SYAFANA NEWS – Kampung Batik Laweyan, Solo, merupakan tempat bersejarah. Di kampung ini, semua kenangan tentang masa silam Solo, masih terekam dengan jelas.
Ada sebanyak 50 lebih tempat membatik di kampung ini. Masing-masing tempat, menjual produk yang berbeda dengan kualitas ekspor.
Berkunjung ke Kampung Laweyan seperti kembali ke masa lampau, dengan rumah-rumah tradisional yang kaya akan nilai sejarah. Di tempat inilah, siswa Syafana Islamic School meninggalkan jejaknya.
Kampung Laweyan menjadi tujuan terakhir field trip ratusan siswa Kelas 7 dan 8 Syafana Lower, pada 8 Februari 2024. Di tempat ini, para siswa dibuat terpukau dengan berbagi motif dan proses pembuatan batik.
PIC Field Trip Ustadz Saiful Mujab Lc mengatakan, di Kampung Laweyan itu para siswa diajak untuk terjun langsung membatik dari para pengrajin.
“Anak-anak belajar membuat batik tulis. Nanti hasil membatik para siswa akan dikirim ke sekolah sebagai kenang-kenangan kunjungan ke Kampung Batik Laweyan,” katanya, kepada Syafana News, Jumat (16/2/2024).
Dilanjutkan dia, pengalaman ke Kampung Batik Laweyan memberikan kesan mendalam kepada para siswa Syafana. Tidak hanya soal membatik, tetapi mengenalkan budaya Solo.
“Ini pengalaman yang tidak terlupakan. Diharapkan, setelah ini para siswa dapat lebih mengenal akar budaya masyarakat Indonesia dan membawa batik ke dunia internasional yang salah satunya berasal dari Solo,” tukasnya.
2 Comments
The knowing of traditional products is very important for the next generation.
Pengalaman yang menyenangkan dan penuh dengan hal2 baru bagi para siswa tentunya
Write a Comment
Categories
News
Recent Comments
Archives