Menjadi Bestie, Saatnya Mendengarkan Suara Anak

SYAFANA NEWS – Orangtua harus bisa menjadi best friend (bestie) atau sahabat bagi anak-anaknya. Hal ini penting untuk mengenal anak dan tumbuh kembangnya.

Seperti diungkapkan Haniva Hasnah , M.Krim pakar parenting dalam seminar PTA Syafana Islamic School-Secondary bertajuk My Teens My Bestie, Ngobrol Asyik dengan Anak Seputar Dunia Remaja, di Multifunction Hall Primary, Kamis (19/10/2023).

Dikatakan, untuk mengetahui perubahan anak, para orangtua harus menjadi bestie dari anak-anaknya. Sehingga, anak bersikap terbuka kepada orangtuanya.

“Remaja itu masa paling labil, masa pengen bebas, masa di mana kita mau tahu banyak hal. Masa peralihan dari anak-anak menuju remaja, di mana lagi gencar-gencarnya mencari jati diri dan mencoba segala hal baru,” katanya.

Dilanjutkan dia, dengan sikap terbuka itu, akan terjalin komunikasi dua arah yang baik antara anak dan orangtua. Dari sinilah, orangtua bisa mencegah hal negatif yang terjadi pada anak saat tumbuh jadi remaja.

Contoh, perubahan biologis pada anak usia remaja. Pada periode ini, anak-anak akan merasakan perubahan di tubuhnya. Seperti tumbuh bulu dan tubuhnya yang membesar.

Tidak jarang, saat terjadi perubahan ini, anak merasa kurang nyaman. Sehingga tidak mau dipeluk dan menutup diri.

Dengan menjadi bestie anak, orangtua yang tahu perubahan ini akan bersikap untuk mengerti. Sebaliknya, orangtua yang bukan bestie anak-anaknya, tidak akan tahu. Sehingga, akan terjadi ketidakpengertian.

“Ketika kita menjadi bestie, kita menjadi tahu apa yang terjadi pada anak-anak dan terjadi pada dunianya,” sambungnya.

Saat terjadi perubahan kognitif dan sosial, seorang anak mengalami perubahan cara berbicara dan berinteraksi dengan teman-temannya. Mereka mulai berkumpul dengan kelompok-kelompok di lingkungan.

Secara singkat, perubahan anak menjadi remaja itu adalah sikap ingin dianggap dewasa. Namun, sering kali perubahan ini tidak diketahui oleh para orangtua.

Pada kondisi inilah, peran orangtua sebagai bestie bagi anak-anaknya menjadi penting.

“Jadi saat anak sedang mengungkapkan isi kepalanya, tangkap ceritanya, jangan dipotong. Jadi pendengar yang baik. Biar dia ngomong sampai selesai. Tanya, apa yang akan kamu lakukan?,” ungkapnya.

Seorang bestie, harus menjadi pendengar yang baik bagi anak-anaknya. Bantu si anak memecahkan masalahnya sendiri dan biarkan anak berproses secara alamiah.

Ketua pelaksana kegiatan, Nuzulia Rahma mengatakan, acara ini diikuti oleh ratusan peserta dari internal Syafana, orangtua, dan guru. Acara ini merupakan program Sie Workshop dari PTA Secondary.

“Dengan kegiatan ini, semoga parent dapat menjadi bestie bagi anak-anaknya, sehingga dapat mengetahui tumbuh kembang dan dunia anak-anak,” tukasnya.

Write a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *