Ghibah, Dosa Besar akibat Lisan yang Tidak Terjaga

SYAFANA NEWS – Kegiatan ghibah sangat dilarang dalam Islam. Namun, tidak sedikit umat Muslim yang gemar melakukan ghibah, meski tercela di mata Allah SWT.

Dalam kajian rutin MT Khoirunnisa, masalah ghibah ini dikupas dengan tuntas.

Dipandu Ummi Lulung Mumtaza, kajian dengan tajuk “Ghibah, Bahaya Lisan yang Tidak Terjaga” ini menjadi sangat menarik, karena disampaikan dengan bahasa yang lugas dan mudah dimengerti jemaah.

Dikatakan, pengertian ghibah secara umum adalah membicarakan sesuatu yang buruk atau negatif di belakang seseorang.

“Ada ghibah yang tidak boleh, ada ghibah yang boleh,” katanya, Senin (29/4/2024).

Dijelaskan, ghibah yang dibolehkan ada enam hal. Pertama jika seseorang merasa terzalimi. Dia boleh ghibah tentang permasalahan yang tengah dihadapinya.

“Ngomongin orang boleh dalam 6 hal, pertama jika kita dizalimi, maka boleh untuk bercerita kepada orang lain. Lalu, sharing seperti kepada psikolog,” ungkapnya.

Ghibah selanjutnya yang dibolehkan ialah mencari solusi tentang suatu persoalan. Ketiga, untuk menghindari hal yang mudharat. Lalu mencari ciri khas dan kelima membicarakan seseorang untuk mendamaikan yang berkonflik.

“Terakhir, untuk menyelamatkan seseorang. Selain itu, ghibah tidak boleh,” jelasnya.

Dilanjutkan, ghibah akan menjadi dosa besar jika mengungkapkan aib seseorang atau fitnah yang mengakibatkan sesuatu yang buruk dan bencana bagi orang itu

Rupanya, tema ghibah yang diangkat oleh MT Khoirunnisa sangat menarik minat jemaah untuk berpartisipasi dalam tanya jawab, hingga acara berlangsung dinamis.

Tanya jawab berlangsung tentang ghibah dan persoalan sehari-hari jemaah.

Write a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *