Trust To Be Trusted di Hari MERDEKA

Oleh: Ali Syafa’at, M.Pd/ HRT P6A Abdullah Ibnu Muqaffa

Saat suasana pandemi seperti ini tentu suasana perayaan hari merdeka berbeda dengan sebelumnya, namun tentunya tidak mengurangi rasa syukur kita atas hari kemerdekaan ini dengan berbagai hal kegiatan positif. Perayaan hari kemerdekaan merupakan hari dimana untuk pertama kalinya bangsa kita terbebas dari penjajahan bangsa lain dan kita menyatakan diri merdeka atau independen, berdiri diatas kaki sendiri.

Mengartikan independen selain hak, juga mengandung arti tanggung jawab besar yang harus diemban sebagai bangsa dan pribadi yang baik. Tentu tidak serta merta simsalabim kita langsung mampu menjadi pribadi baik sebagai bangsa, ada hal-hal yang perlu dilatih sejak dini hingga kita betul-betul mencintai diri sendiri juga negara kita.
Masih ingat kah kita saat kecil, dimana kehidupan kita akan selalu bergantung pada ayah ibu, apapun yang kita lakukan tak lepas dari campur tangan ayah ibu, kita percaya sepenuhnya apa yang dilakukan ayah ibu ke kita, artinya diri kita saat kecil belum independen/merdeka dan masih bergantung.
Namun ketika kita tumbuh menjadi seorang remaja lalu kemudian kita bisa bilang sama ayah ibu, ayah aku sekarang sudah besar, aku mau bepergian sendiri, mau belanja sendiri, mau menentukan kampus pilihanku sendiri, mau ini itu sendiri pokoknya. Celotehan ini tentunya membuat seorang ayah ibu senang juga bisa tersenyum lalu mengangguk-nganggukkan kepalanya tanda bahwa ayah ibu setuju, artinya kehidupan anaknya sudah tidak bergantung lagi sama dia. Lalu suatu hari ternyata seorang ayah ibu melihat dan menyaksikan anaknya mau jatuh atas pilihannya sendiri, peluk ayah ibu langsung menghapiri dan anak tidak jatuh. Artinya jiwa merdeka ada akan tetapi masih perlu bimbingan, dependen trust belum sepenuhnya ada didiri anak.

Dependen trust ini harus dibangun dan dimengerti oleh anak, saat kecil banyak sekali tindakan-tindakan membahayakan yang dilakukan oleh seorang anak dan mereka tidak menyadarinya karena selalu ada orang dewasa disampingnya seperti orang tua, guru dan juga pengasuh yang dipercaya menjaga dan menasehatinya hingga anak tumbuh maksimal.

Lalu kemudian apa itu dependen trust? Dependen trust adalah disaat kamu mengatakan ingin merdeka/dependen, saat itu pula TRUST berpindah dari orang tua, guru dan pengasuh kepada diri kamu. Apakah dirimu mampu dipercaya untuk menjaga keamanan dan keselamatanmu? Apakah dirimu bertanggung-jawab atas perkembanganmu secara penuh? Ingat bahwa ketika kamu menyatakan merdeka/independen maka bukan hanya hak kamu saja yang perlu kamu perhatikan, kewajibanmu juga perlu kamu perhatikan, karena saat ini keamanan dan keselamatanmu menjadi tanggungjawab dirimu sendiri. Dan jangan sampai kemerdekaanmu merusak dirimu sendiri dan terlibat banyak masalah. Bila kamu mampu, maka kamu sudah naik level menjadi pemuda merdeka yang bisa dipercaya/ Independen Trust level.

Setelah kamu menjadi pemuda merdeka bisa dipercaya, maka kamu akan menghadapi hidup saling ketergantungan satu sama lain, untuk membangun hubungan ini maka kita perlu membangun lingkungan yang positif, pilihlah teman-teman yang bisa dipercaya dan diandalkan, bukan lingkungan yang akan menjerumuskanmu kedalam masalah kehidupan. Ingatlah ayah ibumu juga bagian dari lingkungan positifmu, orangtuamu mengandalkanmu dan mempercayaimu dalam menentukan kehidupanmu dan kamu juga bisa tetap mengandalkan dan mempercayai orang tuamu sebagai penasehat dan pembimbing, Trust to be trusted.

Wahai diri, negara kita saat ini adalah negara merdeka artinya kita masing-masing berhak atas apa yang kita lakukan, berhak mengeluarkan pendapat, berhak atas kebebasan dan lainnya. Namun, belum cukup untuk membawa kita dalam kebaikan jika kita tidak mampu mengendalikan kebebasan itu, belum cukup juga membawa negara kita maju jika kita masih dalam stigma SARA, saling mencaci maki satu dengan lain, tidak menghargai perbedaan yang ada, suka merasa paling benar sendiri dan lainnya.

Move and change bersama-sama dalam kebaikan diri untuk bangsa ini, selalu terus belajar jika mendapati kesalahan, selalu mengingatkan jika terjadi kekhilafan dan seterusnya.

“You must be the change you wish to see in the world”-Mahatma Gandhi-

“The cause of freedom is not the cause of a race or a sect, a party or a class. It is the cause of humankind, the very birthright of humanity”.- Anna Julia Cooper-.

Salam Merdeka
Have a great day

Rangkaian Acara Global Youth Summit 2020 Melbourne Australia

Oleh: Nanang Firdaus Masduki

Bagian 1

Rangkaian acara GYS 2020 yang berlangsung di Melbourne Australia, secara resmi di mulai pada hari Ahad tanggal 19 hingga 21 Januari 2020. Acara berlangsung di Melbourne Multicultural Hall, sebuah hall yang hanya beberapa ratus langkah dari hostel tempat peserta menginap.

Pada hari pertama, acara dimulai dengan parade bendera negara peserta diiringi musik dari Hello Music “Waltzing Matilda”. Kemudian sambutan dari panitia lokal, Pounce Global Australia dan Hemispheres Foundation Singapore serta sambutan dari pejabat kota Melbourne, Kevin Loey.

Selanjutnya adalah performing dari dua seniman Australia Natalya Vagner dan Joanna Selleck, yang memainkan lagu “dreams” karya N. Vagner. Dilanjutkan dengan penampilan tarian khas Aborigin pimpinan Alan Haris.

Sesi berikutnya adalah seminar dan tanya jawab oleh para pakar dalam berbagai bidang, diantaranya, seminar yang berjudul “Looking at Culture Through A Lens oleh Stephen Johnson, seminar : What Does A Suistanable Future Look Like? Oleh Cyrelle Field dari Dinas Lingkungan Hidup Australia. Kemudian “The Empowered Consumer : _ Sustainable Sally Williams dari 3 AW Radio. Kemudian 100% _Renewable Energy: A Realistic Future? Oleh Laura Bolortuya dari Mongolia. Kemudian seminar: “Leadership in The Environtment and Sustainibility Sector in Industry oleh Kathryn Sayers dari Bureau Veritas. Kemudian ditutup oleh Alison Taylor dari Resource Smart School dengan tema: Personal Carbon Footprint Review.

 

Bagian 2

Hari kedua rangkaian GYS 2020 berlangsung sejak pukul 09. 00 Waktu Melbourne. Kegiatan utama hari kedua adalah Model United Nations. Model United Nations adalah semacam simulasi sidang umum PBB yang rutin dilakukan setiap tahun.

Simulasi ini dilakukan dengan membagi setiap peserta untuk mewakili negara yang ditunjuk seperti Canada, Iran, Indonesia dan lain-lainnya. Dan bukan mewakili negaranya. Dengan demikian, mereka harus mencari data dan informasi negara yang diwakilinya serta harus mempertahankan argumennya dari “serangan” negara lain.

Siswa-siswi kita ada yang mewakili Turki, Inggris, Canada, Saudi Arabia dengan partner dari beberapa negara lain.

Bertindak sebagai Secretary General yang memimpin simulasi sidang umum PBB adalah Prof. DR. Ian Howe, seorang guru besar bidang ilmu sosial di RMIT.

Secara umum, model sidang umum PBB ini dibagi kedalam beberapa sesi yaitu: session 1: position Statement. Pada sesi ini setiap delegasi negara-negara sesuai abjad harus menyampaikan pernyataannya maksimal 3 menit.

Berikutnya adalah Session 2. Pada sesi ini, setiap delegasi dipersilahkan berdebat atas resolusi yang dikeluarkan dan mengungkapkan sikap negaranya. Sesi ini adalah sesi yang paling menarik. Dibawah bimbingan profesor Ian Howe selaku Secretary General, seluruh peserta dituntut untuk aktif mengungkapkan ide-ide dan sikap negaranya dalam sidang tersebut. Sesi berikutnya adalah session 3: Amandments. Dilanjutkan dengan session 4: Voting on the Final Resolution dan clossing adress oleh Secretary General. Dan terakhir adalah Conferences Concludes yang disampaikan oleh United Nations Associaton of Australia, Victorian Division.

Kegiatan Model United Nations ini menuntut siswa untuk banyak menggali berbagai informasi dan data tentang sebuah negara seperti ekonomi, politik, agama, sosial, demografi dan lain-lain. Kemudian siswa dilatih untuk menguasai kemampuan public speaking dan bahasa Inggris tentunya. Yang paling penting lagi, siswa harus memiliki self confidence yang mumpuni untuk terlibat aktif dalam forum itu.

Insya Allah, banyak hal yang bisa diambil pelajaran oleh anak-anak kita sebagai bekal bagi masa depannya. Keep spirit ya…

 

Bagian 3

Action For Earth Competition

Hari selasa tanggal 21 Januari 2020 adalah hari terakhir dan puncak acara dari rangkaian kegiatan GYS 2020 SUMMIT PROGRAME yang berlangsung Multicultural Hall Melbourne, Australia. Seperti sebelumnya, acara di mulai sejak pukul 09.00 waktu Melbourne.

Bagi siswa-siswi Syafana, keikutsertaan di GYS 2020 SUMMIT PROGRAME Melbourne Australia adalah untuk pertama kalinya. Sementara peserta dari negara-negara lain mayoritas pernah ikut serta di acara sejenis yang tahun sebelumnya diselenggarakan di Yogyakarta dan Singapura. Bahkan, juara bertahan tahun sebelumnya yang berasal dari Marawi International College Filipina juga ikut serta pada lomba kali ini. Karena sudah berpengalaman ikut serta pada summit sebelumnya, mereka sudah jauh-jauh hari mempersiapkan materi dan project unggulan yang akan dipresentasikan dengan baik. Bahkan protype project seperti maket dan miniatur yang akan dipresentasi dan dilombakan secara khusus mereka bawa dari negaranya masing-masing. Atau dokumentasi berupa foto dan rekaman video pelaksanaan project tersebut di sekolah atau lokasi project tersebut dilakukan.

Selain mata acara Actions for Earth Competition, seperti biasa rangkaian acara hari terakhir itu diisi pula dengan selingan kegiatan seminar seperti Sustainibility in School, Social Entrepreneurship- A Win Win Win, Sustainibility Fashionable/fashion Display, Marine Biology in The City dan Planting for the future yang disampaikan para pakar dibidangnya.

Kategori Lomba

Panitia Action for Earth Competiton GYS 2020 Summit membagi lombanya menjadi beberapa kategori sesuai usia peserta. Yaitu Junior Category yang diperuntukkan bagi siswa-siswi di bawah usia 15 tahun, Senior Category yang diperuntukan bagi siswa usia 16-18 tahun dan Youth Category yang diperuntukkan bagi siswa-siswi di atas 18 tahun.

Berdasarkan kategorisasi lomba berdasarkan usia tersebut, Syafana Islamic School yang mengirimkan 3 tim secara otomatis terbagi menjadi 1 tim ikut kategori junior dan 2 tim masuk kategori senior.
Untuk kategori tim junior terdiri dari Khansa Sayla Azizah, Shafira Amelia Shanty, Alayya Keisa Amarta Pujasinta, Gaizka Cika Maharani Sunartoputri, dan Faizul Haq Suhartono dengan project Timmy Turner. Adapun tim senior pertama terdiri Alejandra Marsha Ludwina, Larasati Putri Hanindyawanti, Garini Maura Maharani Sunartoputri, dan Raditya Paramasuta Anandito dengan project The Terra. Tim kategori senior kedua terdiri dari Muhammad Azka Hawarie Firdaus, Muhammad Faadhillah Akbar Baladewa, Muhammad Niero Alridhanargya dan Akbar Ramadhani Destu dengan project S.M.A.R.T. Farm.

Adapun format lomba dibagi menjadi dua bagian yaitu fase gugur dan grand final. Pada fase pertama, setiap tim dari semua kategori diberikan kesempatan selama satu menit untuk mempresentasikan projectnya secara global di hadapan dewan juri, peserta dan undangan. Dari seluruh peserta tersebut, dewan juri akan memilih masing-masing 6 tim untuk lolos ke fase berikutnya yaitu grand final. Kemudian ke 6 tim yang dinyatakan lolos sesuai kategorinya tersebut kembali harus mempresentasikan projectnya selama 4 menit di hadapan dewan juri. Artinya, sehebat apapun project yang akan dipresentasikan oleh sebuah tim, kalau gagal dalam kesempatan 1 menit pertama presentasi, maka tim tersebut gugur dan tidak lanjut ke babak grand final. Sebaliknya, jika lolos pada presentasi pertama, maka tim harus mempersiapkan diri untuk presentasi kedua di babak grand final.

Pengumuman Pemenang

Setelah setiap tim menyelesaikan presentasi 1 menit sistem gugur, dewan juri mengumumkan tim-tim mana saja yang berhak lolos ke babak grand final.

Dari 3 tim yang Syafana kirimkan, yang berhak lolos ke fase grand final adalah tim junior dan senior kedua. Sementara tim Syafana senior pertama tereliminasi dan tidak lanjut. Fase pertama berlangsung sangat menegangkan. Bahkan, tim yang lolos maupun yang tidak lolos sama-sama menangis karena saking emosionalnya khususnya setelah presentasi dan pasca pengumuman.

Suasana emosional belum selesai. Jelang sore hari, tiba saatnya masuk ke fase berikutnya yaitu grand final. Setiap tim diberi kesempatan selama 4 menit untuk menjelaskan projectnya di hadapan dewan juri. Bedanya dengan fase gugur adalah pada fase ini anggota tim harus menjelaskan secara detail project apa yang akan digarap maksimal 4 menit. Sebelumnya dewan juri memberikan kesempatan beberapa menit kepada setiap tim untuk melakukan latihan dan persiapan.

Pengumuman pemenang yang ditunggu-tunggu pun akhirnya tiba.
Untuk kategori Junior, pemenang pertama berasal dari sekolah Middle Park Victoria yang mewakili Australia, kedua sekolah dari Malang binaan Unbraw mewakili Indonesia dan juara ketiga juga dari Bogor Indonesia.

Sementara untuk kategori Senior, juara pertama diraih oleh sekolah di Depok yang mewakili Indonesia dengan project J Soap. Juara Kedua diraih oleh tim Syafana yang terdiri dari Dewa, Akbar, Azka dan Niero dengan project S.M.A.R.T Farm. Adapun juara ketiga diraih oleh Filipina dengan project Sustainable Plock.

Penghargaan untuk Tim Syafana

Selain pemenang di berbagai kategori tersebut, panitia GYS 2020 Melbourne Australia juga memberikan penghargaan kepada Tim Syafana atas partisipasinya dalam pementasan musik angklung pada opening ceremony yang didukung oleh Lembaga Hello Music Australia.

Selamat ya untuk siswa-siswi Syafana. Belajar dan berlatih lebih keras lagi dan terus torehkan prestasi untuk Indonesia Jaya. Selamat.

Tunggu tulisan berikutnya:

“Dibalik Keseruan Lomba dan Pengumuman Pemenang Action for Earth Competition 2020”

 

 

Excursion K1 The icon BSD

Begitu banyak pengalaman yang didapat oleh siswa/i K1 Syafana Islamic School The Icon BSD. Pada hari ini (kamis,31 Oktober 2019) mereka mengunjungi Balai Pusat Penelitian Pertanian Sampora BSD. Dengan memakai booth dan topi memperlihatkan kesiapan mereka untuk kegiatan ini.

Mereka tampak gembira dan bersemangat melihat sayur-sayuran. Dimulai dengan mengelilingi tanaman cabai, memetik kacang panjang, bayam, kangkung sampai menaiki traktor. Mereka juga mendapatkan edukasi tentang menanam bibit tanaman.

MasyaAllah sungguh besar karunia Allah SWT yang menumbuhkan tanaman sehingga kita sebagai manusia harus selalu bersyukur atas segala nikmatNya.

Muhammad Akbar Primary 6E – 2nd Winner KALBE Junior Scientist Award 2019

Muhammad Akbar is one of Syafana Islamic School students who has a high awareness of his environment. In 2018, he won a prestigious innovation award from Kalbe Junior Scientist Award (KJSA).
This year, again Akbar achieved a high innovation award from KJSA with his amazing innovation, which is an automatic hand-wash machine.
Akbar was one of the talented young innovators at the Kalbe Junior Scientist award 2019 held at the International Convention Exhibition (ICE) BSD – Indonesia.
Akbar competed with many young innovators from all over the country and was fortunate to be selected to the final 5.
Like other innovators, Akbar presented his innovation to the judges during the scoring session. He explained his innovation clearly and confidently to the judges and audience.
Congratulations Akbar! Keep innovating for a better future.

G10 & G11 IPS SMA Syafana Islamic School melakukan contextual learning ke Bank Indonesia

Alhamdulillaah siswa/i G10 dan G11 IPS SMA Syafana Islamic School telah melakukan contextual learning ke Bank Indonesia, terkait materi pelajaran Ekonomi pembahasan uang, inflasi, dan sistem pembayaran. Kegiatan ini berlangsung pada hari selasa, 29 Oktober 2019.

Pada kesempatan ini siswa/i dan guru tampak antusias dalam mengikuti penjelasan dari pihak Bank Indonesia. Pemaparan tentang materi Ekonomi ini diselingi dengan berbagai video-video yang relevan dan juga kegiatan ini tampak tidak membosankan karena dari pihak Bank Indonesia membuat acara pertemuan ini denģan diselingi perform dari siswa/i dan guru.

Semoga di kunjungan yang akan datang siswa/i SMA Syafana Islamic School dapat berkontribusi lebih aktif lagi dan memberikan yang lebih baik lagi kedepannya. Aamiin YRA.

Seminar Lower

Seminar Lower 29 Oktober 2019

“Understanding and Managing My Emotions”

Kang Febri dan Bunda Erina
Seminar kemarin anak dimotivasi mengenai bagaimana menentukan target diri dan memotivasi untuk mencapai target tersebut. Selain itu anak diajarkan mengenali gaya belajar mereka dan bagaimana gaya belajar itu mempengaruhi mereka. Bunda Erina memberikan demonstrasi grafologi kepada satu org siswa untuk melihat pribadinya dan tips untuk siswa tersebut. Diberikan sugesti masal bagaimana merubah pandangan negatif menjadi lebih positif. Diberikan pemahaman 5 pola bahasa sugesti agar anak bisa mempraktekannya di rumah.

Selamat Datang Syaikh Hasan Hadiyeh di Syafana Islamic School

Oleh : Nanang Firdaus Masduki

Pada tengah malam bulan lalu, mantan Mufti Palestina dan penasihat Almarhum Yasser Arafat yang juga guru besar Islamic Studies di Al Azhar University, Prof. DR. Ismail Bul Bul mengubungi saya via WA Call dari kota Kazan Rusia. Sudah 2 tahun ini beliau memang tinggal di Rusia atas permintaan pemerintah Rusia dan ditunjuk sebagai Direktur Pascasarjana Islamic Studies di Kazan University. Sekedar informasi, pada bulan Ramadhan 3 tahun lalu, beliau secara khusus tinggal di Syafana dan berkeliling Indonesia untuk berdakwah dan menyampaikan ceramah di kampus dan pesantren-pesantren. Diujung telepon, setelah bermukaddimah menanyakan kabar masing-masing, beliau memulai pembicaraan panjang lebarnya.

“Saudaraku Firdaus, saya tahu visi dan misi kamu membangun Syafana Islamic School dari interaksi saya dengan kamu selama ini. Salah satu cita-cita kamu kan melahirkan siswa yang kuat pendidikan Islamnya dan menguasai pendidikan umumnya. Untuk mewujudkan itu, saya merekomendasikan seseorang untuk membantu Syafana meraih itu dari sisi keislamannya. Namanya Syaikh Hasan Hadiyeh. Dia yang selama ini membantu saya di Kazan Rusia. Saya sudah minta dia agar lebih baik membantu kamu saja di Indonesia. Insya allah akan jauh lebih bermanfaat”.

Ketika mendengar itu, terus terang saya kaget sekaligus senang. Kagetnya karena infonya mendadak. Senangnya karena ternyata ada ulama nun jauh ribuan kilometer disana yang mau memikirkan masa depan siswa-siswi Syafana. Saya pasti senang mendengar mendapat kabar ini. Karena insya Allah sekelas beliau tidak asal merekomendasi nama.

Insya Allah, pada pekan ini akan hadir ke Syafana seorang Syaikh yang akan membantu meningkatkan
kualitas pendidikan keislaman, tahfizh Al-Qur’an dan bahasa Arab guru-guru dan siswa Syafana.

Biografi Syaikh Hasan Hadiyeh

Nama lengkapnya adalah Hasan Abdul Ghonie Ibrahim Hadiyeh. Panggilannya adalah Syaikh Hasan. Beliau lahir di kota Kafr Syeikh, sebuah kota dekat Kota Pelabuhan Alexandria. Syaikh Hasan sudah hafal Al-Quran ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. Seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengahnya dihabiskan di Al Azhar. Beliau menyelesaikan pendidikan strata S1 di Al Azhar. Beliau lulus S1 dari fakultas Syariah Islamiyyah. Lulus S1 yang kedua dari fakutas ushuluddin dan dakwah Islamiyyah. Beliau juga lulus S1 yang ketiga dari fakultas Dirasat Islaamiyyah wal Arabiyyah. Semuanya di Al azhar University hanya berbeda tahun lulusnya saja. Kemudian beliau juga lulus program master dari fakultas Syariah Islamiyyah. Setelah lulus, beliau mengajar di sekolah-sekolah yang berada di bawah Al Azhar di Cairo. Sejak 8 tahun terakhir, beliau diminta oleh Rabithah Alam Islamy untuk menjadi utusan dakwah dan pengajar Tahfidz Al-Quran, Bahasa Arab dan Islamic Studies di Kazan Rusia. Di bawah bimbingannya, sudah lahir tak kurang dari 150 hafizh Al-Quran anak-anak muda Rusia yang mewakili negaranya di ajang-ajang musabaqah Internasional.

Sampai saat ini, beliau juga sudah menulis beberapa buku khususnya dalam bidang ilmu Qiraat dan bahasa Arab. Diantaranya, buku berjudul limadza nahfazh Al-Qur’an, al-Hadiyeh fi Syarhi al-Muqaddimah al-zajaariyyah, akhta’u al-Mujawwidin wal Muhafidzin dan lain-lain. Selain mengajar, beliau juga diangkat oleh pemerintah Rusia sebagai anggota Laznah Pentashih Mushaf Al-Quran, anggota tim penyusun terjemah Al-Quran ke bahasa Rusia. Beliau juga mengampu beberapa acara keislaman di teve Kazan dan menjadi juri dan pembicara pada musabaqah dan seminar internasional.

Dalam rencana kami, beliau akan diminta untuk mengajar di jenjang Lower dan Upper secondary untuk mengampu bidang studi Tahfizh, Islamic Studies dan bahasa Arab. Sehingga interaksi siswa-siswi di level itu tidak hanya dengan native English saja tapi juga native Arabic. Disamping mengajar siswa, kami juga akan meminta beliau untuk mengajar dan membimbing para ustadz dan sayyidah dari level Kindergarten hingga Secondary secara rutin dan berkesinambungan dalam hal ilmu Al-Quran hingga sanadnya serta menaikkan lagi kemampuan bahasa Arabnya. Harapannya, dalam waktu cepat, kualifikasi guru-guru di Syafana akan meningkat secara drastis. Walaupun kita tahu, 95 persen para ustadz di Syafana lulusan dari Al azhar Cairo dan kampus lokal yang Qualified. Jika orang tua murid juga mau belajar ke beliau, bisa kita atur jadwalnya.

Harapannya, dengan kehadiran beliau di Syafana beberapa tahun ke depan, semoga bisa mendorong siswa-siswi Syafana memperkuat dan memperdalam keilmuan keislamannya di samping bidang-bidang keilmuan umum lainnya. Selamat datang, Ahlan Wasahlan Syaikh Hasan di Syafana Islamic School. Panggil saja beliu, Syaikh Hasan!!….. wallahu Alam.

Menikmati Proses Menghafal Al Quran 30 Juz di Syafana Islamic School

Oleh: Nanang Firdaus Masduki

Salah satu amalan paling baik dan sangat dicintai oleh Allah adalah menghafal Al-Quran. Sebagaimana janji Allah Swt, para penghafal Al-Quran akan mendapat kehormatan berupa Tajul Karomah atau mahkota kemuliaan bagi dirinya dan kedua orangtuanya pada hari kiamat kelak. Bukan hanya itu, seorang penghafal Al-Quran kelak akan mendapat Tasyrif al-Nabawy, atau penghargaan khusus dari baginda Rasulullah Saw atas pencapaiannya menghafal Al-Quran dan mengamalkannya. Tidak cukup itu saja, di surga kelak, para penghafal Al-Quran akan mendapatkan tempat tertinggi di sisi Allah Swt, dimana tidak ada tempat tertinggi lagi setelah itu. Semua janji Allah tersebut merupakan jaminan bagi seorang penghafal Al-Quran untuk meraih kemuliaan.

Secara berulang kali disebutkan dalam Al-Quran, Allah Swt akan menjamin siapa-siapa dari hamba-Nya yang menghafal Al-Quran. Tentu saja, jaminan kemudahan ini memiliki spektrum yang luas. Dengan kata lain, pada hakikatnya, semua manusia mempunyai tiket untuk menghafal Al-Quran. Tinggal memilih saja, apakah mereka mau mengambil tiketnya atau tidak. Diantara orang-orang yang berani mengambil tiket tersebut adalah siswa-siswi yang mengikuti program tahfidz reguler 1 (satu) juz dalam satu tahun dan program tahfidz 30 juz di Syafana Islamic School.

Strategi Mencapai Garis Finish

Sebagaimana sudah saya sampaikan pada tulisan sebelumnya, jika mengacu kepada target pencapaian, seseorang bisa mempunyai target bersifat logis matematis dalam menghafal Al-Quran. Target ini boleh dijadikan pedoman oleh seorang penghafal Al-Quran  supaya yang bersangkutan tahu progres dan pencapaiannya selama menghafal Al-Quran. Tapi mesti diingat, semua itu hanyalah angka-angka. Tidak baku. Bisa lebih cepat atau lambat.

Sebagai agama paripurna, Islam sangat memperhatikan setiap langkah dan proses yang dilakukaan seseorang dalam mengerjakan kebaikan. Seseorang yang akan berbuat kebajikan maka harus dimulai dengan niat yang tulus ikhlas, kemudian istiqamah atau konsisten serta kontinyu dalam pengerjaannya agar mencapai tujuan akhir yang sempurna

Begitu pula dengan program tahfidz ini. Untuk mencapai garis finish, tidak bisa kita lakukan secara instan. Seorang penghafal Al-Quran harus menjalani seluruh prosesnya dengan cara menikmatinya. Bergembira, riang, enjoyful, disiplin, fokus dan istiqamah dan tidak putus di tengah jalan sebelum menjejak garis finish.

Tahfizh dan Shohibul Quran

Dalam Al-Quran atau hadist tidak ada menyebut kata hafal. Tapi kata yang digunakan memiliki makna di atas kata tahfidz atau hafal. Yang digunakan adalah kata shahibul Quran, Orang yang selalu berinteraksi dan terikat hati dan tubuhnya dengan Al-Quran. Artinya, tujuan kita tidak hanya hafal tapi diatasnya yaitu menjadi shohibul Qur’an. Titiknya beratnya adalah terhadap proses. Bagaimana seseorang menikmati prosesnya sehingga terjadi internalisasi dalam dirinya dan tidak sekedar hafal.

Dalam sebuah hadist disebutkan: akan dikatakan kepada shahibul Quran:

 “bacalah dan naik ke tingkatan Surga”.

Para shohibul Quran memiliki energi yang tidak habis habisnya untuk berinteraksi dengan Al-Qur’an. Lalu siapakah shohibul Quran itu?

Pertama, shohibul Quran adalah manusia yang memiliki kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya tanpa batas sehingga ia tidak pernah berhenti untuk membaca Al-Qur’an.

Kedua, seseorang yang menjadikan Al-Qur’an sebagai motivasi dalam mengarungi kehidupan dunia dan mempersiapkan kehidupan akhirat yang lebih baik.

Ketiga, seorang manusia yang punya hawa nafsu, terkadang datang sifat malasnya, jenuh, futur, sedih dan sebagainya. Namun ia tidak pernah tunduk kepada hawa nafsunya demi selalu bersama Al-Qur’an.

Keempat, seorang manusia yang merasakan nikmatnya berinteraksi dengan Al-Qur’an dan tidak menjadikannya sebagai beban. Hanya dengan Al-Qur’an batinnya terpuaskan.

Kelima, seorang yang selalu menjadikan Al-Quran sebagai sumber ilmu pengetahuan serta selalu peduli dengan umat manusia dan mengajaknya kembali kepada Al-Qur’an.

Jadi tugas kita semua saat ini sebagai orangtua dan muhafidz adalah bagaimana menjadikan siswa-siswi kita mencintai Al-Quran dengan sepenuh cinta. Cinta yang tidak bisa memisahkan keduanya. Cinta Alquran yang menjadikan siswa-siswi ini menikmati setiap prosesnya hingga tuntas. Wallahu alam…

MUHARRAM MUBARAK 1441H

بسم الله الرحمن الرحيم

وصلى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِى هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِى عَنْهُ فَلَمْ اَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَىَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِى وَدَعَوْتَنِى اِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَا ئَتِى عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّى اَسْتَغْفِرُكَ فَغْفِرْلِى وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِى عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَاَسْأَلُكَ اَللَّهُمَّ يَاكَرِيْمُ يَاذَ الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ اَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّى وَلاَ تَقْطَعَ رَجَائِى مِنْكَ يَاكَرِيْمُ وَصَلَى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّ

 

1440 Hijriah sebentar lg akan menginggalkan kita semua,tunduk kan kepala heningkan hati muhasabah menuju perubahan sesungguhnya. Mudah-mudahan semangat Tahun Baru Islam menjadi momentum memaknai kehidupan dengan semangat hijrah Nabi bersama para sahabat nya menuju Madinah. Perjalanan mereka bukan perjalanan putus asa namun perjalan menuju ke suksesan hakiki dan kemenangam yang nyata. Mudah-mudahan semangat itu mewarnai 1441 hijriah.

كل عام وانتم لخير

PTA Syafana Islamic School Gelar HUMANITY CONCERT Hadirkan Sabyan dan Opick

Masya Allah Donasi per hari ini terkumpul Rp. 1.347.388.937 dari Keluarga Besar SYAFANA ISLAMIC SCHOOL BSD @syafanaislamic untuk PALESTINA.
Barakallahu Fikum buat para Donatur…

Parent and Teacher Association (PTA) Syafana Islamic School menggandeng Solidaritas Persuadaraan Muslim (SPM) menggelar konser kemanusiaan — humanity concert — yang menghadirkan kelompok musik gambus Sabyan dan Opick di kampus BSD Jl Lengkong Kiyai, Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Sabtu 31 Agustus 2019. Humanity concert ini untuk menggalang dana bagi Palestina.

Managing Director of Syafana Islamic School, Nanang Firdaus Masduki menjelaskan sesungguhnya kegiatan donasi ini sudah berjalan 14 tahun. Namun baru kali ini diselenggarakan dengan cara konser amal untuk kemanusiaan. Persiapan konser kemanusiaan yang menghadirkan penyanyi religi Sabyan dan Opick ini kurang dari dua pekan.

“Bicara Palestina adalah soal kemanusiaan. Dimana jaman modern ini mereka belum dapat dan belum menikmati kemerdekaan. Bicara Palestina adalah kesamaan hak. Palestina negara yang paling awal mengakui kemerdekaan Indonesia 74 tahun lalu. Ini adalah bagian dari rasa kemanusiaan dan kepedulian kita,” terang Managing Director of Syafana Islamic School, Nanang Firdaus Masduki.

Dijelaskannya lebih lanjut, ada tiga kota suci yang harus dijaga umat Islam yakni Makkah, Madinah dan Alquds. Kini Alquds ini hampir lepas dari genggaman Palestina. Kita harus mengajarkan kepada anak-anak agar Alquds kembali ke genggaman kita umat Islam.

Camat Pagedangan, Dadan Gandana dalam sambutannya mengatakan Syafana Islamic School tidak salah bertempat di kampungnya ulama yakni Lengkong Kiyai. Pusat kaligrafi internasional, sambung Camat Pagedangan yakni di Lengkong Kiyai ini.

“Sangat sayang bila Lengkong kiyai dilewatkan. Lengkong Kiyai ini sama seperti mottonya Syafana Islamic School, yakni mencetak pemimpin masa depan,” kata Camat Dadan Gandana.

Dadan Gandan mengaku sangat apresiasi terhadap semua yang terlibat dalam pelaksanaan humanity concert untuk Palestina tersebut. Sumbangsih seluruh yang terlibat dan berperan memberikan donasi dalam konser kemanusiaan ini menjadi ibadah.

“Konser ini mengedukasi kita kepada anak-anak untuk memiliki rasa peduli kemanusiaan utamanya umat Muslim. Kita berharap kegiatan ini mrmbantu mengurangi beban saudara kita di Palestina,” papar Camat Pagedangan, Dadan Gandan.

 

Sementara Presiden Sahabat Palestina Memanggil (SPM) Amrozi M Rais mengungkapkan penderitaan yang dialami Palestina berbeda dengan yang terjadi di tanah air. Di Palestina korbannya itu dirancang oleh manusia yang tidak suka terhadap bangsa Palestina yaitu Israel.

Di tanah air, ujar Amrozi M Rais bencana itu ada yang tangani yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (B

NPB). Di Palestina tidak ada lembaga yang menangani itu.

“Hari ini rakyat Palestina sudah mengorbankan jiwanya untuk membela qiblat pertama umat Muslim yaitu Masjidil Aqsha. Kepedulian kita terhadap mereka bukan lah sunah, melainkan wajib. kalau saja tidak ada orang Palestina, Masjidil Aqsha sudah dirobohkan oleh Zionis Israel. Kita peduli terhadap Palestina,” papar Presiden SPM, Amrozi M Rais”