Oleh : Nanang Firdaus Masduki
Pada tengah malam bulan lalu, mantan Mufti Palestina dan penasihat Almarhum Yasser Arafat yang juga guru besar Islamic Studies di Al Azhar University, Prof. DR. Ismail Bul Bul mengubungi saya via WA Call dari kota Kazan Rusia. Sudah 2 tahun ini beliau memang tinggal di Rusia atas permintaan pemerintah Rusia dan ditunjuk sebagai Direktur Pascasarjana Islamic Studies di Kazan University. Sekedar informasi, pada bulan Ramadhan 3 tahun lalu, beliau secara khusus tinggal di Syafana dan berkeliling Indonesia untuk berdakwah dan menyampaikan ceramah di kampus dan pesantren-pesantren. Diujung telepon, setelah bermukaddimah menanyakan kabar masing-masing, beliau memulai pembicaraan panjang lebarnya.
“Saudaraku Firdaus, saya tahu visi dan misi kamu membangun Syafana Islamic School dari interaksi saya dengan kamu selama ini. Salah satu cita-cita kamu kan melahirkan siswa yang kuat pendidikan Islamnya dan menguasai pendidikan umumnya. Untuk mewujudkan itu, saya merekomendasikan seseorang untuk membantu Syafana meraih itu dari sisi keislamannya. Namanya Syaikh Hasan Hadiyeh. Dia yang selama ini membantu saya di Kazan Rusia. Saya sudah minta dia agar lebih baik membantu kamu saja di Indonesia. Insya allah akan jauh lebih bermanfaat”.
Ketika mendengar itu, terus terang saya kaget sekaligus senang. Kagetnya karena infonya mendadak. Senangnya karena ternyata ada ulama nun jauh ribuan kilometer disana yang mau memikirkan masa depan siswa-siswi Syafana. Saya pasti senang mendengar mendapat kabar ini. Karena insya Allah sekelas beliau tidak asal merekomendasi nama.
Insya Allah, pada pekan ini akan hadir ke Syafana seorang Syaikh yang akan membantu meningkatkan
kualitas pendidikan keislaman, tahfizh Al-Qur’an dan bahasa Arab guru-guru dan siswa Syafana.
Biografi Syaikh Hasan Hadiyeh
Nama lengkapnya adalah Hasan Abdul Ghonie Ibrahim Hadiyeh. Panggilannya adalah Syaikh Hasan. Beliau lahir di kota Kafr Syeikh, sebuah kota dekat Kota Pelabuhan Alexandria. Syaikh Hasan sudah hafal Al-Quran ketika masih duduk di bangku sekolah dasar. Seluruh jenjang pendidikan dasar dan menengahnya dihabiskan di Al Azhar. Beliau menyelesaikan pendidikan strata S1 di Al Azhar. Beliau lulus S1 dari fakultas Syariah Islamiyyah. Lulus S1 yang kedua dari fakutas ushuluddin dan dakwah Islamiyyah. Beliau juga lulus S1 yang ketiga dari fakultas Dirasat Islaamiyyah wal Arabiyyah. Semuanya di Al azhar University hanya berbeda tahun lulusnya saja. Kemudian beliau juga lulus program master dari fakultas Syariah Islamiyyah. Setelah lulus, beliau mengajar di sekolah-sekolah yang berada di bawah Al Azhar di Cairo. Sejak 8 tahun terakhir, beliau diminta oleh Rabithah Alam Islamy untuk menjadi utusan dakwah dan pengajar Tahfidz Al-Quran, Bahasa Arab dan Islamic Studies di Kazan Rusia. Di bawah bimbingannya, sudah lahir tak kurang dari 150 hafizh Al-Quran anak-anak muda Rusia yang mewakili negaranya di ajang-ajang musabaqah Internasional.
Sampai saat ini, beliau juga sudah menulis beberapa buku khususnya dalam bidang ilmu Qiraat dan bahasa Arab. Diantaranya, buku berjudul limadza nahfazh Al-Qur’an, al-Hadiyeh fi Syarhi al-Muqaddimah al-zajaariyyah, akhta’u al-Mujawwidin wal Muhafidzin dan lain-lain. Selain mengajar, beliau juga diangkat oleh pemerintah Rusia sebagai anggota Laznah Pentashih Mushaf Al-Quran, anggota tim penyusun terjemah Al-Quran ke bahasa Rusia. Beliau juga mengampu beberapa acara keislaman di teve Kazan dan menjadi juri dan pembicara pada musabaqah dan seminar internasional.
Dalam rencana kami, beliau akan diminta untuk mengajar di jenjang Lower dan Upper secondary untuk mengampu bidang studi Tahfizh, Islamic Studies dan bahasa Arab. Sehingga interaksi siswa-siswi di level itu tidak hanya dengan native English saja tapi juga native Arabic. Disamping mengajar siswa, kami juga akan meminta beliau untuk mengajar dan membimbing para ustadz dan sayyidah dari level Kindergarten hingga Secondary secara rutin dan berkesinambungan dalam hal ilmu Al-Quran hingga sanadnya serta menaikkan lagi kemampuan bahasa Arabnya. Harapannya, dalam waktu cepat, kualifikasi guru-guru di Syafana akan meningkat secara drastis. Walaupun kita tahu, 95 persen para ustadz di Syafana lulusan dari Al azhar Cairo dan kampus lokal yang Qualified. Jika orang tua murid juga mau belajar ke beliau, bisa kita atur jadwalnya.
Harapannya, dengan kehadiran beliau di Syafana beberapa tahun ke depan, semoga bisa mendorong siswa-siswi Syafana memperkuat dan memperdalam keilmuan keislamannya di samping bidang-bidang keilmuan umum lainnya. Selamat datang, Ahlan Wasahlan Syaikh Hasan di Syafana Islamic School. Panggil saja beliu, Syaikh Hasan!!….. wallahu Alam.
Recent Comments