pembahasan utama dalam kajian Ustadz Syamsuddin Nur Makka, di Masjid Syafana Al-Iman, Syafana Islamic School-Secondary, BSD City.

Dijelaskan, Allah SWT berfirman dalam QS At-Tahrim ayat 6 sebagai berikut: Wahai orang-orang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.

Dalam surah itu, Allah SWT hanya menyebut orang-orang beriman, bukan yang lainnya.

“Jaga diri kalian dari api neraka. Siapa yang disuruh jaga? Orang beriman,” katanya dalam kajian, dikutip Selasa (27/8/2024).

Dijelaskan, selama seseorang memiliki iman di dalam dirinya, dia akan terhindar dari api neraka dan mendapat jaminan surga.

“Seburuk-buruknya orang, kalau ada iman akan masuk surga. Jadi harus yakin, dengan ke-imanan ini. Rasulullah bersabda, siapa yang beriman, dia masuk surga,” lanjutnya.

Namun, beliau mengingatkan kepada ratusan ibu-ibu, jamaah Majelis Taklim Wardatul Jannah yang hadir mengikuti kajian.

Dilanjutkan, orang beriman juga bisa masuk neraka, jika lalai pada diri dan keluarganya.

“Jadi kuncinya adalah, jaga hubungan diri dengan Allah. Artinya, kalau ada orang yang menjaga cintanya kepada Allah, maka Allah akan lebih mencintainya,” jelasnya.

Beliau juga menjelaskan tentang peran laki-laki dalam menjaga diri dan keluarganya.

“Bagaimana laki-laki menjaga diri? Dengan cara menjadi pemimpin. Pemimpin itu apa? Yang dicontoh, dan selalu mengajarkan kebaikan kepada keluarganya,” terangnya.

Lantas bagaimana perempuan menjaga diri? Menurutnya, peran perempuan sangat penting menjaga harmonisasi di keluarga.

Dirinya pun memberikan masukan tentang hal-hal yang perlu diperhatikan perempuan.

“Dengan memberikan kedamaian, menjaga amanah, bertaubat atau minta maaf duluan, rajin ibadah, dan jauhi larangan Allah. Rajin berpuasa dan hemat,” sambungnya.

Perempuan diciptakan dari tulang rusak laki2 yang paling kiri, paling atas, paling keras serta paling bengkok, dengan demikian para suami pun harus mengerti bahwa dalam berumah tangga baiknya diisi dengan candaan, tidak terlalu tegang dan saling memahami satu sama lain untuk menciptakan rumah tangga yang harmonis.

Write a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *