Anak adalah Titipan Allah yang Banyak Membawa Syafaat

SYAFANA NEWS – Anak bukanlah beban. Dia adalah titipan Allah SWT, rahmat yang harus selalu disyukuri. Rawat dan didiklah mereka baik-baik, maka rasakan syafaatnya.

 

Hal inilah yang disampaikan Ustadz Harun Alrasyid, saat seminar PTA Kinder Syafana The Icon BSD bertajuk Merawat Titipan Allah dengan Mendidik Generasi yang Autentik.

 

Acara yang dilangsung di Hall Syafana Islamic School The Icon BSD, Senin (23/10/2023), ini dihadiri puluhan orangtua siswa dan pihak internal sekolah.

 

“Anak itu anugerah atau beban? Anak lebih banyak memberi kepada kita atau menerima dari kita?,” kata Ustadz Harun, saat ditemui Syafana News, usai seminar di Syafana The Icon BSD.

 

Dilanjutkan dia, seorang anak akan memberikan banyak syafaat kepada orangtua jika dia dirawat dan dididik dengan baik. Sebaliknya, jika salah urus akan menjadi beban di dunia dan akhirat.

 

“Jadi anak adalah anugerah dan lebih banyak memberi kepada kita. Tetapi kita sering melakukan kesalahan dalam mendidik anak? Seperti menempati anak sebagai orang dewasa,” jelasnya.

 

Menurutnya, dunia anak bukan dunia orang dewasa. Mendidik anak dengan cara orang dewasa agar mengikuti ego orangtua merupakan kesalahan terbesar yang banyak dilakukan orangtua.

 

“Anak milik Allah, bukan milik kita. Ketika mendidik anak, masuk ke dunia anak. Jangan paksakan anak masuk dunia orang dewasa. Jadi harus sabar. Anak itu milik Allah,” terangnya.

 

Setiap anak yang lahir ke dunia selalu dibekali dengan fitrah. Tidak seperti kertas kosong, fitrah adalah potensi yang telah dimiliki anak sejak dia dilahirkan ke dunia.

 

“Anak lahir dalam keadaan fitrah. Fitrah itu bukan kertas kosong. Anak sudah punya potensi dari Allah sejak dilahirkan. Terdiri akal, fisik dan naluri,” sambungnya.

 

Dijelaskan dia, potensi anak yang ada sejak dia dilahirkan adalah kemanusiaan, kehidupan, dan naluriah (keinginan-keinginan, tertarik pada lawan jenis dan mempertahankan potensi diri).

 

“Jadi, cara untuk mengaktifkan potensi otentik pada anak adalah dengan cara Allah, bukan dengan cara kita. Tugas orangtua adalah menjaga fitrah ini,” jelasnya.

 

Melalui pemahaman ini, dirinya berharap kepada para orangtua mulai mengubah pola mendidik anak mereka dengan mengikuti cara-cara yang benar demi generasi yang lebih baik.

 

Hal lain yang dia tekankan juga adalah figur ayah sebagai pendidik bagi anak-anaknya. Peran ayah dalam mendidik anak, merupakan kunci keberhasilan seorang anak dalam meniti kehidupan.

 

“Kita diberikan ladang pahala oleh Allah lewat anak. Manfaatkan. Caranya dengan menjadi pendidik anak, ayah wajib hadir mendampingi istri dalam mendidik anak,” terangnya.

Write a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *