whasathiyyah

SYAFANA ISLAMIC SCHOOL : MEMBUMIKAN WASATHIYYAH (MODERASI) ISLAM DI INDONESIA 

Oleh: H. Nanang Firdaus Masduki, Lc

Pendahuluan

Ketika akan mendirikan Syafana Islamic School 14 (empat belas) tahun lalu, langkah pertama yang kami lakukan adalah menyusun cetak biru sekolah mulai dari visi, misi, tujuan, target, manhaj yang diemban, kurikulum dan lain sebagainya. Dari sekian point yang kami rumuskan, visi, misi dan manhaj sekolah adalah diantara point yang paling awal dan secara mendalam dan teliti kami rumuskan. Mengingat hal itu akan menjadi fondasi Syafana dalam sepuluh, lima puluh atau seratus tahun yang akan datang. Salah satunya adalah manhaj Syafana. Sejak awal,kami sudah mengikrarkan diri bahwa manhaj Syafana adalah Ahlussunnah Wal jamaah Asy’aryah Syafiiyyah . Secara lebih gamblang, Syafana berkiblat kepada Al Azhar Assyarif di Cairo-Mesir yang dikenal selama ribuan tahun sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan Islam.

Dalam kurun tahun-tahun awal Syafana berdiri, mayoritas pertanyaan yang muncul dari orangtua murid atau calon orangtua murid adalah seputar kurikulum, silabus, kualifikasi guru dan hal-hal yang berkaitan dengan operasional sekolah. Jarang sekali ada yang bertanya seputar manhaj sekolah. Tapi dalam empat tahun terakhir, muncul fenomena baru. Sudah ada pertanyaan dari calon orangtua murid baru tentang apakah sekolah ini bermanhaj salafy? Apakah sekolah ini mengamalkan sunnah? Apakah sekolah ini sesuai syar’i? Mau tidak mau kami harus memberikan penjelasan atas pertanyaan – pertanyaan tersebut. Walaupun kadang kala pengetahuan penanya seputar konsep-konsep dasar seputar sunnah, syar’i dan salafy juga masih sangat terbatas. Dengan senang hati kami memberikan jawaban yang komprehensif terkait manhaj yang Syafana jadikan fondasi dalam mengembangkan pendidikan berkualitas.  Syafana adalah sekolah yang didirikan atas dasar Wasathiyyah Islam (moderasi Islam), Ahlussunnah wal jamaah, Asy’ariyyah, Syaafiiyah dan berkiblat kepada Al-Azhar Asyarif Cairo-Mesir.

Makna Wasathiyyah (Moderasi) Islam

Wasathiyyah dalam bahasa  Arab  berasal  dari  kata  ‘wasath’ berarti penengah, perantara, yang berada di posisi tengah, pusat, jantung, mengambil jalan tengah atau cara yang bijak atau  utama,  indah  dan  terbaik,  bersifat  ‘tengah’  dalam  pandangan, dan berbuat adil. Dalam kajian Islam akademik, ‘Wasathiyyah Islam’,  sering  diterjemahkan  sebagai   ‘justly-balanced Islam’ , ‘the middle path’  atau  ‘the middle way’  Islam dan Islam sebagai mediating and balancing power untuk memainkan peran mediasi dan pengimbang. Istilah-istilah ini menunjukkan pentingnya keadilan dan keseimbangan serta jalan tengah dalam Islam untuk tidak terjebak pada ekstremitas. Selama ini konsep WasathiyyahIslam dipahami, merefleksikan prinsip tawassut (tengah), tasamuh (toleran), tawazun (seimbang), i`tidal (adil), iqtisad (sederhana). Dengan demikian, istilah Ummatan Wasathan sering juga disebut sebagai ‘a just people’ atau ‘a just community’.  Yaitu masyarakat atau komunitas yang menampilkan kriteria di atas.

Islam memiliki watak yang banyak, sebagai agama kasih sayang dan perdamaian (din ar-rahmah wa as-salamah) , agama keadilan (din al-‘adl) , agama berkemajuan (din al-hadharah) , bahkan secara gamblang Alquran menyebutkan Islam sebagai ummatan wasathan , umat moderat.

Pada hakekatnya seluruh ajaran Islam yang menjadi pandangan hidup (worldview) para penganutnya berwatak Wasathiyyah: berada di tengah, moderat alias tidak condong ke kanan atau ke kiri. Artinya, inti dari ajaran Wasathiyyah itu adalah sikap hidup untuk berperilaku tidak berlebihan dalam segala hal. Seorang muslim tak diperkenankan berperilaku ekstrim menjalankan ajaran agama. Sikap Wasathiyyah juga tak memperkenankan perilaku meremehkan (tasaahul) pelaksanaan ajaran agama. Gambaran yang dijelaskan dalam Al Qur’an maupun perilaku Nabi (sabda, perbuatan dan restu atas perbuatan orang lain) yang tertera dalam hadits-hadits shahih menegaskan hal tersebut.

Sekadar contoh, Allah mencela cara-cara beragama kaum terdahulu yang cenderung berlebihan seperti tergambar dalam QS An-Nisa’ ayat 171 serta Al Maidah ayat 77. Sementara Nabi sendiri bersabda, “Waspadalah anda sekalian dari bersikap ekstrim (ghuluw) dalam beragama, karena tidaklah binasa kaum sebelum kalian kecuali karena mereka bersikap ekstrim dalam beragama.” Hadits shahih senada masih banyak lagi yang menegaskan tentang larangan bersikap ekstrim serta penegasan mengenai pentingnya bersikap tawassuth (bersikap moderat) dan i’tidal (bersikap adil). Itulah sebabnya ajaran Wasathiyyah Islam ini sesuai dengan fitrah manusia.

Untuk berempati terhadap kesengsaraan hidup dalam kemiskinan yang dialami oleh sebagian manusia, misalnya, kita diajarkan tentang pentingnya berpuasa ramadhan. Begitu pula karena manusia diciptakan punya hawa nafsu, maka untuk memenuhi hasrat dan nafsu kemanusiaannya serta untuk melanjutkan keturunan (regenerasi), Islam mengajarkan tentang pentingnya pernikahan. Dan begitulah seterusnya, terhadap hal-hal mendasar yang bersifat fitrah manusia. Islam memberi pemenuhan tetapi dengan aturan-aturan tertentu.

Cara beragama yang menentang fitrah kemanusiaan (ekstrim) masih kita temukan dalam tradisi Selibat pada agama Katolik. Gereja Katolik mengatur, hanya pria yang tidak menikah saja yang dapat ditahbiskan menjadi imam gereja. Jika melacak sejarah, banyak kita jumpai cara beragama yang ekstrim menentang fitrah manusia. Bahkan, dalam tubuh umat Islam sendiri masih kita temukan ajaran ekstrim dengan cara mengafirkan kelompok lain yang tak sepaham dengan dirinya. Dengan atas nama jihad, inilah kelompok yang akhir-akhir ini membuat citra Islam sebagai agama yang hanya identik dengan teror dan kekerasan.

Konsep Wasathiyah Islam bukanlah prakarsa baru karena sudah luas dimaklumi adanya prakarsa-prakarsa terdahulu antara lain oleh al-Azhar asy-Syarif di Kairo, Mesir. Selama ribuan tahun, Al Azhar Asy-Syarif di Cairo-Mesir dikenal sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan Islam, yang memiliki pengaruh dalam keberagaman umat Islam di banyak negara di dunia. Luas diketahui, celupan (shibghah) al-Azhar berwarna Wasathiyah Islam. Shibghah ini telah mempengaruhi persebaran manhaj wasathy sebagai arus utama pemikiran keislaman di dunia Islam. Itu pula yang mendorong Syafana menjadikan Al-Azhar Ass-syarif sebagai kiblat dalam membangun pendidikan.

Dengan demikian, sesuai filosofi Wasathiyyah di atas, Islam menolak segala bentuk ektremitas, menentang berbagai penyimpangan pemikiran, baik dalam sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan budaya karena itu bertentangan dengan watak Islam yang sejati tadi.

Fenomena Terkini

Namun, akhir-akhir ini peta gerakan Islam di Indonesia berubah. Ada pihak-pihak yang menginfiltrasi dengan menyulut api perpecahan. Tiba-tiba saja, untuk sekadar contoh, konflik Wahabi-Syiah yang menajam di Timur Tengah berpindah ke negeri ini. Konflik disana ditarik seakan menjadi konflik dalam negeri. Secara perlahan, mimbar-mimbar mesjid diisi oleh pihak-pihak yang dengan mudah mengkafirkan orang lain, membidahkan dan menganggap sesat orang-orang-orang yang berbeda pendapat. Secara sistematik muncul lembaga pendidikan yang melakukan indoktrinasi secara massif kepada anak didiknya dalam hal furuiyyah. Padahal Islam membuka lebar-lebar pintu ijtihad sehingga umat ini memiliki banyak alternatif dan tidak bersifat tunggal dalam menjalankan ajaran Rasulullah SAW. Tentu, ini tidak menguntungkan bagi gerakan Islam Indonesia kedepan. Secara spesifik, jika anak didik kita mendapatkan pola pendidikan seperti itu, hanya akan melahirkan anak-anak yang keras, mau menang sendiri, menganggap orang lain keliru dan jauh dari sifat-sifat moderat. Hendaknya, gerakan Islam Indonesia jangan terpengaruh dengan provokasi semacam itu. Dengan konsep WASATHIYYAH-nya gerakan Islam Indonesia yang punya sejarah dan latar belakang yang khas bercita-cita ingin menjadi semacam proto-type peradaban yang khas pula di Asia Tenggara. Sebuah gerakan Islam yang diharapkan mampu menyerap sains dan teknologi modern, sehingga bisa berkompetisi secara positif dengan peradaban lain.

Penerapan Wasathiyyah Islam dalam Pendidikan

Di Indonesia, wawasan Wasathiyyah Islam sesungguhnya sudah secara historis dan kultural menjadi warna dasar keberagaman umat Islam di Indonesia. Hal ini terwujud pada karakter Islam di Indonesia dan merupakan salah satu kekayaan Khazanah Islam Indonesia. Salah satunya adalah penerapan Wasathiyyah Islam dalam aspek pendidikan. Pendidikan Islam di Indonesia turut berperan mengembangkan karakter Moderasi Islam. Pendidikan Islam di pesantren, madrasah, dan sekolah Islam adalah model yang sangat baik tentang bagaimana pendidikan Islam dalam berkolaborasi dan adaftif terhadap kultur lokal dan sekaligus dinamika perubahan. Dalam ilmu-ilmu yang dipelajari, ilmu-ilmu Islam tradisional berspektif Wasathiyyah menjadi bagian integral di berbagai lembaga pendidikan yang dipadukan dengan pengetahuan modern.

Model lembaga pendidikan Islam ini sulit ditemui di negara-negara lain. Pendidikan Islam khas Indonesia ini setidaknya turut berkontribusi kepada pendidikan Islam yang mengajarkan Wasathiyyah (moderasi) Islam. Namun belakangan, wawasan dan karakter Islam Wasathiyyah di negeri ini mendapat ujian yang cukup berat. Munculnya pemahaman ekstrem dalam beragama, intoleransi, dalam perbedaan agama, ras, dan suku sedikit banyak telah mengikis pemahaman dan penerapan wawasan Wasathiyyah (moderasi) Islam di Indonesia.

Arah Pendidikan Syafana: membumikan Wasathiyyah (Moderasi) Islam

Oleh karena itu, rekonstruksi pemahaman Wasathiyyah Islam dalam pendidikan mutlak diperlukan. Syafana Islamic School memiliki misi mulia untuk membumikan Wasathiyyah Islam. Sehingga semua civitas akademik Syafana Islamic School dapat memahami bahwa perintah dakwah dalam Islam bertujuan terwujudnya transformasi dan perubahan kepada kebaikan dan kebenaran, baik pada level pribadi maupun masyarakat, yang dilakukan dengan cara persuasif dan komunikasi yang elegan, bukan indoktrinasi buta. Melalui jalur pendidikan,kita juga harus menunjukkan bahwa Islam adalah agama rahmatan lil  alamin, cinta perdamaian dan anti terhadap kekerasan. Serta mampu memaknai Islam dalam tataran tekstual yang fleksible, mampu membaca relitas hidup dan menolak ekstrimisme dalam bentuk kezaliman dan kebatilan. Melalui pendidikan pula, Syafana Islamic School harus mampu menumbuhkan karakter siswa-siswinya yang religius, humanis, nasionalis, demokratis dan mengutamakan kesejahteraan rakyat, serta yang paling utama adalah menjunjung tinggi akhlakul karimah, karakter, identitas dan integritas sebagai khairu ummah dalam kehidupan, kemanusiaan dan peradaban. Wallahu Alam.

1st Fieldtrip of Playgroup Syafana Islamic School – Graha Raya

1st Fieldtrip of Playgroup Syafana Graha Raya held on Thursday 4th September 2019, at Scientia Square Park. Many activities were conducted by the Playgroup students, such as Edible garden (planting activity), butterfly park (learning the metamorfosis of butterfly), horse riding, fun games (fun climbing), paddy field, meet Victoria the buffalo, rabbit island, understanding Koi Farm. It was such a wonderful day to challenge them with adventure in nature.

Laporan Pengumpulan Hewan Qurban 1440 H

Terimakasih atas kepercayaan seluruh keluarga Syafana Islamic school kepada DKM Masjid Agung Syafana Al-Iman untuk melaksanakan penyembelihan dan pendstribusian hewan Qurban pada hari raya Idul Adha 14

40 H.

Total Hewan Qurban yang kita terima 50 ekor kambing dan 14 ekor sapi. Hewan Qurban kita distribusikan ke 25 Desa desa sekitar Syafana Islamic School:
(desa Curug sangereng, Masjid At Taqwa, Al Mudhollah, Al Hidayah, Kongsi baru, Cibogo Wetan, Cihuni, Kp Kandang, Pakulonan Barat, Pesantren Mathlaul Laila, Polsek Kelapa Dua, Musholla Ust. Mansyur, Kelap

a Dua, Kalipaten, Kademangan, Rumpak Sinang, Lengkong Kyai, Cipucung, Kebon Pala, Kampung Pugur, Pabuaran, Polsek Pagedangan, Cicayur, Kampung Sawah & Pesantren Ust Solahudd

in).

Semoga Allah SWT menerima Ibadah Qurban kita .

آجَرَكَ اللهُ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَبَارَكَ لَكَ فِيْمَا أَبْقَيْتَ، وَاجْعَلْهُ لَكَ طَهُوْرًا

“Mudah-mudahan Allah memberi pahala atas apa yang engkau berikan, memberikan berakah atas apa yang masih ada di tanganmu dan menjadikannya sebagai pembersih bagimu.”

Penyembelihan Hewan Qurban 1440 H di Syafana Islamic School – Secondary

Gema takbir berkumandang di hari Tasyriq pertama, mengawali rangkaian acara Idul Adha tahun 1440 H di Syafana Islamic School – Secondary building. Kegiatan Idul Adha kali ini diawali dengan Sholat Dhuha, membaca surah As- Shoffat dan mendengarkan pemaparannya. Setelah itu, siswa mengikuti kegiatan menurut jadwal dan tingkatnya; Untuk Lower Secondary, mereka membuat resensi film Islami yang ditonton bersama, kemudian dilanjutkan dengan membuat mading tentang makna Idul Adha. Sementara itu, siswa Upper Secondary melanjutkan pembuatan vlog tentang pelaksanaan Idul Adha di lingkungan masing-masing, dan membuat komik tentang asal usul kegiatan Qurban Idul Adha.

Tak hanya itu saja, sebagian siswa Upper Secondary bersama guru dan staf sekolah terlibat dalam prosesi penyembelihan hewan kurban, yaitu memotong daging dan menyiapkan paket daging kurban yang dibagikan kepada warga di kampung sekitar sekolah.

Alhamdulillah, menjelang solat dzuhur prosesi penyembelihan hewan kurban telah rampung. Sebanyak 4 ekor sapi yang disembelih telah dibagi ke dalam 775 paket daging kurban yang didistribusikan ke lima kampung yang berada di sekitar Syafana Islamic School, BSD City yaitu Lengkong Kiai, Cipicung, Kampung Nagreg, Kebon Pala, Kampung Sawah.

Semoga Allah membalas dan menerima ibadah Qurban kita semua dan mencatatnya sebagai amal kebaikan. Semoga siswa siswi Syafana pun dapat belajar mengenai makna yang terbesar dari kegiatan kurban ini sebagai bentuk penghambaan yang tertinggi kepada Allah SWT.
اَللَّهُمَّ هذه منك و اليك فتقبل منا يا كريم
”Ya Allah , hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini kami bertaqarrub kepada-Mu. Karenanya wahai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrub kami ini”.

Syafana Islamic School Sukses Gelar Syafest 2019

Syafana Islamic School kembali menggelar Syafana Festival (SYAFEST) 2019. Acara rutin dua tahunan ini sukses digelar dari Sabtu 16/2/2019 hingga Sabtu 23/2/2019 di lima kampus Syafana Islamic School. Gelaran ini juga diikuti oleh seluruh unit sekolah di Syafana Islamic School dari KB-TK, SD, SMP, dan SMA.

Gelaran SYAFEST 2019 kali ini mengusung tema ‘Euphor14’ sekaligus memperingati Milad ke-14 Syafana Islamic School. Seluruh unit mulai dari KB-TK hingga SMA mengikuti kegiatan ini. Menariknya pada kegiatan ini OSIS SMP dan SMA berkecimpung dikepanitiaan, sehingga banyak pelajaran dan pengalaman yang didapat.

Alejandra Marsha Ludwina, Ketua OSIS SMA Syafana Islamic School sekaligus Ketua Panitia SYAFEST 2019 mengatakan bahwa melalui acara ini para panitia dari siswa mendapatkan banyak pelajaran san pengalaman berharga.

“Dari acara ini kita mendapatkan banyak pengalaman dari mulai berhubungan dengan orang lain dan juga kerjasama team. Mungkin juga yang dulu sama adik kelas belum kenal, melalui acara ini jadi bisa akrab,” paparnya di Syafana Islamic School BSD, Sabtu (23/2/2019).

Sementara Nayla Khansa Syifana, Ketua OSIS SMP Syafana Islamic School dan juga Ketua Panitia SYAFEST 2019 menjelaskan bahwa dalam mennsukseskan acara ini tentu ada beberapa kendala. Akan tetapi kendala itu harus dihadapi dan diberikan solusi.

“Dalam perjalanannya mempersiapkan acara ini ada yang tidak sesuai dengan keinginan kita, intinya harus sabar dan ikhlas karena mungkin nanti di dunia kerja akan seperti ini. Jadi ketika nanti berhadapan dengan situasi yang sama, maka aku tau langkah apa yang mau diambil,” ungkapnya.

SYAFEST 2019 diikuti sebanyak 150 sekolah dari berbagai sekolah di Jabodetabek mulai tingkat TK hingga SMA. Total peserta yang ikut andil dalam acara ini sekitar 2400 siswa dengam 17 cabang perlombaa baik untuk internal maupun eksternal.

Adapun beberapa perlombaan diantaranya Futsal, Basket, Bermain Angklung, Coloring, Drawing, Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ), Tahfidz, English Spelling Bee, Arabic Spelling Baa, English Story Telling, Traditional Dance, English Debate, Singing, Olimpiade Matematika, Olimpiade IPA, Pidato, dan Puisi.

Selain itu juga ada kegiatan Talk Show dengan Novelis Muda, Rintik Sedu, Co-Founder Menjadi Manusia, Adam Alfarez, dan Special Performance by Raynaldo Wijaya.

“Gelaran SYAFEST ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi antar sekolah-sekolah yang menjadi peserta dan juga memperkenalkan kampus terbaru kami di BSD,” pungkas Haris Hadikusuma, Panitia sekaligus Bagian Kesiswaan SD Syafana Islamic School.

PARENTING SEMINAR & OPEN DAY 2

Dear Parents,

Assalamualaikum Wr. Wb.

We cordially invite you to attend our Parenting Seminar on “Motivating Positive Behavior for Children and Adolescents During Holiday” with key speaker Roslina Verauli, M.Psi., Psikolog. The event will be held on:

Date: Saturday, 15th December 2018

Time: 08.00 am – 12.00 pm

Venue: Syafana Islamic School – Secondary New Campus, Jl. Lengkong Kyai BSD City

Key Events:

  • Parenting seminar
  • Interactive session on effective holiday planning for family, with guest speaker Ms. Yulyet Liu from Bayu Buana Travel
  • Student performance
  • Students’ arts & innovation gallery
  • Academic consultation and meet & greet with Principals, VP, and School Management

The Parenting Seminar aims to prepare parents on how to plan an effective holiday for family, including how to prepare child for back to school time. While the interactive session aims to share knowledge and experience on effective holiday planning for family, including budgeting, destination selection, etc., from travel expert point of view.

GET 100% CASHBACK for new student registration fee if you register and making payment during the event.

Get a chance to win DOORPRIZE!

This seminar is FREE and open for public. In order to ensure a smooth arrangement and to enable us to serve you better during this event, please confirm your participation by sending an email to: [email protected] consisting of your full name and phone number, or by calling to our school: 021-30437474.

 

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Secondary level ON THE MOVE

Introducing Our NEW CAMPUS

A unique architectured, world-class, well-resourced and inspiring campus, which will further motivate our dedicated Secondary (Lower & Upper) students.
Located in a strategic area in Lengkong Kyai, BSD City, with its world class infrastructure and facilities.

We invite YOU to join us on a TOUR of our brand new campus.

We are so EXCITED! Please join us!

See you there

 

G-12 Field Trip to LOMBOK 16 – 19 April 2018

Setelah berjuang melewati USBN dan UNBK G-12, kini saatnya Ardan, Daffa Rahmawan, Thalal, Sekar, Hasna, Putri dan Tiara menikmati indahnya ciptaan Allah SWT.

Field Trip terakhir ini siswa/i G-12 bertolak ke Lombok Utara.
Mereka mengunjungi Air Terjun Sindang Gile dan Tiu Kelep yang berada di kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani.

Karena perjalanan cukup jauh maka mereka diajak melipir ke rumah tenun orang desa Sukarare. Desa Sukarare merupakan salah satu desa yang terkenal dengan kerajinan tenun tradisional atau songket yg jaraknya sekitar 20 menit dari Bandara Internasional Lombok.
Siswa/i G-12 dan guru pendamping juga perpose dengan memakai songket yang biasanya dipakai dalam upacara adat.

Have a nice trip friends (miss u Tita)

30714409_421711578275268_5980447671992380141_n 30727351_421711514941941_2243102983350743204_n

Pelatihan Penanggulangan Bencana

Syafana Islamic School bersama lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyelenggarakan pelatihan yang bertajuk Simulasi Siaga Bencana di Syafana Islamic School kampus B jl. Raya Curug Sangereng No. 1 Paradiso Gading Serpong Tangerang pada hari Sabtu 10 Maret 2018.

Acara ini bertujuan membentuk tim khusus dalam penanggulangan bencana yang terjadi di sekolah. Yang nantinya diharapkan pelatihan ini akan diteruskan ke peserta didik di 5 (lima) kampus Syafana Islamic School lainnya.

Pada kesempatan kali ini, ada sekitar 100 orang perwakilan management, guru dan staf Syafana Islamic School yang mendapatkan seminar penaggulangan bencana dengan dipandu oleh 5 (lima) orang instruktur dari ACT.

Ada dua simulasi bahaya dalam acara itu, yaitu kebakaran dan gempa bumi. Dengan diberikannya kelas indoor dan outdoor ini, para peserta diharapkan akan mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang mumpuni dalam penanganan bencana di sekolah.

Tim khusus diharapkan juga mampu secepatnya mengadakan pelatihan ke peserta didik masing-masing kampus dan membuat buku saku tanggap darurat di sekolah.

 

Fund-Raising for Palestine

Syafana Islamic School had a project for fund-raising for Palestine, which involved buying the school Calendar 2018 for Rp 30.000 each. A time limit of around 3 (three) weeks was given to collect the funds. And we pleasantly surprised that the total fundraising was Rp 100.000.000, Alhamdulillah.

Alhamdulillah, we cooperated with Aksi Cepat Tanggap (ACT-Fast Action Response), which was officially launched by law on 19th January 2018 as the foundation engaged in social and humanitarian fields, to deliver our donation to Palestine.  We make du’ah that our brothers and sister in Palestine will be happy with our donation and that Allah SWT rewards our students and parents, as Allah SWT says: “. Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya, dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupinya..” (QS. Ath – Thalaq 2-3). Aamiin!