Kenali Macam-macam Bullying dan Cara Mengatasinya

SYAFANA NEWS –

PTA SYAFANA ISLAMIC SCHOOL PRIMARY berhasil mengadakan kegiatan seminar rutin dengan tema “penanganan dan pencegahan Bullying melalui disiplin positif”

Bullying adalah tindakan kekerasan atau agresif yang biasa dilakukan oleh seseorang atau kelompok, untuk mengintimidasi atau mendominasi orang atau kelompok lain yang lebih lemah.

Kasus bullying banyak ditemukan di sekolah dan menimpa anak didik. Peran sekolah dalam mengantisipasi kasus bullying di lingkungan pun dirasakan sangat penting.

Wikan Putri Larasati, M.Psi, psikolog mengatakan, bullying memiliki 3 bentuk. Pertama secara fisik, kedua verbal, dan ketiga relasional.

Menurutnya, hal inilah yang harus dilakukan antisipasi. Bukan hanya oleh pihak sekolah, tetapi juga orangtua siswa dan masyarakat. Semua pihak harus bersama-sama mencegah bullying, di lingkungan sekitar.

“Bullying adalah tindak kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh salah satu atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan menyakiti secara berulang,” katanya, dalam seminar Penanganan Bullying melalui Positive Discipline, Kamis (21/9/2023).

Dijelaskan pula, seorang anak rawan menjadi korban bullying di lingkungan. Lantas, apa yang harus dilakukan jika putra putri ayah bunda yang menjadi korban bullying di lingkungan?

Ada beberapa jawaban. Pertama, lawan balik. Namun, strategi ini bukan yang paling tepat. Karena tidak semua masalah bisa diselesaikan dengan kekerasan. Apalagi, riwayat kekerasan telah berlangsung lama.

Selanjutnya, adalah dengan stand up. Jadi, ajarkan ananda untuk melakukan respon atas bullying. Misal, ajarkan dengan berkata: Aku tidak suka dipaksa main. Dengan demikian, dirinya akan mendapatkan kepercayaan diri

Cara kedua ini, lebih disarankan dari yang pertama, karena risikonya yang lebih kecil. Ditambah, anak jadi tahu cara penyelesaian masalah yang sedang dihadapinya.

“Selanjutnya, kenapa anak menjadi pelaku bullying? Banyak yang bukan karena sengaja, tetapi karena tidak bisa mengontrol perbuatannya. Ini yang terjadi,” jelasnya.

Hubungan antara anak dan orangtua sangat penting dalam kasus bullying. Hubungan yang kurang baik antara anak dan orangtua dapat membuat anak jadi pelaku bullying. Namun, ada juga yang menjadikannya sebagai korban bullying.

Untuk itu, masalah bullying yang paling utama berada di rumah. Jika hubungan berlangsung harmonis, sebagian besar kasus bullying dinilai sudah dapat teratasi.

Namun, tidak cukup disekolah. Lingkungan rumah dan tempat bermain siswa juga memiliki faktor yang tidak kalah penting di dalam penyelesaian kasus bullying pada anak. Masyarakat juga harus berperan aktif.

Melalui sinergi tersebut, kasus bullying pada anak, diharapkan dapat diantisipasi.

Bunda Lala, Koordinator kegiatan PTA Syafana Islamic School mengatakan, kegiatan ini dihadiri seluruh orangtua parent. Mulai dari kampus kinder, primary dan secondary.

“Dengan adanya seminar ini, diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada parents dan guru, mengenai strategi penanganan dan pencegahan bullying melalui positive discipline,” sambungnya.

Dijelaskan, seminar ini memiliki fokus pada pengertian, bentuk, sebab, dan mengapa seseorang anak melakukan bullying.

“Penanganan bullying dapat dilakukan jauh sebelum tindakan terjadi dan harus secara konsisten dilakukan baik dari parents maupun pihak sekolah, serta masyarakat di sekitar lingkungan tersebut,” pungkasnya.

Cr: PTA SYAFANA ISLAMIC SCHOOL PRIMARY.

Write a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *